Bolehkah Tidur dengan Posisi seperti Orang Mati? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya ungkap posisi tidur seperti jenazah. Lalu bagaimana pula posisi tidur Rasulullah?

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2024, 14:30 WIB
Buya Yahya (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Tidur seperti orang mati, terdengarnya memang menakutkan. Namun posisi tidur semacam ini bagi sebagian orang dipertanyakan. Misalnya, bolehkah tidur seperti jenazah orang mati.

Untuk mejawab pertanyaan yang bagi sebagian orang menyeramkan tersebut, Buya Yahya memiliki jawaban khusus.

Penjelasan Buya Yahya tersiar dalam media sosial platform Youtube, dengan kanal @AlBahjahTV.

Dalam Islam, tidur dianggap sebagai waktu istirahat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia untuk memulihkan kekuatan.

Mengenai tidur seperti jenazah, bagi Buya Yahya ternyata posisi semacam itu justru posisi tidur yang disunnahkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Berikut Penjelasan Singkat dan Mendalam Buya Yahya

Ilustrasi bermimpi saat tidur. (Photo Copyright by Freepik)

"Tidur yang sunah itu seperti apa ?," tanya Buya Yahya.

"Tidur sunah itu Anda menghadap ke kiblat dalam keadaan Anda seperti berbaringnya orang meninggal dunia," ujar Buya Yahya.

"Meninggal dunia menghadap ke kiblat, seperti orang mati," tambahnya.

Buya menjelaskan, secara singkat namun padat, jika tidur seperti mayat hal tersebut banyak sekali manfaatnya.

"Agar Anda sadar bahwasanya bisa saja kita tidur dan tidak bangun lagi," ujarnya.

"Agar di saat tidur itu merasa banyak dosa. Mungkin tidak bangun lagi, lalu dia mengingat dosa, lalu dia memohon ampun kepada Allah kemudian Allah mengampuninya," tandas Buya Yahya.


Bagaimana Cara Rasulullah Tidur?

Ilustrasi tidur. (dok Andrea Piacquadio/pexels.com)

Untuk diketahui, dalam Islam, tidur dalam posisi tertentu juga memiliki panduan dan anjuran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Salah satu posisi tidur yang dianjurkan adalah tidur miring ke sebelah kanan dengan tangan kanan diletakkan di bawah pipi.

Posisi ini didasarkan pada hadis Nabi yang menyebutkan bahwa beliau biasa tidur miring ke kanan dan menganjurkan umatnya untuk melakukan hal yang sama.

Tidur dalam posisi ini diyakini dapat memberikan kenyamanan dan kesehatan, serta membantu dalam menghindari gangguan tidur seperti sleep apnea atau mendengkur.

Selain itu, sebelum tidur, umat Islam juga dianjurkan untuk berwudhu, membaca doa-doa tertentu, dan mengingat Allah. Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk tidak tidur tengkurap karena posisi ini tidak disukai dalam Islam.

Terdapat beberapa doa yang diajarkan untuk dibaca sebelum tidur, seperti doa tidur dan Ayat Kursi, yang diyakini memberikan perlindungan dan ketenangan jiwa.

Dengan mengikuti anjuran-anjuran ini, tidur tidak hanya menjadi aktivitas fisik untuk mengistirahatkan tubuh, tetapi juga menjadi ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya