Mengenal Fenomena Midnight Sun, Matahari Tak Pernah Terbenam

Namun di beberapa wilayah lain, matahari bersinar selama 24 jam. Fenomena ini disebut sebagai midnight sun.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Mei 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi pemandangan Matahari. (Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Umumnya, setiap tempat di Bumi akan mengalami siang dan malam hari. Di daerah khatulistiwa, waktu siang dan malam sama sepanjang tahun.

Namun di beberapa wilayah lain, matahari bersinar selama 24 jam. Fenomena ini disebut sebagai midnight sun.

Fenomena midnight sun terjadi di wilayah Lingkar Arktik dan Antarktika selama musim panas. Melansir laman Space pada Selasa (21/05/2024) fenomena midnight sun terjadi karena kemiringan bumi.

Dijelaskan, sumbu bumi memiliki kemiringan sebesar 23,4 derajat. Akibat kemiringan ini, salah satu kutub Bumi biasanya miring ke arah Matahari, sedangkan kutub lainnya menjauh dari matahari.

Hal inilah yang menyebabkan berbagai tempat di Bumi mengalami musim yang berbeda. Fenomena midnight sun terjadi ketika sumbu bumi lebih miring ke arah matahari, yang memuncak selama titik balik matahari musim panas.

Di belahan bumi utara, midnight sun biasanya terjadi sekitar tanggal 21 Juni setiap tahun. Sedangkan, di belahan bumi selatan, sekitar tanggal 23 Desember.

Pada puncaknya, matahari bergerak di langit, tetapi tidak sepenuhnya terbenam di bawah cakrawala. Periode siang hari tanpa henti dapat berlangsung mulai dari satu hari hingga hampir lima bulan.

 


Lingkar Arktik dan Antarktika

Umumnya, Lingkar Arktik dan Antarktika dikenal sebagai lokasi terjadinya midnight sun. Namun karena efek pembiasan, cahaya sedikit melampaui garis ini.

Pembiasan adalah ketika berkas cahaya memantul dari molekul seperti uap air dan mengubah lintasannya. Dengan demikian, Matahari sebenarnya dapat terlihat ketika berada di bawah ufuk, tetapi seolah-olah masih berada di langit.

Beberapa bagian dari midnight sun terlihat di Lingkaran Arktik dari kira-kira 12 Juni hingga 1 Juli. Periode ini meluas saat seseorang melakukan perjalanan ke utara.

Di titik paling utara Benua Eropa, yaitu Cape Nordkinn, Norwegia, midnight sun berlangsung kira-kira dari 14 Mei hingga 29 Juli. Di kepulauan Svalbard yang lebih jauh ke utara, midnight sun berlangsung dari 20 April hingga 22 Agustus.

Fenomena midnight sun memengaruhi suasana hati, siklus tidur, dan tingkat energi karena otak menjadi bingung. Contohnya saat gelap, otak mengharapkan untuk tidur dan saat terang, otak berharap untuk terjaga.

Dengan demikian, midnight sun menyebabkan kebingungan otak dan tidak bisa membedakan apakah harus tidur atau bangun. Efek umum dari midnight sun berupa kesulitan tidur atau gangguan tidur, hiperaktif, kelelahan, dan suasana hati yang buruk.

(Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya