Penampakan Hewan Prasejarah Nenek Moyang Sapi, Mungil Seukuran Tikus

Nenek moyang sapi terungkap berkat teknik pemindaian canggih yang dilakukan oleh tim peneliti.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 21 Mei 2024, 12:50 WIB
Rekonstruksi kehidupan Militocodon lydae nenek Moyang Sapi (Sumber: Ilustrasi: Pixabay dan Museum Alam & Sains Denver)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah situs fosil di Corral Bluffs, Colorado, Amerika, para peneliti menemukan spesies baru yang menarik yang dinamai Militocodon lydae. Hewan kecil ini diperkirakan seukuran tikus. Keunikan M. lydae adalah perannya sebagai nenek moyang dari semua hewan berkuku modern, salah satunya sapi. 

Menurut para peneliti, makhluk purba tersebut kira-kira memiliki berat antara 270 hingga 460 gram, dan kemungkinan besar pemakan segala atau omnivora. Hewan ini hidup di wilayah yang sekarang disebut Amerika Serikat sekitar 65 juta tahun yang lalu, tepat setelah kepunahan dinosaurus. Penemuan ini berasal dari bagian tengkorak dan tulang rahang yang ditemukan di lokasi tersebut.

Lucas Weaver, ahli paleontologi dari Kent State University di Ohio, menyebutkan bahwa penemuan dan deskripsi tengkorak M. lydae merupakan langkah penting menuju pemahaman evolusi kompleks mamalia periptychid.

Lewat berbagai penelitian, hewan prasejarah mungil ini mulai dikaitkan para ilmuwan sebagai nenek moyang sapi, babi, hingga rusa. Perbedaan ukuran yang kontras mamalia zaman dulu dan sekarang. Berikut Liputan6.com merangkum keunikan hewan mungil nenek moyang sapi melansir dari Sciencealert, Selasa (21/5/2024). 


Nenek Moyang Sapi, Babi, dan Rusa

Rekonstruksi kehidupan Militocodon lydae nenek Moyang Sapi (Sumber: Museum Alam & Sains Denver)

Tim peneliti menggunakan teknik pemindaian canggih, rekonstruksi 3D, dan perbandingan gigi untuk menentukan posisi hewan ini dalam pohon evolusi. 

Analisis gigi menunjukkan bahwa hewan ini menggunakan giginya untuk mencukur dan menghancurkan, bukan menggiling, yang menunjukkan hubungan evolusioner dengan sapi, babi, dan rusa masa kini.

Penemuan M. lydae tidaklah mudah. Selama delapan tahun terakhir, hanya segelintir fosil yang ditemukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan peran penting hewan kecil ini dalam sejarah evolusi.

“Penemuan dan studi lanjutan terhadap ungulata purba Paleosen hampir pasti akan mengungkap lebih banyak spesimen yang tidak cocok dengan kelompok taksonomi yang ada,” tulis para peneliti, menunjukkan bahwa sejarah evolusi mamalia penuh dengan transisi yang kompleks.

 

 


Pernah Mendominasi Bumi

Tengkorak Militocodon lydae dilihat dari setiap sisi, dengan beberapa gigi terpelihara. Skala bar sama dengan 2 cm. (Sumber: Jurnal Evolusi Mamalia , 2024)

Lewat jurnal of Mammalian Evolution yang diterbitkan 30 April 2024, setiap penemuan fosil baru memberikan peluang bagi para ilmuwan untuk menyempurnakan pola evolusi di Bumi. Situs Corral Bluffs telah terbukti sangat berharga dalam membantu mengatasi kekurangan fosil dari periode segera setelah punahnya dinosaurus. 

Tyler Lyson, ahli paleontologi dari Museum Alam & Sains Denver yang memimpin tim penelitian, menjelaskan bahwa penemuan dan deskripsi fosil tengkorak mamalia merupakan langkah maju yang penting dalam mendokumentasikan diversifikasi mamalia paling awal setelah kepunahan massal terakhir di bumi.

Saat debu akibat dampak asteroid mulai mereda dan dinosaurus punah, mamalia seperti M. lydae memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang biak dan mendiversifikasi. Temuan ini menambah pemahaman kita tentang bagaimana mamalia berevolusi dan mendominasi bumi setelah era dinosaurus berakhir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya