Ketum PBVSI Ungkap Alasan Kirim Pemain Putri Junior ke AVC Challenge Cup 2024

Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Imam Sudjarwo buka suara menjelaskan alasan pihaknya mengirim pemain muda untuk mewakili timnas putri Indonesia di Asian Volleyball Confederation atau AVC Challenge Cup 2024 Filipina yang berlangsung mulai 22 Mei hingga 29 Mei 2024.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 22 Mei 2024, 18:28 WIB
Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo (kedua kiri), didampingi Sekjen PBVSI Heyzer Harsono (kedua kanan), Wasekjen PBVSI Gilang Iskandar (kiri), serta Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBVSI Loudryans A. Maspaitella (kanan) saat memberi penjelasan terkait alasan PBVSI mengirim atlet-atlet muda putri untuk berlaga di AVC Challenge Cup 2024 for Women. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Imam Sudjarwo buka suara menjelaskan alasan pihaknya mengirim pemain muda untuk mewakili timnas putri Indonesia di Asian Volleyball Confederation atau AVC Challenge Cup 2024 Filipina.

Selain alasan teknis, langkah ini juga diambil sebagai bentuk pembinaan prestasi demi mendorong pemain muda bisa ambil bagian dalam perhelatan SEA Games 2025 mendatang.

Seperti diketahui timnas voli putri Indonesia memang dijadwalkan berlaga dalam AVC Challenge Cup yang digelar di Filipina mulai 22 Mei hingga 29 Mei 2024. Pasukan Merah Putih datang dengan reputasi baik setelah finis sebagai runner-up di edisi tahun lalu.

Hanya saja, berbeda dari perhelatan sebelumnya, PBVSI tak mengirim pemain senior ke AVC Challenge Cup 2024. Alih-alih membawa Megawati Hangestri dan kawan-kawan, federasi bola voli Tanah Air memilih memberi kesempatan kepada atlet-atlet muda.

Ketum PBVSI Imam Sudjarwo lantas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul akibat keputusan ini. Dia menerangkan ada beberapa alasan yang jadi penyebab diambilnya langkah mengirim pemain muda, mulai dari irisan jadwal dengan PLN Mobile Proliga 2024 hingga ambisi federasi untuk membina atlet lapis kedua.


AVC Challenge Cup 2024 Bersamaan dengan PLN Mobile Proliga 2024

Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo (kedua kiri), didampingi Sekjen PBVSI Heyzer Harsono (kedua kanan), Wasekjen PBVSI Gilang Iskandar (kiri), serta Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBVSI Loudryans A. Maspaitella (kanan) saat berbincang dengan awak media terkait keikutsertaan timnas putra dan putri di AVC Challenge Cup 2024 dalam wawancara di Gedung Indosiar, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2024). (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Seperti diketahui jadwal pelaksanaan AVC Challenge Cup 2024 memang berbenturan dengan pelaksanaan kompetisi sepak bola tertinggi Tanah Air, PLN Mobile Proliga 2024. Situasi tumpang tindih itu, menurut Ketum PBVSI, terjadi lantaran AVC terlambat memberikan jadwal kepada PBVSI.

Padahal, federasi bola voli Tanah Air sejatinya berharap bisa membuat pengaturan jadwal yang sesuai demi menghindari irisan agenda nasional dan internasional. Namun, dengan pelaksanaan Proliga yang sudah terlanjur berjalan, maka klub-klub yang tergabung pada event Proliga yang notabene berisi pemain-pemain senior lebih fokus pada Proliga.

"Saya ingin menyampaikan terkait kompetisi yang diikuti oleh PBVSI, yaitu AVC Challenge Cup for Women dan for Men. Yang putri dilaksanakan di Filipina mulai tanggal 22 Mei sampai 29 Mei, hari ini sudah berjalan, kemudian yang putra akan dilaksanakan di Bahrain mulai tanggal 2 Juni sampai 9 Juni," ucap Imam Sudjarwo saat ditemui Liputan6.com di Gedung Indosiar, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2024).

"Dari dua-duanya itu PBVSI mengirim (perwakilan), dan tim yang kita kirim putri adalah lapis kedua dari para atlet voli di Indonesia. Kenapa lapis kedua yang dikirim? Karena AVC Challenge Cup, baik yang putra maupun putri, itu bersamaan dengan dilaksanakannya event bergengsi Indonesia Proliga, yang sekarang sudah mau memasuki babak atau putaran kedua. Sehingga dengan demikian, para atlet atau pemain senior itu fokus main di Proliga."

