Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil mendekati rekor puncak yang dicapai pada sesi sebelumnya pada hari Selasa karena dolar AS bertahan. Namun harga emas tetap bertahan di level USD 2.400 karena dukungan dari suku bunga safe-haven dan prospek pelonggaran suku bunga AS tahun ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (22/5/2024), harga emas di pasar spot terakhir turun 0,15% menjadi USD 2,421.4414 per ounce, karena indeks dolar AS naik tipis. Membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga emas berjangka AS ditutup 0,5% lebih rendah menjadi USD 2,425.90.
Advertisement
Ketika emas mencapai rekor tertinggi USD 2,449.89 pada hari Senin, “gambaran umum belum benar-benar berubah (sejak Maret)… yang hanya merupakan latar belakang lingkungan makroekonomi dan geopolitik global yang sangat menarik bagi emas,” kata Nikos Kavalis, direktur pelaksana di Fokus Logam.
Kekhawatiran terhadap meningkatnya utang pemerintah AS yang pesat seiring dengan upaya Bank Sentral AS (Federal Reserve) untuk melakukan soft landing merupakan pendorong bagi sebagian investor.
Data Inflasi AS
Data terkini menunjukkan bahwa inflasi AS kembali mengalami tren penurunan, namun beberapa pengambil kebijakan The Fed tetap berhati-hati dalam menurunkan suku bunga terlalu cepat namun mengesampingkan perlunya kenaikan suku bunga.
Ekonomi China
Di wilayah lain di Tiongkok, di mana upaya dilakukan untuk menstabilkan sektor properti yang terkena dampak krisis, investor cenderung berinvestasi pada emas yang dianggap sebagai aset safe-haven.
China sendiri secara resmi telah melakukan pengisian emas batangan pada kuartal pertama tahun 2024.
“Peran utama emas adalah untuk mengimbangi risiko, baik finansial, geopolitik, atau volatilitas. Hal ini bukanlah hal baru, namun sentimen kini telah terwujud,” kata analis StoneX, Rhona O’Connell.
Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik mengalami arus masuk bersih sebesar $1 miliar pada minggu lalu – arus masuk mingguan terbesar sejak Oktober 2023, menurut Dewan Emas Dunia.
“Semakin banyak investor, termasuk investor arus utama, seperti dana makro dan sejenisnya, yang melewatkan sebagian dari reli tersebut, dan yakin dengan alasan emas dan oleh karena itu ingin berpartisipasi,” kata Kavalis, namun menambahkan bahwa pasar siap untuk koreksi sebelum harga bisa naik lebih lanjut.
Investor akan memantau risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed yang dijadwalkan pada hari Rabu.
Advertisement