Bergerak Tak Wajar, Bursa Pelototi Saham MLIA, SOLA, dan CYBR

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau sejumlah saham lantaran terjadi pergerakan harga di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Teranyar, Bursa memantau pergerakan saham PT Mulia Industrindo Tbk. (MLIA), PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Mei 2024, 12:11 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau sejumlah saham lantaran terjadi pergerakan harga di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Teranyar, Bursa memantau pergerakan saham PT Mulia Industrindo Tbk. (MLIA), PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR).

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/5/2024), terdapat indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham MLIA. Lalu terjadi penurunan pada harga saham SOLA. Sementara terjadi peningkatan pada harga saham CYBR.

Berdasarkan data RTI, saham MLIA naik 1,05 persen ke posisi 384 pada penutupan Senin, 20 Mei 2024. Pada perdagangan hari ini, Selasa 21 Mei 2024 hingga pukul 11.30 WIB, saham MLIA terpantau stagnan di posisi 384. Dalam sepekan, harga saham MLIA naik 4,35 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD) saham MLIA turun 12,33 persen.

Saham SOLA turun 34,96 persen ke posisi 80 pada Senin. Saham SOLA sempat mencapai posisi 252 pada Rabu, 15 Mei 2024 pekan lalu, sebelum longsor setelahnya. Sejak saat itu, saham SOLA terjerembab di zona merah.

SOLA turun 25 persen ke posisi 189 pada Kamis, 15 Mei 2024. Esoknya, SOLA turun 34,92 persen ke posisi 123 pada Jumat. Penurunan berlanjut pada Senin, 20 Mei 2023 dengan koreksi 34,96 persen ke posisi 80. Pergerakan SOLA pada hari ini relatif minim di kisaran 80.

Informasi saja, SOLA merupakan emiten pendatang baru di Bursa. Saham SOLA tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa pada 8 Mei 2024. Saat itu, perseroan mematok harga penawaran IPO sebesar Rp 110 per saham. Artinya, harga saham perseroan saat ini turun sekitar 27,3 persen dari harga IPO.

Saham CYBR amblas usai mencatatkan kenaikan pada pekan lalu. Saham CYBR betah di zona hijau sejak 8 Mei di posisi 350. Penguatan berlanjut hingga Senin, 21 Mei, di mana saham perseroan berada di posisi 416.

 


Saham CYBR Turun

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun pada perdagangan hari ini, saham CYBR turun 3,85 persen sekitar pukul 11.30 WIB ke posisi 400. Dalam seekan, saham CYBR naik 8,11 persen dan naik 81,82 persen sejak awal tahun.

Lebih lanjut, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya