Liputan6.com, Jakarta - Rocky Gerung selama ini dikenal sebagai seorang pengamat politik yang kerap mengkritik berbagai kebijakan pemerintah. Rocky juga seorang peneliti dan pernah menjadi dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Memiliki latar akademik yang kental, gaya bicara Rocky terkesan formal dan lugas dalam berbicara. Namun apa jadinya kalau Rocky menjadi pengamat kuliner?
Advertisement
Baru-baru ini viral di media sosial Rocky nampak sedang endorse dan review makanan. Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun X atau Twitter @txtdrFilsuf. Dalam video itu terlihat Rocky Gerung sedang duduk di meja makan.
Rocky mengenakan kaus polo berkerah warna abu-abu dan celana pendek. Ia sedang menikmati roti di hadapannya sambil mereview makanan tersebut. Saat berbicara, pemiihan kata dan nada bicara Rocky terasa unik.
"Astaga guys, belum pernah aku merasakan roti yang ada isi sayur. Ada rasa pedas, manis, dan asin,” ucapnya saat mencicipi roti tersebut.
Ia pun menjelaskan rasa dari roti itu dengan gaya bicara seperti orang sedang berpuisi. "Roti ini menyebabkan seluruh bidang mulut kita, depan, kiri, kanan, dan pangkal lidah merasakan kenikmatan sempurna. Namanya Roti Gemilang, dibuat sobat saya tercinta namanya Poppy,” jelasnya
"Anda datang ke Cikampek tanpa roti Poppy artinya Anda tidak tahu kuliner roti terbaik se-Asia Pasifik," pungkasnya.,”
"Rocky Gerung endorse bakery kalimat pertama yang muncul ‘astaga guys’,” tulis akun tersebut dalam keterangan videonya pada 22 Mei 2024.
Cara Rocky Gerung endorse dan review makanan pun langsung jadi sorotan warganet. Ada yang menyebut pemilihan kata-katanya termasuk unik dan ajaib. Tapi tak sedikit juga yang memberikan pujian.
Rocky Gerung Lebih Cocok Mengkritik
"Cara dia mendeskripsikan rasa roti di dalam mulut bisa dipelajari para food vlogger yang cuma bisa bilang sumpah enak banget mau meninggoy," komentar seorang warganet.
"Roti intelektual, bikin rotinya 3 sks,” sahut yang lain.
"Emang cocoknya mengkritik bukan memuji,” kata warganet yang lain.
"Pemilihan katanya Ajaib, bisa kepikiran ya pakai kata astaga guys,” ujar warganet lainnya.
"Kyknya lebih ke promosi tapi kata-katanya terlalu formal jadi terkesan agak kaku,” timpal warganet lain.
"Review makanan tapi bahasanya berasa lagi seminar, wkwkwk,” komentar warganet lainnya.
Selain kiprahnya di bidang politik, ada cerita lain yang tak kalah menarik yaitu saat dirinya masih menjadi dosen. Hal itu diungkapkan oleh aktris Dian Sastrowardoyo yang berbicara soal pengalamannya menjadi mahasiswa Rocky saat menjadi mahasiswa S1 Ilmu Filsafat UI.
Tanpa diduga banyak orang, Dian mengaku bahwa punya dosen Rocky Gerung bagaikan mimpi buruk yang pernah dialaminya.Dalam bincang-bincang bersama Denny Sumargo alias Densu, Dian membeberkan sikap Rocky sewaktu masih menjadi dosennya.
Advertisement
Rocky Gerung Jadi Dosen Pembimbing Dian Sastrowardoyo
Dian yang kala itu masih mahasiswa, menganggap Rocky adalah sosok yang galak. Namun di balik sikap galak Rocky Gerung yang membuat Dian Sastro merasa seperti mimpi buruk, ada banyak hal positif yang akhirnya didapat oleh sang aktris. Menurutnya, pria berusia 65 tahun itu sukses menanamkan mental kuat kepada para mahasiswanya.
"Itu dulu nightmare gue setiap kali bimbingan sama dia. Bukan lagi, benar-benar (deg-degan). Gue setiap bimbingan malas. Aduh, galak banget, galak parah," ungkap Dian, mengutip dari kanal YouTube Denny Sumargo, Sabtu, 16 Maret 2024.
Selanjutnya, Dian mengklaim bahwa gaya bicara Rocky yang sangat ceplas-ceplos di depan publik, rupanya juga kerap kali dilakukan kepada para mahasiswanya sewaktu ia masih menjabat sebagai dosen Universitas Indonesia.
"Lo kan suka ngelihat dia lagi roasting siapa gitu, ya kebayang nggak mahasiswanya di-roasting sama dia," ungkap Dian perihal akademisi yang terkenal kritis itu. "Cuma memang itu cara dia ngajar kali, ya? Jadi, dia kepingin kita tuh bagus, mentality-nya habis," sambungnya.
Dian Sastro Tidak Diperlakukan Istimewa
Dian juga membeberkan beberapa metode dari Rocky yang menurutnya berhasil membentuk mental para mahasiswanya, termasuk dirinya. Salah satunya adalah melalui proses yang tak enak bagaikan di neraka.
"Pokoknya kalau misalnya lu ketahuan ngarang bebas, misal disuruh baca buku yang jadi PR, terus lu enggak beneran baca dan sok ngarang berlagak ngerti, wah habis. Dia tahu, habis. Jadi mending baca saja deh, daripada nggak, lewat," terangnya.
"Dia suka bikin analoginya, orang kalau mau jadi pintar itu kayak proses Dante, Dante Alighieri, purgatory intelektual. Kalau lu mau pintar, lu harus melewati api penyucian yang enggak enak banget. Jadi katanya, kalau mau pintar juga, lu harus melewati api neraka yang enggak enak banget," Dian menyambung.
"Itu begadang-begadang baca buku dan segala macam itu enggak enak banget, gue menghadapi Rocky Gerung enggak enak banget. Maaf ya, Pak... Ampun...," tambahnya.
Dian juga mengaku bahwa selama menjadi mahasiswa Rocky Gerung, dirinya tak diperlakukan istimewa. Sehingga ia pun tetap harus melewati masa-masa yang tak menyenangkan demi terbentuknya mental oleh Rocky Gerung.
Advertisement