Liputan6.com, Jakarta - Musik sedih memiliki kekuatan untuk menggugah emosi dan menghadirkan perasaan yang mendalam dalam diri pendengarnya. Musik sering digunakan sebagai medium untuk mengekspresikan kesedihan, kehilangan dan kerinduan.
Melodi yang lambat dan nada yang rendah seringkali menjadi ciri khas musik sedih, menciptakan atmosfer yang mendukung perasaan introspeksi dan refleksi. Lirik yang penuh makna dan emosional juga berperan penting dalam menyampaikan pesan yang mendalam dan menyentuh hati.
Advertisement
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan mahasiswa dari Universitas Illionis, Amerika Serikat yang dirilis dalam Journal of Aesthetic Education bertajuk “On the value of sad music” mengungkapkan bahwa mendengarkan musik sedih dapat memberikan dampak positif pada suasana hati seseorang, berkat rasa keterhubungan makna dan suasana musik tersebut yang dihidupkan kembali.
Saat Anda berada di pesta atau pertemuan sosial, Anda mungkin akan memilih lagu yang upbeat, seperti That's What I Like dari Bruno Mars. Namum di hari lain, Anda mungkin hanya ingin mendengarkan sesuatu yang sedikit lebih muram dan mudah diingat seperti Anti-Hero dari Taylor Swift.
Apa pun musik yang paling Anda sukai, apakah itu hip-hop, country, rock, atau jazz, seringkali dapat memengaruhi suasana hati dan perasaanmu.
Venkatesan T yang merupakan salah satu dari mahasiwa yang ikut serta dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa meskipun mendengarkan musik sedih bisa membuat orang merasa sedih, tetapi hal itu juga dapat memengaruhi suasana hati secara positif dan membuat mereka merasa lebih “terhubung.”
"Poin utama kami adalah bahwa nilai musik sedih terletak pada kemampuannya menciptakan rasa keterhubungan, meskipun musik tersebut mungkin membangkitkan kesedihan pada pendengarnya. Dan rasa keterhubungan itulah yang di mana bukan pengalaman kesedihan para pendengarnya sendiri, membuat mendengarkan musik sedih menjadi sangat menyenangkan!" jelas Venkatesan.
Mengapa orang-orang menyukai musik galau?
Para peneliti berhipotesis bahwa orang-orang menghargai musik sedih atau galau karena alasan yang sama seperti mereka menghargai percakapan yang menyedihkan, di mana hal itu memberikan rasa koneksi yang tulus, melansir dari Health, Senin (20/05/2024).
"Misalnya, ketika seseorang bercerita tentang perpisahannya yang menyedihkan, Anda mungkin akan merasa sedih sendiri karena betapa hancur dan kesepiannya perasaan mereka," jelas Venkatesan.
Namun, ketika Anda melanjutkan pembicaraan, Anda mungkin merasa ada sesuatu yang bermakna dari interaksi tersebut dan terhubung dengan orang tersebut dengan cara yang unik.
Tim peneliti menunjukkan kemampuan musik sedih untuk memberikan rasa koneksi terbagi dalam dua bagian.
Pada bagian pertama, para peneliti ingin menunjukkan bahwa ekspresi emosional adalah nilai karakteristik dari musik itu sendiri. Mereka memberi hampir 400 peserta yang menjadi sampel dari penelitian tersebut deskripsi dari empat lagu yang berbeda, termasuk:
1. Lagu yang "menyampaikan emosi yang dalam dan kompleks" tetapi "secara teknis sangat cacat."
2. Lagu yang "sempurna secara teknis" tetapi "tidak menyampaikan emosi yang mendalam atau kompleks."
3. Lagu yang "sangat emosional" dan "secara teknis sempurna."
4. Lagu yang “tidak emosional” dan "cacat secara teknis."
Para peserta diminta untuk mengurutkan lagu berdasarkan seberapa baik lagu tersebut mewujudkan "arti dari musik."
Para peneliti menemukan bahwa peserta lebih menghargai ekspresi emosional daripada kemahiran teknis ketika meninjau pilihan lagu mereka.
Pada bagian kedua eksperimen, para penulis meminta 450 partisipan baru untuk menilai seberapa terhubung perasaan mereka saat mendengarkan musik atau berpartisipasi dalam percakapan yang mengekspresikan 72 emosi yang berbeda, termasuk inspirasi, cinta, kesedihan, penghinaan, dan lain-lain.
Mereka menemukan hasil analisis bahwa emosi yang membuat orang merasa terhubung dalam percakapan juga merupakan emosi yang ekspresinya dalam musik, sesuai dengan lagu-lagu yang memiliki perasaan nilai tinggi seperti: kesedihan, cinta, kegembiraan, kesepian, dan kesedihan.
Selain itu, para peserta mengatakan bahwa lagu-lagu yang mengekspresikan emosi sedih seperti penderitaan dan keputusasaan tidak menyenangkan untuk didengarkan, tetapi masih menangkap esensi dari apa yang dimaksud dari musik yang mereka dengarkan tersebut dan membuat perasaan menjadi lebih terhubung.
"Dengan kata lain, terlepas dari apakah kita menikmati musik sedih, kita menghargai musik sedih karena musik tersebut menciptakan rasa keterhubungan," jelas Venkatesan.
Advertisement
Apakah dengan mendengarkan musik galau dapat meningkatkan rasa kesedihan untuk diri kita?
"Apakah musik galau membuat seseorang merasa sedih atau tidak tergantung pada individu dan pengalaman mereka," ujar Shannon Bennett, PhD, direktur klinis di Presbyterian's Center for Youth Mental Health yang berada di NewYork, kepada Health.com.
Misalnya, seseorang mungkin merasa sedih ketika mendengar lagu tertentu karena lagu tersebut mengingatkan mereka pada kenangan tertentu.
Karena emosi dan ingatan kita sangat berkaitan, mendengarkan lagu yang membangkitkan kenangan spesifik dapat menyebabkan perasaan sedih.
"Jika sebuah karya musik berkaitan dengan salah satu pengalaman tersebut, itu bisa menimbulkan perasaan sedih yang nyata," jelas Bennett.
Namun, ia menjelaskan bahwa baginya itu adalah pengalaman yang sangat pribadi mengenai seberapa kuat perasaan itu, berapa lama perasaan itu bertahan, dan yang terpenting, bagaimana kita mengatasi perasaan tersebut.
Venkatesan menambahkan bahwa meskipun musik sedih umumnya dapat membuat orang merasa sedih, efeknya juga bisa membangkitkan emosi lain tergantung pada kondisi kesehatan mental seseorang,
Dia mengutip penelitian sebelumnya tentang bagaimana orang mengalami musik sedih dan mengidentifikasi tiga kategori utama: kesedihan, melankolia, dan kesedihan yang manis.
"Kesedihan sebagian besar terdiri dari emosi negatif seperti keputusasaan, sedangkan melankolia dan kesedihan yang manis mencakup emosi yang lebih beragam seperti kerinduan dan nostalgia, serta emosi positif seperti kenyamanan dan kesenangan," ucap Venkatesan.
Musik dan kesehatan mental
Bennett menjelaskan bahwa musik bernuansa emosional tidak selalu membuat pendengarnya merasa sedih, namun sebaliknya, musik ini bisa berdampak positif pada kesehatan mental mereka.
"Musik dapat menjadi cara untuk berlatih dengan perasaan yang sulit untuk dihadapi dan sebenarnya bisa sangat membantu secara emosional. Kami menyebutnya sebagai pemaparan emosional, yang digunakan dalam beberapa protokol terapi yang telah diteliti dengan baik untuk membantu kita menghadapi emosi yang kadang-kadang tidak ingin kita hadapi," tambahnya.
Musik sedih juga bisa membuat orang merasa terhubung, mirip dengan bagaimana percakapan yang tulus bisa membuat kita merasa terhubung, seperti hasil penelitian yang dilakukan Venkatesan.
"Sangat mungkin bahwa rasa keterhubungan yang kita alami saat mendengarkan musik sedih memiliki manfaat kesehatan yang positif," ucap Venkatesan.
Penelitian yang dilakukan Taruffi L dan Koelsch S yang diliris pada tahun 2014 dalam jurnal PLoS One bertajuk “The paradox of music-evoked sadness: an online survey” menunjukkan bahwa mendengarkan musik sedih menciptakan perasaan "penghubungan emosional" di mana pendengar berbagi perasaan sedih dengan penyanyi atau komposer.
Venkatesan menjelaskan bahwa dalam konteks ini mendengarkan lagu sedih bisa berfungsi sebagai bentuk kontak virtual yang membantu orang merasa diterima, dipahami, dan tidak terlalu kesepian.
Dia menambahkan bahwa penelitian lain menunjukkan bahwa mendengarkan lagu sedih memungkinkan kita terhubung dengan diri sendiri dan merefleksikan pengalaman emosional kita, yang dapat membantu dalam mengatur suasana hati dan juga musik secara umum memiliki efek signifikan pada otak dan fisiologi kita, sehingga juga dapat mempengaruhi suasana hati kita.
Bennett mencatat bahwa seperti halnya lagu sedih dapat membangkitkan kondisi emosional yang sedih, ada berbagai cara untuk menggunakan musik untuk membangkitkan kondisi emosional yang positif.
Ada juga cara bagi orang untuk memilih perilaku positif yang dapat mengarahkan mereka menuju emosi yang lebih positif.
Bennett berharap bahwa penelitian ini akan membantu orang menyadari bahwa merasa sedih itu tidak apa-apa dan bahwa ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu kita keluar dari perasaan negatif tersebut.
Advertisement