Liputan6.com, Jakarta - Semua wisatawan mancanegara yang tiba di Singapura kini akan menggunakan jalur otomatis di Bandara Changi untuk melewati imigrasi. Fitur yang diluncurkan pada awal Mei 2024 ini, bahkan memungkinkan pengunjung yang baru pertama kali ke Singapura.
Mengutip laman Strait Times, Rabu, 22 Mei 2024, turis asing bisa menggunakan jalur otomatis ini tanpa perlu mendaftar terlebih dahulu ke dalam sistem. Ini merupakan bagian dari konsep izin baru Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) yang diumumkan pada 2019.
Advertisement
Tujuan sistem ini untuk memberikan izin imigrasi yang lebih cepat dan aman. Sebelumnya, jalur otomatis hanya dapat digunakan oleh penduduk Singapura dan pemegang paspor dari 60 yurisdiksi.
Lebih dari 160 jalur otomatis dipasang pada 2023 dan 230 jalur lainnya akan dibangun pada 2024. ICA bermaksud untuk memasang sekitar 800 jalur otomatis di seluruh pos pemeriksaan Singapura pada 2026.
Atul Sethi (46), seorang pengusaha dari India yang sedang melewati Singapura dalam perjalanan kembali dari Amerika, mengatakan bahwa dia sangat terkesan dengan gerbang otomatis tersebut. Ia menggunakannya untuk pertama kalinya pada 16 Mei untuk melewati imigrasi kurang dari satu menit.
Dia berkata, "Sangat menyenangkan bisa datang ke Singapura dan menggunakan fasilitas baru di sini. Setelah berada di jalur imigrasi AS selama sekitar satu jam, betapa menyenangkannya bisa lolos (imigrasi) di sini."
"Hampir tidak diperlukan interaksi manusia. Teknologi ini merupakan sebuah anugerah, dan kami berharap dapat datang lagi ke sini dalam waktu dekat," imbuhnya.
Sistem Akan Mengenali Wisatawan Lewat Pindai Wajah
Diketahui peluncuran ini merupakan langkah lain menuju izin imigrasi bebas paspor dan tanpa kontak di semua pos pemeriksaan yang ingin diterapkan Singapura pada akhir 2024. Asisten Komisaris Phua Chiew Hua, wakil direktur divisi operasi ICA, mengatakan bahwa penduduk Singapura yang tiba dan semua pelancong yang berangkat akan dapat menikmati izin imigrasi tanpa kontak di bandara Changi dan Seletar, serta Marina Bay Cruise Centre, pada akhir 2024.
Sistem akan dapat mengenali wisatawan dengan memindai wajah dan iris mata mereka. "Ini berarti mereka tidak perlu menunjukkan paspor mereka. Inisiatif ini akan membantu mengurangi waktu perizinan imigrasi di ruang penumpang sekitar 40 persen," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa petugas akan dibebaskan untuk dilatih mengambil peran lain seperti dalam wawancara dan pembuatan profil. ICA mengadakan seminar rencana kerja tahunan pada tanggal 17 Mei di pusat konvensi Marina Bay Sands dengan tema, "Mendefinisikan Ulang Izin Perbatasan dan Pemberian Layanan".
Advertisement
Singapura yang Pertama Beri Izin Imigrasi Bebas Paspor
Menteri Dalam Negeri Muhammad Faishal Ibrahim yang menjadi tamu kehormatan pada acara tersebut mengatakan Singapura akan menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan izin imigrasi bebas paspor. Ia mengatakan teknologi telah menjadi faktor kunci dalam upaya transformasi ICA.
"Konsep izin baru ini mendefinisikan ulang izin perbatasan, menjadikan otomatisasi sebagai norma di semua pos pemeriksaan kami. Hal ini merupakan wujud nyata bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk melayani masyarakat dengan lebih efisien dan efektif. Banyak orang yang melihatnya, memanfaatkannya dan merasakan manfaatnya," imbuhnya.
Associate Professor Muhammad Faishal Ibrahim juga berbicara tentang tujuan lembaga tersebut untuk memberikan pengalaman bebas repot bagi mereka yang membutuhkan layanan ICA. Pihaknya sebisa mungkin menghemat perjalanan mereka ke Gedung ICA.
Hampir 95 persen permohonan yang diterima ICA untuk layanannya sudah online. Dia mengatakan bahwa pada 2025, saat Pusat Layanan ICA baru di sebelah Gedung ICA yang ada di Lavender sudah siap.
Transformasi ICA dengan Teknologi
kedepannya Gedung ICA akan lebih nyaman lagi dengan satu loket yang mampu menyediakan seluruh rangkaian layanan yang mencakup urusan paspor hingga izin imigrasi. Bangunan ini awalnya dijadwalkan selesai pada 2024 tetapi ditunda hingga 2025.
Prof Faishal menambahkan bahwa seiring dengan transformasi ICA dengan teknologi, petugas akan dibebaskan untuk mengambil peran lain dan melakukan tugas-tugas yang bernilai lebih tinggi. Mereka akan menangani risiko wisatawan dan kasus-kasus yang lebih kompleks.
Berbicara kepada petugas ICA pada acara tersebut, ia mengatakan ICA telah membuat kemajuan signifikan menuju visi yang dimiliki pada 2018 dalam rentang waktu yang sangat singkat. "Hal ini dimungkinkan karena mereka memiliki kepemimpinan yang berwawasan ke depan, dan pejabat seperti Anda yang bersedia menerima perubahan," katanya.
Sebelumnya, sekitar akhir Desember 2023, Bandara Changi Singapura juga membenahi sistem lainnya yang membuat pengunjung mudah memperoleh Singapore Tourist Pass di kios otomatis STP. Singapore Tourist Pass kini tersedia 24 jam di lantai basement Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Changi, tepat di sebelah Kantor Tiket SimplyGo.
Baca Juga
Kasus Dugaan Penipuan Paket Wisata ke Korea Selatan oleh Influencer Malaysia, Kerugian Capai Rp1,64 Miliar
Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?
Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jelang Tahun Baru 2025, Lebih Hijau dan Bisa Drop Bagasi Mandiri
Advertisement