Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen menarik di sela-sela agenda World Water Forum (WWF) 2024, di Bali. Sebelum terlibat dalam agenda itu, dia lebih dulu bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Pada pertemuan tersebut, Sri Mulyani mencoba langsung topi legendaris milik Basuki. Diketahui, itu merupakan topi berlambang Kementerian PUPR yang kerap dipakai Basuki di berbagai kesempatan.
Advertisement
"Saya cocok kan mengenakan topi legendarisnya Pak Bas?," tulis Menkeu Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati, dikutip Selasa (21/5/2024).
Dalam unggahannya itu, terlihat ada 8 foto yang dibagikan. Beragam pose foto pun terlihat. Mulai dari bincang-bincang, hingga Bendahara Negara memegang dan mencoba topi milik Pak Bas.
"Semalam saya tiba di Denpasar untuk menghadiri fora tentang air terbesar di dunia, @worldwaterforum10 yang digelar di Asia Tenggara untuk pertama kalinya. Pagi ini, saya berjumpa dengan sang tuan rumah, bestie saya, Pak Basuki @kemenpupr sebelum mengisi salah satu High-Level Panel di WWF ini," terang Menkeu.
Dia dijadwalkan akan berbicara pada High-Level Panel (HLP) mengenai Water for Shared Prosperity. Tujuannya, bagaimana air selain menjadi sumber kehidupan juga menjadi hulu dari kesejahteraan di seluruh dunia.
"Saya ucapkan selamat dan semangat kepada Pak Basuki (Basuki Hadimuljono) dan @kemenpupr yang telah menjadi tuan rumah bersama dengan World Water Council / Conseil Mondial de l’Eau dan sekali lagi menunjukkan keramahan Indonesia di panggung dunia," paparnya.
Menteri Basuki Enggan Pindah ke IKN jika Belum Ada Air
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menekankan pentingnya infrastruktur penyediaan air bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN). Bahkan, dirinya enggan pindah ke IKN jika fasilitas itu belum tersedia.
"Jadi saya juga mau pindah kalau airnya sudah masuk. Karena air itu memang esensial. Kalau listrik bisa pakai genset, walaupun sekarang sudah ada PLN. Tapi kalau air, mau mandi pakai apa? Masa pakai air botolan, enggak," ujar Basuki saat ditemui di sela kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (21/5/2024).
Namun, ia memastikan sambungan air bersih akan segera masuk ke IKN pada bulan depan. "Jadi kita masukkan, Insya Allah akhir juni air sudah bisa masuk sampai ke hotel, perkantoran, dan rumah," imbuhnya.
Sebelumnya, Basuki Hadimuljono telah mengkonfirmasi kesiapan pemindahan sejumlah menteri ke IKN mulai Juli 2024. Saat ini, tengah dilakukan proses instalasi air bersih di proyek ibu kota baru tersebut.
"Jadi (pindah ke IKN Juli), cuman airnya belum masuk. Nanti Juni masuk, jadi Juli Insya Allah bisa," ujar Menteri Basuki saat ditemui usai acara halal bihalal bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kemenkeu, Jakarta beberapa waktu lalu.
Sejumlah rumah menteri di IKN saat ini pun sudah rampung. Basuki pun memastikan seluruhnya bakal selesai pada Juli mendatang. "Sudah, sudah ada dua yang jadi. Tapi nanti Juli semua jadi," ucapnya.
Menurut rencana, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan jadi beberapa pejabat pertama yang pindah ke IKN. Sementara untuk pejabat lain semisal Menkeu Sri Mulyani yang masuk golongan awal belum bisa dipastikan kapan pemindahannya.
"Kalau rencananya sih pak Menhub, Menkes, beliau ingin bareng," kata Basuki.
Advertisement
Kejar Target Investasi Rp 100 Triliun pada 2024, Otorita IKN Gandeng INA
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar kerjasama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk menggenjot realisasi investasi di IKN.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, kolaborasi bersama INA diharapkan bisa bantu mencapai target investasi di ibu kota baru senilai Rp 100 triliun paea 2024 ini. Adapun pemasukan modal ke IKN sejauh ini telah mencapai separuhnya.
"Jadi memang kita menargetkan total investasi publik dan swasta di luar yang Kementerian PUPR, untuk hingga akhir tahun ini kira-kira Rp 100 triliun. Dengan groundbreaking dan beberapa kegiatan yang kita lakukan kemarin, itu sudah sampai kira-kira Rp 50 triliun," terangnya usai acara pendantanganan di Grand Hyatt Bali, Minggu (19/5/2024).
Bambang menyebut pihaknya memang tengah berupaya untuk mengantongi sisa Rp 50 triliun pada semester II 2024.
Dia menuturkan, misi itu sangat mungkin lantaran sejumlah proyek dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) kini tengah berproses.
"Harapan kami mungkin dalam hitungan bulan kita akan bisa melihat beberapa investasi dengan skala yang lebih besar karena KPBU tadi," imbuh dia.