Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya menarik lebih banyak turis, Seoul akan memperkenalkan kartu transportasi umum unlimited yang memberi kemudahan bagi pelancong saat berkeliling kota. Dilaporkan bahwa kartu transit all-inclusive yang akan mulai berlaku 1 Juli 2024 ini akan mencakup semua moda transportasi umum di ibu kota Korea Selatan tersebut.
Melansir Travel and Leisure Asia, Selasa (21/5/2024), kartu ini bisa digunakan untuk kereta bawah tanah, bus, dan sepeda umum dalam penggunaan jangka pendek. Dengan kata lain, turis tidak akan membeli tiket terpisah untuk setiap moda transportasi yang mereka gunakan.
Advertisement
Selain itu, kartu transit all-inclusive akan memberi akses ke berbagai wahana wisata populer di Seoul. Turis dijanjikan dapat menikmati pengalaman lebih menyeluruh menggunakan kartu ini, karena mereka akan mendapat diskon khusus, bahkan tiket masuk gratis ke beberapa destinasi wisata terkenal di kota ini.
Berapa harganya? Kartu yang juga dikenal sebagai Climate Card itu disebut sebagai alternatif lebih hemat biaya dibandingkan tiket harian khusus tunai yang ditawarkan aplikasi T-Money untuk wisatawan asing, dengan harga 15 ribu won (sekitar Rp176 ribu) untuk satu hari.
Saat ini, Climate Card hanya diperuntukkan bagi pengguna jangka panjang dan menawarkan akses tidak terbatas ke transportasi umum dengan biaya 65 ribu won (sekitar Rp762 ribu). Rencananya, layanan kartu ini akan diperluas ke layanan bus air, seperti Hangang River Bus, pada Oktober 2024.
Pemerintah Metropolitan Seoul akan memberi petunjuk penggunaan kartu dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Inggris, untuk membantu wisatawan memahami dan menjelajahi kota dengan mudah. Climate Card dapat dibeli dari pusat informasi wisata di Seoul Tourism Plaza di sepanjang Jalan Cheonggyechon-ro di distrik Jongno-gu.
Berapa Tarifnya?
Kartu transportasi umum unlimeted itu juga bisa dibeli di distrik Myeong-dong, pusat layanan pelanggan stasiun kereta bawah tanah di Jalur 1-8, dan toko serba ada di dekat stasiun. Kartu tersebut dapat diisi ulang menggunakan uang tunai di stasiun.
Climate Card hadir dalam dua format: kartu fisik dan versi seluler. Kartu fisik dibanderol tiga ribu won (sekitar Rp35,2 ribu) dan dapat diisi ulang sesuai kebutuhan. Sementara itu, versi seluler tersedia di aplikasi T-Money. Kartu jangka pendek disebut harus segera digunakan setelah pembelian. Harganya, yakni:
- Satu hari: lima ribu won (sekitar Rp59 ribu)
- Dua hari: delapan ribu won (sekitar Rp94 ribu)
- Tiga hari: 10 ribu (sekitar Rp117 ribu)
- Lima hari: 15 ribu (sekitar Rp176 ribu)
Sejak pandemi mereda, Korea Selatan telah memunculkan sejumlah inisiasi untuk menarik kembali turis ke pusat Hallyu tersebut. Negara itu sebelumnya dilaporkan bersiap meluncurkan visa Hallyu khusus untuk para penggemar budaya Negeri Ginseng.
Advertisement
Ragam Inisiasi untuk Gaet Turis
Visa yang juga disebut "Visa Pelatihan Kultur K" ini akan memungkinkan orang non-Korea yang mendaftar di akademi seni pertunjukan setempat untuk tinggal di negara itu hingga dua tahun. Hallyu, yang diterjemahkan jadi "gelombang Korea," mengacu pada popularitas global budaya Korea Selatan yang mengekspor budaya K-pop melalui musik, film, dan media artistik lain.
Rencana bisnis Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan ini menyebut seni sebagai "pengemudi K-Culture untuk generasi berikutnya." Melansir Forbes, 5 Januari 2024, peluncuran visa ini juga dinilai sebagai wujud dukungan bagi seniman dan penulis muda yang merupakan salah satu dari enam strategi utama dalam memikat lebih banyak pengunjung.
Selain itu, Korea Selatan berencana meluncurkan "K Road Road Show" di negara-negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Swedia, tahun ini. Persyaratan khusus untuk visa K-Culture belum diungkap secara detail, tapi rinciannya diharapkan dirilis pada paruh kedua 2024. Dari perspektif pariwisata, memelihara antusiasme penggemar K-pop dan K-drama dinilai "masuk akal secara finansial," menurut outlet itu.
Visa Digital Nomad
Selain visa K-Culture, Korea Selatan telah mengumumkan melompat ke kereta nomad digital dengan visa terpisah yang ditujukan untuk pekerja jarak jauh. Visa, yang diluncurkan pada 1 Januari 2024, memungkinkan pekerja jarak jauh menghasilkan setidaknya 66 ribu dolar AS per tahun untuk tinggal hingga dua tahun.
Di samping berinvestasi dan mempromosikan pariwisata regional, pemerintah Korea Selatan juga bermaksud memudahkan wisatawan asing berkunjung dengan mengembangkan panduan berbahasa Inggris dan alat pemesanan transportasi dengan bantuan AI.
Mengutip Korea Times, 10 Desember 2023, pemerintah Korea Selatan pun akan memperluas pembebasan biaya visa elektronik untuk tur dalam grup. Langkah tersebut untuk sementara diluncurkan untuk grup tur China antara September dan Desember 2023.
Perluasan ini nantinya akan mencakup wisatawan dari Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Masa pendaftaran akan diperpanjang hingga 2024. Tahun lalu, pihaknya juga mempertimbangkan meningkatkan batas maksimal pembelian oleh turis asing yang berhak mendapat pengembalian pajak.
Saat ini, Korea Selatan menyediakan pengembalian pajak di tempat untuk pembayaran individu hingga 500 ribu won (sekitar Rp5,8 juta) di toko-toko yang ditunjuk, dengan batas maksimal 2,5 juta won (sekitar Rp29 juta) dari total pembelian. Rencana ini muncul setelah jumlah turis asing ke Korea Selatan anjlok jadi 3,2 juta pada 2022, dibandingkan 17,5 juta pengunjung pada 2019.
Advertisement