Kripto Tak Cuma Soal Investasi, Ada Kegunaan Lainnya

Menurut riset bertajuk “Where Are People Most Stressed About the State of Crypto?” Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara yang punya tingkat stres tinggi terkait kripto untuk kawasan Asia Tenggara.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 23 Mei 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Industri aset kripto telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan mulai mengubah kebiasaan orang untuk berinvestasi. Meskipun masih dalam tahap awal, aset kripto dan teknologi blockchain dapat segera menjadi bagian mendasar dari masa depan. Karenanya, edukasi dan literasi kripto telah menjadi kebutuhan saat ini.

Menurut riset bertajuk “Where Are People Most Stressed About the State of Crypto?” Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara yang punya tingkat stres tinggi terkait kripto untuk kawasan Asia Tenggara.

Alasannya karena 19,29% tweet tentang kripto yang berasal dari Indonesia mengandung sentimen stres. Singapura dan Malaysia menduduki posisi pertama dan kedua dengan masing-masing persentase 24,18% dan 20,89%. 

Berdasarkan riset tersebut, membuktikan volatilitas pasar kripto dan kurangnya edukasi investasi menjadikan instrumen ini penuh tekanan. Kurangnya edukasi kripto membuat investor melakukan keputusan yang kurang tepat, sehingga biasanya berakhir dengan kinerja yang agak lebih buruk daripada yang dipikirkan sebelumnya. 

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya, menjelaskan edukasi tentang kripto menawarkan banyak manfaat. 

Ada beberapa alasan utama mengapa berinvestasi dalam edukasi kripto yang tepat menjadi semakin penting. Ia menekankan bahwa kurangnya edukasi merupakan faktor penghambat adopsi kripto. 

“Aset kripto bukan hanya soal investasi, karena industri ini membutuhkan talenta baru yang memahami blockchain dan kripto serta memiliki keterampilan teknologi khusus,” kata Tirta dalam Panel diskusi Investasi Aman di Era Digital: Strategi dan Regulasi Aset Kripto di Jakarta, dikutip Kamis (23/5/2024).

Tirta menambahkan tujuan utama adalah membangun komunitas investasi aset kripto yang besar dengan adopsi yang dirasakan oleh semua pihak. Semua ini dimulai dengan edukasi dan literasi.

“Bappebti terus melakukan penguatan regulasi dan membentuk ekosistem aset kripto di Indonesia yang terdiri dari Bursa, Kliring, Depository. Ekosistem ini diharapkan dapat menciptakan iklim perdagangan aset kripto yang wajar dan fair dalam persaingan yang sehat,” jelasnya.

Di samping itu, terdapat Komite Aset Kripto yang akan berperan dalam mendorong pembinaan dan pengembangan industri. Bappebti mencatat nilai transaksi kripto di Indonesia pada April 2024 mencapai Rp 52,26 triliun. 

Sementara jumlah investor kripto di Indonesia mengalami peningkatan. Hingga April 2024, tercatat terdapat 20,16 juta investor kripto, bertambah sekitar 410.000 orang atau naik 2,08% dibandingkan Maret 2024 yang sebanyak 19,75 juta orang.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Bappebti Gencar Lakukan Literasi Aset Kripto, Sasar Gen Z

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus menggencarkan literasi aset kripto, kali ini kepada mahasiswa dan komunitas komedi tunggal (stand-up comedy) di Surabaya selama dua hari 17—18 Mei 2024.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman terkait kripto kepada generasi muda. Hal ini mengingat sebanyak 23,7 persen pelanggan aset kripto 2023 berasal dari kalangan mahasiswa.

“Literasi aset kripto kali ini dilakukan di kalangan mahasiswa dan komunitas komedi tunggal di Surabaya. Rangkaian kegiatan diawali dengan kompetisi komedi tunggal dilanjutkan literasi aset kriptoyang disajikan dalam bentuk kuliah umum di Universitas Airlangga (Unair) pada esok harinya," kata Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita, dalam keterangannya, dikutip Rabu (22/5/2024).

Ia menjelaskan, kegiatan literasi aset kripto di Surabaya merupakan salah satu agenda Bulan Literasi Kripto (BLK) 2024. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Bappebti bersama PT Pintu Kemana Saja (PINTU),Unair, dan komunitas komedi tunggal Stand-Up Indo Surabaya.

“Kami mengapresiasi kegiatan literasi aset kripto di Surabaya. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan generasi muda sehingga cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi daninformasi. Sebab, penguatan ekonomi dan perdagangan tidak akan terlepas dari perkembangan teknologi, termasuk aset kripto," ujar Olvy.

 


Semakin Marak

Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Olvy menyampaikan, bahwa perdagangan aset kripto di Indonesia semakin marak sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset).

Permendag 99/2018 ini kemudian diturunkan ke dalam peraturan-peraturan teknis, antara lain Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perba Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya