Turki Rayu BYD dan Chery Bangun Pabrik Mobil Listrik untuk Pasar Eropa

Dua pabrikan listrik asal Cina, BYD dan Chery bisa menggelontorkan investasi pabrik di Turki

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Mei 2024, 08:18 WIB
Mobil listrik BYD Seal (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dua pabrikan mobil listrik asal Cina, BYD dan Chery bakal menggelontorkan investasi untuk pabrik di Turki. Dua merek Tiongkok ini, tengah terus melakukan ekspansi ke seluruh dunia, dan meningaktkan penjualan di Eropa.

Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Fatih Kacir, baru-baru ini mengonfirmasi bahwa pemerintah sedang berdiskusi tidak hanya dengan BYD dan Chery, tetapi juga dengan SAIC dan Great Wall.

"Kami ingin menyelesaikan pembicaraan ini sesegera mungkin. Kami telah menempuh perjalanan panjang dengan keduanya," ujarnya, disitat dari Carscoops, ditulis Kamis (23/5/2024).

Sementara itu, dengan mendirikan pabrik di Turki, memang bisa sangat menguntungkan bagi pabrikan mobil listrik Cina. Pasalnya, negara tersebut memiliki perjanjian serikat pabean dengan Uni Eropa.

Dengan begitu, performa penjualan mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) di pasar Turki juga cukup baik dan menyumbang 7,5 persen dibanding semua penjualan mobil baru pada 2023. Pencapaian tersebut, diperkirakan melonjak kira-kira 30,4 persen pada 2032.

Direktur pelaksana BYD Eropa, Michael Su, baru-baru ini mengatakan bahwa perusahaan tertarik untuk membangun pabrik kedua di Eropa yang akan mendukung pabrik yang saat ini sedang dibangun di Hongaria.


Investasi

Investasi Eropa tambahan dapat membantu perusahaan-perusahaan China menghindari potensi tarif yang dapat mereka terima setelah penyelidikan Uni Eropa terhadap subsidi negara yang dilaporkan telah mereka terima.

Selain itu, Turki akan memberlakukan bea masuk tambahan sebesar 40 persen untuk kendaraan listrik yang dibuat di China, dalam upaya untuk melindungi satu-satunya pembuat mobil listrik lokal, TOGG.

 

Infografis Esemka dan Program Mobil Nasional. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya