Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia Pasifik pada Selasa dibuka beragam karena saham-saham teknologi mendorong Nasdaq Composite untuk mencatat rekor tertinggi .
Dikutip dari CNBC, Selasa (21/2024), saham Nvidia naik lebih dari 2% semalam karena beberapa analis bullish yang menyoroti posisi pasar unggulan perusahaan. Beberapa perusahaan Wall Street juga menaikkan target harga AI menjelang laporan pendapatannya, menunjukkan bahwa saham bisa naik sebanyak 30% dari level saat ini.
Advertisement
Nasdaq yang sarat teknolog inaik 0,65% mencapai level tertinggi intraday sepanjang masa dan ditutup pada level rekor di 16,794.87.
Investor di Asia akan mengamati dampak limpahan terhadap perusahaan-perusahaan di rantai nilai Nvidia, seperti TSMC Taiwandan Foxconn, serta Samsung Electronics dan SK Hynix dari Korea Selatan.
Di Jepang, Nikkei 225 melanjutkan pergerakannya di atas angka 39,000, naik 0,53% pada pembukaan. Indeks Topix berbasis luas naik 0,35%.
Kospi Korea Selatan turun 0,37%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq diperdagangkan mendekati garis datar. Secara terpisah, S&P/ASX 200 Australia tergelincir 0,17% karena investor menunggu risalah pertemuan Mei Selasa malam.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 19,498, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan HSI di 19,636.22.
Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average tertinggal di pasar yang lebih luas, berbeda dengan Nasdaq, seperti JPMorgan Chase memimpin kerugian.
Saham JPMorgan turun 4,5% karena CEO Jamie Dimon memberi isyarat pada pertemuan investasi tahunan bank bahwa pensiunnya mungkin lebih cepat dari yang dinyatakan sebelumnya. Dimon juga mengatakan bank tidak akan menahan sahamnya pada level saat ini.
Sebanyak 30 saham di Dow Jones Industrial Average turun 0,49%, sedangkan pasar luas S&P 500 naik tipis 0,09%.
Bursa Saham Asia Menguat Ikuti Wall Street, Investor Menanti Data Ekonomi Jepang
Kemarin, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Senin (20/5/2024) di tengah awal pekan yang penuh dengan data ekonomi.
Dikutip dari CNBC, China mempertahankan suku bunga pinjaman bertenor satu dan lima tahun masing-masing 3,45 persen dan39,5 persen. Hal itu setelah China menetapkan langkah-langkah untuk mendorong pasar properti. Adapun suku bunga pinjaman bertenor lima tahun merupakan suku bunga acuan untuk KPR.
Indeks Hang Seng naik 0,51 persen setelah pengumuman data ekonomi. Indeks China CSI 300 menguat 0,42 persen.
Adapun investor menanti data perdagangan, inflasi dan data aktivitas bisnis dari Jepang pada pekan ini. Sedangkan Singapura merilis data inflasi April dan gambaran final produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama.
Indeks Nikkei 225 menguat 1,5 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 1,21 persen. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,09 persen dan indeks Kosdaq tergelincir 1,02 persen. Bank sentral Korea Selatan akan merilis keputusan suku bunga pada Kamis pekan ini.
Advertisement
Investor Pantau Taiwan
Di sisi lain, investor juga akan mencermati Taiwan seiring Lai Ching-te secara resmi mengambil alih jabatan presiden. Indeks Taiwan sedikit menguat. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,59 persen.
Pada Jumat pekan lalu di wall street, indeks Dow Jones ditutup di atas level kunci 40.000 untuk pertama kali. Indeks Dow Jones pertama kali mencapai level 40.000 pada perdagangan Kamis, 16 Mei 2024. Namun, penutupan perdagangan pertamanya melewati ambang batas itu pada Jumat, 17 Mei 2024. Indeks Dow Jones naik 134,21 poin atau 0,3 persen ke posisi 40.003,59.
Indeks S&P 500 menguat terbatas 0,1 persen pada perdagangan Jumat pekan ini. Indeks Nasdaq tergelincir 0,1 persen. Head of Research Fundstrat Global Advisors, Tom Lee menuturkan, reli pasar akan berlanjut dalam jangka pendek. Adapun kinerja keuangan Nvidia akan menjadi katalis.