"Memang ada jeda setengah bulan setelah putaran pertama hingga memasuki putaran kedua. Ini yang awalnya mau kita gunakan agar tim senior bisa berangkat mengikuti AVC Challenge Cup, baik putra maupun putri. Tapi rupanya memang waktunya tidak cukup. Jadi mereka (para pemain senior) fokus pada Proliga, karena waktunya sangat mepet. Para klub ingin fokus pada Proliga karena takut (pemain) cedera, staminanya turun, dan lain sebagainya, sehingga yang kita kirim adalah lapis kedua," tambah dia.


Perubahan Skema di Agenda AVC

Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo (tengah) diapit Sekjen PBVSI Heyzer Harsono (kanan) serta Wasekjen PBVSI Gilang Iskandar (kiri) saat memberi keterangan kepada awak media di Kantor Indosiar, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2024). (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Secara spesifik, Imam Sudjarwo juga menjelaskan ada situasi tertentu yang menyebabkan terjadinya irisan jadwal antara PLN Mobile Proliga dengan AVC Challenge Cup 2024. Menurut dia, pihak AVC sendiri memang terlambat mengirim pemberitahuan soal pelaksanaan event akibat adanya pergantian mekanisme manajemen.

"Mungkin timbul pertanyaan, kenapa bisa bareng antara event Proliga dengan event AVC Challenge Cup? Ini terkait kebijakan dari AVC yang terlambat memberi tahu ke kita. Dari pihak AVC terlambat memberitahukan ke PBVSI. Proliga sudah berjalan, baru ada pemberitahuan bahwa ada AVC yang dilaksanakan di Filipina dan Bahrain," papar Imam Sudjarwo.

"Tentu ini menjadi dilema buat PBVSI. Di satu sisi Proliga sudah berjalan, AVC diadakan. Kenapa bisa seperti itu, karena dari manajemen AVC ada sebuah perubahan kebijakan. Kalau tadinya event internasional terkait dengan AVC itu dilaksanakan oleh AVC sendiri, tapi yang bersifat event internasional itu sekarang ditangani oleh Volleyball World FIVB. Sehingga, tentu kebijakan dari AVC ini harus menunggu kebijakan dari Volleyball World. Ini yang jadi krusial pada tahun ini, sehingga terlambat pemberitahuannya," katanya lagi.

"Mudah-mudahan tahun depan sudah tidak (terulang) lagi. Tidak bersamaan seperti ini, karena kalau terus bersamaan tentu akan merugikan atlet-atlet Indonesia. Bahkan atlet negara lain juga (merasakan hal yang) sama," pungkas dia.


Ajang Pembinaan Atlet Muda Menuju SEA Games

Terlepas dari hal itu, PBVSI sendiri memandang ada keuntungan yang didapat dari mengirim atlet-atlet muda berlaga dalam ajang AVC Challenge Cup 2024. Menurut Ketum Imam Sudjarwo, langkah tersebut merupakan bagian dari pembinaan demi mendorong atlet-atlet muda maju ke SEA Games 2025 mendatang.

"(Dikirimnya) tim putri (ke AVC Challenge Cup 2024) ini juga sekaligus dalam rangka upaya pembinaan prestasi dari PBVSI. Sekarang mereka bertanding di AVC Challenge Cup Filipina, setelah itu mereka akan diberangkatkan lagi ke Thailand dalam rangka AVC U-17. Setelah itu, lanjut lagi ke AVC U-19 di Vietnam. Setelah itu, kita akan arahkan SEA Games untuk tahun 2025," paparnya.

"Tentu kita akan ambil pemain-pemain muda ini, bergabung dengan pemain senior, kita targetnya adalah di SEA Games 2025. Jadi walaupun itu lapis kedua, tapi ada sasaran yang memang ingin kita raih," pungkas Imam Sudjarwo.

Sementara itu terkait tim putra di AVC Challenge Cup, PBVSI sebelumnya memang telah menyiapkan pasukan khusus yang tergabung dalam klub Garuda Jaya. Para pemain sudah memanaskan mesin lewat ajang Proliga untuk kemudian siap mengikuti kejuaraan di Bahrain pada tanggal 2 Juni sampai dengan 9 Juni 2024. Selanjutnya klub Garuda Jaya akan mengikuti event  AVC Asian Volleyball Championship U-20 2024 pada 23-30 Juli 2024 di Surabaya, yang diikuti oleh 16 negara. Target timnas meraih peringkat 4 besar, sehingga dengan posisi 4 besar ini pada tahun 2025 bisa langsung untuk Piala Dunia U-21.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya