Berantas Hoaks, Pemkab Gianyar Gelar Literasi Digital bagi ASN

Pemerintah kabupaten Gianyar mendorong ASN untuk memberantas hoaks melalui cek fakta dengan menggandeng Diskominfo Bali dalam kegiatan literasi digital.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 22 Mei 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kabupaten Gianyar mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk memberantas hoaks melalui cek fakta dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bali dalam kegiatan literasi digital.

Di era digitalisasi, media sosial memiliki peran penting dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Adanya media sosial telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah mempersingkat waktu dalam berkomunikasi sehingga menjadi lebih efektif.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Gianyar, Anak Agung Gede Raka Suryadiputra dalam kegiatan yang bertajuk “Aparatur Sipil Negara (ASN) Tangkal Hoaks melalui Cek Fakta”.

Namun, media sosial tetap bisa menjadi pisau bermata dua karena sebaran informasi yang ada di dalamnya juga memuat banyak hoaks.

“Hoaks dapat berupa berita, foto, video, audio, atau meme yang beredar di media sosial, aplikasi pesan instan, atau platform online lainnya,” ujar Gung Surya, dilansir dari Antara, Senin (20/5/2024).

Oleh karena itu, ia mendorong agar ASN memiliki kemampuan untuk membangun suasana kondusif di media sosial sebagai sarana komunikasi yang dinamis. Untuk mewujudkannya, ASN diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku.


Literasi Digital Tumbuhkan Kesadaran akan Cek Fakta

Literasi digital berperan penting dalam menumbuhkan kesadaran kolektif bagi ASN untuk selalu melakukan cek fakta untuk memerangi hoaks. Melalui kegiatan ini, para peserta dibekali wawasan cek fakta dengan kemampuan untuk mengenali, menyaring, dan mengecek informasi agar terhindar dari hoaks.

Gung surya berharap dengan adanya kegiatan ini, ASN dapat lebih bijak dalam menyebarluaskan informasi, khususnya dalam membedakan antara informasi yang berisi fakta dengan hoaks.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Kominfo Gianyar, Ni Luh Made Astiti turut menjelaskan bahwa literasi digital merupakan tanggung jawab individu, sehingga tiap orang diharuskan meningkatkan kemampuan literasi digitalnya.

“ASN harus jadi agen informasi benar, jangan menjadi penyebar hoaks ataupun produsen hoaks, saring sebelum menyebarkan lagi,” tuturnya.

Astiti mengimbau agar ASN menjadi pribadi yang tidak mudah percaya dengan informasi yang ada, melainkan harus melakukan pengecekan dan verifikasi bukti terlebih dahulu, mulai dari tanggal, kesesuaian judul dan isi, kredibilitas situs atau sumber, dan format penulisan atau foto dan video yang tercantum dalam informasi tersebut.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya