Liputan6.com, Jakarta Memelihara kebiasaan buruk bisa menciptakan dampak negatif buat diri sendiri. Salah satunya kebiasaan buruk kurang menjaga kebersihan diri sehingga menyebabkan munculnya jamur kulit. Sadar atau tidak, ada sejumlah kebiasaan buruk yang memicu jamur kulit. Bila biarkan dapat menyebabkan penyakit kulit dan membuat tidak nyaman beraktivitas.
Jamur kulit sendiri adalah istilah yang sering digunakan untuk infeksi jamur pada kulit. Dalam kondisi normal, ada jamur tertentu yang ditemukan di kulit manusia. Namun jika jumlahnya berlebihan, dapat menimbulkan keretakan kulit, atau bila daya tahan tubuh melemah, jamur dapat menyebabkan infeksi.
Advertisement
Dikutip dari KlikDokter, ada berbagai jenis jamur yang dapat menginfeksi manusia dan menjadi penyebab jamur kulit. Secara umum, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu golongan dermatofita dan non dematofita. Golongan dermatofita seperti spesies Tricophyton, Microsporum, dan Epidermophyton dapat menimbulkan infeksi kulit dari kulit kepala hingga kulit kaki dan kuku. Sementara itu, non dermatofita Candida lebih sering menginfeksi daerah lipatan kulit seperti lipat paha atau lipat payudara.
Tidak semua orang rentan mengalami infeksi jamur kulit, beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang lebih rentan mengalaminya. Antara lain, mereka yang tinggal di daerah dengan iklim lembap, mudah berkeringat, mengenakan pakaian ketat yang tidak mudah menyerap keringat hingga adanya gangguan daya tahan tubuh, misalnya pada penderita HIV atau penderita diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol.
Kali ini fokus pada sejumlah kebiasaan buruk yang memicu jamur kulit. Selain mengenakan pakaian ketat, masih ada kebiasaan lain yang bisa menyebabkan munculnya jamur kulit seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Mengenakan Pakaian Dalam yang Terlalu Ketat
Pakaian dalam yang terlalu ketat bisa jadi tempat berkembangnya jamur karena membuat kulit jadi lembap. Ketika berkeringat, pakaian yang menekan kulit seperti celana dalam yang ketat, bisa membuat kelembaban terperangkap di area-area seperti selangkangan. Ini adalah kondisi ideal bagi jamur untuk tumbuh.
Jadi, sebaiknya pilih pakaian dalam yang longgar, terutama buat kamu yang memiliki berat badan berlebih. Pakaian yang longgar memberikan ruang bagi kulit untuk bernafas dan memungkinkan keringat untuk menguap dengan cepat, mengurangi risiko pertumbuhan jamur.
2. Tidak Memakai Sandal di Kamar Mandi Umum
Tidak memakai sandal di kamar mandi umum berisiko terkena jamur kulit, karena kamar mandi umum merupakan lingkungan yang lembab. Saat kamu berjalan di lantai yang lembab dan mungkin terkontaminasi oleh jamur, kulit kaki menjadi rentan terhadap infeksi jamur. Selain itu, kamar mandi umum juga sering dipakai banyak orang, sehingga risiko kontaminasi dari orang lain juga meningkat. Jadi, jangan lupa untuk menggunakan sandal di kamar mandi umum, agar mengurangi risiko kontak langsung dengan lantai yang mungkin terkontaminasi jamur kulit.
3. Malas Mengganti Baju Olahraga
Kalau kamu sering malas mengganti baju berolahraga, sebaiknya hentikan kebiasaan itu segera! Karena keringat yang menempel pada kulit bisa menyebabkan kelembapan. Kelembapan ini menjadi kondisi ideal bagi jamur untuk berkembang biak, yang pada akhirnya bisa menimbulkan rasa gatal dan terbakar yang nggak menyenangkan.
Untuk menghindarinya, segera mengganti baju dan mandi setelah berolahraga atau melakukan kegiatan yang membuat kamu berkeringat. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko terkena penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.
Advertisement
4. Jarang Mengganti Handuk
Jarang mengganti handuk jadi salah satu kebiasaan yang memicu jamur kulit, lho! Meskipun handuk seharusnya berfungsi sebagai alat untuk membersihkan diri. Hal ini karena handuk menyerap kelembapan dan menampung sisa-sisa sel kulit mati yang menyebabkan jamur berkembangbiak. Meskipun handuk mungkin terlihat bersih, kamu tetap harus rutin mengganti handuk agar menjaga kebersihan dan mencegah risiko infeksi kulit yang nggak diinginkan.
5. Tidak Mengeringkan Tubuh dengan Benar saat Selesai Mandi
Jika kulit tidak dikeringkan dengan benar, terutama di lipatan kulit seperti di antara jari-jari kaki, di bawah lipatan lengan, atau di daerah-daerah yang sulit dijangkau, kelembaban bisa terjebak di sana dan menyebabkan jamur tumbuh. Oleh karena itu, penting buat mengeringkan tubuh secara menyeluruh setelah mandi untuk mencegah pertumbuhan jamur kulit dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.
6. Memakai Alat-Alat Gym yang Kotor
Pemakaian alat-alat gym yang kotor meningkatkan risiko pertumbuhan jamur karena lingkungan gym yang panas dan lembab, serta adanya penggunaan peralatan bersama. Untuk mengurangi risiko ini, kamu harus rajin mencuci tangan dan membersihkan alat-alat gym sebelum dan setelah penggunaan, serta membawa peralatan pribadi seperti tikar yoga. Langkah-langkah ini membantu melindungi diri dari paparan kuman dan jamur yang mungkin menempel pada peralatan gym.
7. Sharing Barang Pribadi ke Orang Lain
Berbagi barang pribadi, seperti handuk, sikat, atau pakaian, juga sebagai salah satu kebiasaan yang memicu jamur kulit. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan transfer jamur dari satu individu ke individu lain melalui kontak langsung dengan barang-barang tersebut.
Infeksi jamur kulit dapat berkembang dengan cepat dalam lingkungan yang lembap dan hangat, seperti pada handuk yang digunakan secara bergantian tanpa pengeringan yang memadai. Ingat ya, hindari kebiasaan berbagi barang-barang pribadi ini agar tidak menularkan atau tertular infeksi.
Itulah 7 kebiasaan buruk yang memicu jamur kulit. Segera sadari dan berubah. Bila sampai jamur kulit terlanjur muncul, kamu bisa gunakan krim atau salep antijamur sesuai petunjuk dokter. Selain pengobatan, pencegahan juga sangat penting untuk menghindari infeksi ulang. Selanjutnya, menjaga kebersihan diri, mengenakan pakaian yang bersih dan kering serta tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain menjadi sejumlah langkah efektif untuk mencegah infeksi jamur kulit.
(*)
Advertisement