Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Depok, Mohammad Idris semakin santer namanya di internal DPW PKS Jawa Barat untuk dicalonkan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Namun, Idris akan memperhitungkan apabila Ridwan Kamil kembali maju pada Pilgub Jawa Barat.
Idris mengatakan, untuk maju pada Pilgub Jabar diperlukan SK dari DPP PKS bukan surat penugasan dari DPW PKS Jawa Barat. Menurutnya, DPP PKS tidak akan secara cepat memberikan SK kepada siapapun yang akan maju pada Pilgub Jawa Barat.
Advertisement
“Mereka (DPP PKS) juga akan mempertimbangkan siapa lawan dalam tanda petik lawan politik mereka,” ujar Idris, Rabu (22/5/2024).
Idris menilai, apabila Ridwan Kamil ditunjuk Golkar untuk mengikuti Pilgub Jawa Barat, tentu akan menjadi lawan yang berat. Menurutnya, apabila Ridwan Kamil maju kembali pada Pilgub Jawa Barat, perlu dilakukan perhitungan politik yang lebih matang.
“Pandangan saya ya, saya ngeri-ngeri sedap gitu lawan Ridwan Kamil, ya kan,” ucap Idris.
Namun arah politik akan berbeda apabila Ridwan Kamil melamar Idris untuk menjadi calon pendampingnya pada Pilgub Jawa Barat. Apabila hal tersebut terjadi, akan menjadi pertimbangan Idris saat Pilgub Jawa Barat nanti.
“Udah Idris ke sini aja sama saya gitu misalnya, nah itu jadi pertimbangan lagi nanti, jadi semuanya masih cair,” kata Idris.
Idris Siap Maju Bila Kantongi SK dari DPP PKS
Saat disinggung kesiapannya maju pada Pilgub Jawa Barat, Idris menegaskan akan siap apabila mendapatkan SK dari DPP PKS. Kembali disinggung apabila Ridwan Kamil meminta untuk mendampingi pada Pilgub Jawa Barat, Idris mengaku akan fatsun politik kepada PKS.
“Secara pribadi, wajar, logis dan nyaman, enak dan murah ya, duitnya banyakan dia (Ridwan Kamil),” terang Idris.
Idris mengungkapkan, Ridwan Kamil memiliki popularitas tinggi di Jawa Barat. Bahkan elektabilitas Ridwan Kamil masih tinggi sehingga menjadi salah satu tokoh yang diperhitungkan pada Pilgub Jawa Barat.
“Saya dengar masih di atas 70 persen elektabilitas Ridwan Kamil, yang saya dengar ya dari beberapa survei,” ungkap Idris.
Advertisement
Tak Ingin Berandai-andai Tinggi pada Pilgub Jabar
Idris tidak ingin berandai-andai lebih tinggi pada Pilgub Jawa Barat, meskipun secara pribadi akan lebih mudah dengan Ridwan Kamil. Namun, akan berbeda apabila dilihat dari kelembagaan atau secara partai.
“Kalau PKS menyatakan dengan yang lain, ya bisa saja, misalnya Saya jadi Cagub tapi wakilnya lebih terkenal bisa jadi, tapi saya nggak tau, nanti kita liat perkembangannya,” ujar Idris.
Idris menganggap dalam berpolitik harus membedakan antara berpikir politik dengan kelembagaan. Begitupun terhadap Pilkada Kota Depok, meskipun dekat dengan Sekda Kota Depok, Supian Suri (SS) yang ingin mencalonkan Wali Kota Depok, namun secara kelembagaan, Idris mendukung calon yang diusung PKS.
“Saya pribadi dekat dengan SS ya, tapi secara lembaga saya nggak dukung SS, saya dukung kebijakan dari PKS, begitu tegas ya,” ungkap Idris.
Baca Juga
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 100%: Acep-Gitalis 9,67%, Jeje-Ronal 9,10%, Syaikhu-Ilham 20,07%, Dedi-Erwan 61,16%
Pilkada Jabar, Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di TPS Prabowo
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%