Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi mengingatkan masyarakat, khususnya yang berada di sekitar Gunung Ibu, tak gampang terpancing oleh isu-isu tentang erupsi. Terlebih, informasi itu datang dari sumber yang tidak jelas.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ibu," imbau Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid lewat keterangan tertulis, diterima Liputan6.com, Senin, 20 Mei 2024.
Advertisement
Gunung api yang berada di Halmahera Barat, Maluku Utara, pertanggal 20 Mei 2024 ini masih berstatus level IV (awas). Meski demikian, warga diminta untuk tenang dan mengikuti setiap arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Warga maupun pemerintah daerah diminta secara berkala mengikuti perkembangan situasi Gunung Ibu dari sumber-sumber resmi Badan Geologi atau BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.
"Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore," kata Wafid.
"Atau melalui website https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook, Instagram dan Twitter pvmbg)," imbuhnya.
Kondisi dan Rekomendasi Terkini
Hingga Senin (20/5/2024), Badan Geologi menyampaikan, tingkat aktivitas Gunung Ibu berada di level IV (awas). Pada pukul 11.36 WIT, telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Sementara, pada periode 19 Mei 2024, kegempaan yang tercatat sebanyak 86 gempa embusan, 10 kali gempa Harmonik, 163 kali gempa Vulkanik Dangkal, 3 kali gempa Vulkanik Dalam, dan 5 kali gempa Tektonik Jauh.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik G. Ibu masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas Gunung Ibu pada tanggal 20 Mei 2024 pukul 12.00 WIT masih tetap di Level IV (awas)," kata Wafid.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati Gunung Ibu dalam radius 4 kilometer dan sektoral 7 kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
Badan Geologi juga mengimbau masyarakat di sekitar gunung agar mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari bagian puncak, terutama bila terjadi hujan lebat.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," kata Wafid.
Advertisement