Makna Mendalam 'Yaa Latif', di Balik Fadhilahnya sebagai Pembuka Pintu Rezeki seperti Diungkap Habib Syech

Sebagai pembuka pintu rezeki seperti diungkap ulama kondang Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, lantas apa makna Al-Latif?

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2024, 13:20 WIB
Ilustrasi kitab Allah Swt. (Image by chandlervid85 on Freepik)

Liputan6.com, Cilacap - Rezeki lancar tidak hanya diperoleh melalui kerja keras semata. Selain kerja keras, untuk mendapatkan rezeki yang lancar dan berkah, Islam mengajarkan usaha batiniah yang berupa doa atau wirid yang menjadi pembuka pintu rezeki.

Salah satu amalan yang masyur, sebagai pembuka pintu rezeki, salah satunya ialah dzikir atau wirid “Ya Latif.”

Hal itu diungkap oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dalam salah satu ceramahnya. Rupanya dzikir ini banyak direkomendasikan para ulama salaf ataupun khalaf.

Lafal tersebut terambil dari salah satu nama-nama Allah yang baik (asmaul husna). Sementara membaca dan berdoa dengan asmaul husna sangat dianjurkan Allah SWT. Firman Allah SWT dalam QS Al-A'raf ayat 180:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ

“Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Selain itu penting juga mengetahui makna Al-Latif. Lantas apa makna salah satu Asmaul Husna tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Jadi Pembuka Pintu Rezeki

Pertanda rezeki/Copyright shutterstock/Pramata

Menukil Islami.co, Doa sebagai sarana untuk menguatkan mental, spiritual dalam berusaha, bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, terutama salah satu dari Asmaul Husna yaitu Al-Latiif bila dibaca secara rutin maka akan dimudahkan usaha maupun rizkinya.

Imam Abu Yazid al-Busthami dalam kitab Manhajul Hanif menjelaskan bahwa orang yang membiasakan membaca “Ya Latiifu” sebanyak 129 kali kemudian membaca ayat ini sebanyak tujuh kali

اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

Artinya: “Allah Dzat yang Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada hamba yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(QS. Syuura: 19)

Lebih lanjut Imam Abu Yazid al-Busthami menjelaskan bahwa orang yang membiasakan membacanya akan dimudahkan dalam urusannya, baik rezeki maupun yang lainnya.


Maknanya

Ilustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Foto: Abdullah Oguk/Unsplash.com

Menukil Liputan6.com, makna Al-Latif adalah halus dan lembut. Dzikir Ya Latif merupakan salah satu bentuk dzikir yang diambil dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al-Latif. Sementara itu, arti nama Allah Al-Latif sendiri adalah Yang Maha Lembut.

Nama Al-Latif mengacu pada sifat Allah SWT erhadap hamba-Nya serta Maha Mengetahui hal-hal yang lembut sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah Swt, Surah Al-An’am ayat 103, yang artinya,

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”

Arti Ya Latif, yang diambil dalam Asmaul Husna Al-Latif juga memiliki pengertian lain yang menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah SWT. Al-Latif menunjukkan sifat Allah SWT yang memiliki segala pengetahuan, termasuk yang sifatnya rahasia , baik itu tersimpan dalam dada, atau bahkan tersembunyi serta berbagai hal yang lembut dan tidak dapat dilihat oleh pandangan mata manusia.

Dengan kata lain, arti Ya Latif selain mengacu pada sifat Allah SWT yang lembut kepada hamba-Nya, arti Ya Latif juga menunjukkan sifat Allah SWT yang mengetahui segala hal sampai hal yang paling kecil atau yang paling mendetail. Oleh karenanya, tidak terdapat sesuatupun yang akan luput dari pengetahuan Allah SWT.

Asma Al-Latif bahkan telah menjadi lafaz dzikir yang sudah sering diamalkan oleh para ulama. Meski demikian, dzikir Ya Latif tidak bisa diamalkan secara sembarangan, sebab terdapat tata cara dalam melakukan dzikir tersebut.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya