Harga Bawang Merah Melambung di Pasaran, DPRD Sarankan Ini ke Pemkot Surabaya

Zuhro menambahkan keberadaan Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di sejumlah kawasan pasar tradisional juga harus lebih fokus pada komoditas selain beras.

oleh Tim Regional diperbarui 25 Mei 2024, 12:04 WIB
Ilustrasi bawang merah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Surabaya - DPRD Kota Surabaya menyarankan pemerintah kota (pemkot) meningkatkan kerja sama lintas daerah untuk menangani kenaikan harga komoditas bawang merah yang saat ini sedang terjadi di pasaran.

"Kami sudah sering menginformasikan untuk mengatasi persoalan ini maka harus ada kerja sama melalui MoU supaya stabilisasi pasokan bawang merah ada di Surabaya terjaga," kata Anggota DPRD Kota Surabaya Zuhrotul Mar'ah di Surabaya, Jumat 24 Mei 2024.

Melalui nota kesepahaman itu bisa dituangkan sejumlah poin kerja sama antara pemerintah daerah yang saling menguntungkan, salah satunya subsidi pupuk dari Pemkot Surabaya ke petani di daerah penghasil.

"Bersyukur sekali kalau misalnya Pemkot Surabaya bisa memberikan subsidi pupuk sehingga mendapatkan harga yang stabil dari daerah asal lalu saat sampai ke kami harganya tidak naik," ucap Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya ini.

Skema tersebut disebutnya merupakan langkah jangka panjang mengantisipasi munculnya kejadian serupa.

Zuhro menambahkan keberadaan Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di sejumlah kawasan pasar tradisional juga harus lebih fokus pada komoditas selain beras.

"Ke depannya supaya inflasi itu bisa dikendalikan komponen bisa meliputi bawang merah, bawang putih, gula, telur itu bahan pokok yang sering naik turun," tuturnya.

Sementara, seorang pedagang di Pasar Gresikan Surabaya bernama Rini menyatakan kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak sekitar sebulan lalu.

Bawang merah saat ini dijual di kisaran harga Rp60 ribu per kilogramnya.

"Kalau sebelumnya sekitar Rp48 ribu per kilo. Kalau naik saya tidak tahu kenapa, bawang itu beda ukuran sudah beda harga," ujarnya.


Daya Beli Turun

Intervensi pemerintah dalam memperlancar distribusi bawang merah mendorong penambahan stok. (merdeka.com/Arie Basuki)

Senada, pedagang Pasar Tambahrejo Masfufah menyatakan kenaikan harga bawang merah berdampak pada turunnya jumlah pembelian dari masyarakat.

Dia menjelaskan saat harga masih di kisaran Rp40 ribu per kilogram, bawang merah dagangannya sehari bisa habis terjual sebanyak 15 kilogram.

"Sekarang Rp50 ribu per kilogram, dari Lebaran sudah mahal. Kalau beberapa bulan ini sepi, dagangan saya cuma habis 5 kilogram sehari," tuturnya.

Dia berharap kondisi kenaikan harga bawang merah ini bisa secepatnya diatasi oleh pemerintah.

Infografis Daerah Penghasil Rempah di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya