Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam hari ini stabil.
Harga emas Antam stagnan di posisi Rp 1.325.000 pada Sabtu (25/5/2024). Harga emas Antam ini sama seperti perdagangan kemarin.
Advertisement
Sementara itu, harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback juga stagnan. Harga buyback emas Antam hari ini dibanderol Rp 1.211.000.
Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.211.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.25 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 712.500
- Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.325.000
- Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.590.000
- Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.860.000
- Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.400.000
- Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.745.000
- Harga emas Antam 25 gram: Rp 31.737.000
- Harga emas Antam 50 gram : Rp 63.395.000
- Harga emas Antam 100 gram: Rp 126.912.000
- Harga emas Antam 250 gram: Rp 316.515.000
- Harga emas Antam 500 gram: Rp 632.820.000
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.265.600.000.
Harga Emas Dunia pada 24 Mei 2024
Sebelumnya, harga emas menguat pada perdagangan Jumat, 24 Mei 2024 seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah. Akan tetapi, harga emas menuju kinerja mingguan terburuk dalam 5,5 bulan. Hal itu seiring harapan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) melemah.
Mengutip CNBC, Sabtu (25/5/2024), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 2.332,77 per ounce seiring indeks dolar AS tergelincir 0,4 persen. Hal itu membuat emas relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 0,1 persen menjadi USD 2.334,50. Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi di USD 2.449,89 pada perdagangan Senin, 20 Mei 2024. Namun, harga emas itu telah merosot lebih dari USD 100 sejak saat itu dan berada di jalur penurunan 3 persen pada pekan ini, penurunan mingguan terburuk sejak awal Desember.
Di sisi lain, harga perak di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 30,25. Ini mencapai level tertinggi dalam 11 tahun pada perdagangan Senin pekan ini.
Harga platinum bertambah 0,8 persen menjadi USD 1.027,25. Harga palladium susut 0,7 persen menjadi USD 962,50. Tiga logam tersebut menuju koreksi mingguan.
“Apa yang selalu kita alami adalah kurangnya minat investor Barat terhadap ketidakpastian mengenai kapan the Fed akan menurunkan suku bunga. Begitu the Fed menurunkan suku bunga, mereka akan meningkatkan eksposurnya lagi,” ujar Head of Metals Research Bank of America, Michael Widmer.
Sementara itu, risalah pertemuan terakhir the Federal Reserve (the Fed) yang diterbitkan pekan ini menunjukkan jalur bank sentral menuju inflasi 2 persen dapat memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Advertisement
Sentimen Suku Bunga The Fed Masih Membayangi
Taruhan pelaku pasar menandakan meningkatnya keraguan the Fed akan menurunkan suku bunga lebih dari satu kali pada 2024. Saat ini pelaku pasar prediksi peluang penurunan suku bunga sebesar 63 persen pada November menurut CME FedWatchTool.
Suku bunga yang lebih tinggi membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi investasi yang kurang menarik.
Meski ada ketidakpastian seputar prospek suku bunga Amerika Serikat (AS), harga emas berhasil naik 13 persen sepanjang 2024, sebagian besar didukung oleh kuatnya permintaan China dan ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung, demikian menurut analis.
“Namun, ada risiko saat ini Anda mungkin melihat pembelian emas dari investor ritel China akan lebih rendah pada semester kedua 2024 karena pemerintah berupaya lebih keras untuk meningkatkan perekonomian,” ujar Widmer.
Ia menambahkan, jika hal itu terjadi, Anda akan kembali pada permintaan investor Barat dan membawa kembali ke diskusi mengenai penurunan suku bunga.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini
Sebelumnya, pasar emas mengalami salah satu pergerakan paling dramatis tahun ini, didorong oleh data ekonomi penting dan pidato dari Federal Reserve.
Dikutip dari Kitco, Senin (20/5/2024), harga emas spot memulai minggu lalu pada USD 2,361.17, tidak banyak bergerak pada hari Minggu dan Senin sambil menantikan data inflasi utama.
aporan PPI yang keluar pada Selasa pagi menunjukkan hasil yang beragam, namun komentar dari Ketua Fed Jerome Powell dua jam kemudian yang menyatakan bahwa bank sentral mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lagi membuat pasar merasa nyaman.
Harga emas mulai menguat pada awal Rabu pagi setelah laporan CPI bulan April menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya, yang mendorong para pedagang untuk meningkatkan harga logam mulia ini.
Pada Rabu malam, harga emas mencapai triple top di level USD 2,400, yang menghentikan momentum jangka pendeknya.
Tren harga emas spot menurun sepanjang Kamis, namun kembali menguat pada pembukaan pasar Amerika Utara pada hari Jumat. Ketika emas menembus USD 2,400 per ounce sekitar pukul 10:00 pagi EDT, kenaikan tersebut berlanjut tanpa hambatan.
Advertisement
Survei Harga Emas
Survei Emas Mingguan Kitco News menunjukkan bahwa mayoritas pakar industri percaya bahwa harga emas dapat mencapai atau melampaui harga tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, pedagang ritel menunjukkan sikap yang sedikit lebih hati-hati terhadap prospek logam mulia.
Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, optimis bahwa harga emas akan terus naik minggu depan. Ia mencatat bahwa dolar AS dan imbal hasil treasury tampaknya melemah, yang secara teknis bisa membuka jalan bagi harga emas untuk mencapai USD 2,500 jika berhasil menembus resistensi di USD 2,400.
James Stanley, ahli strategi pasar senior di Forex.com, juga yakin bahwa emas akan terus menguat dalam waktu dekat.
Stanley mencatat bahwa pergerakan emas bullish yang kuat minggu ini merupakan kelanjutan dari penembusan pola fall wedge/bull flag minggu sebelumnya, dengan level USD 2,400 menjadi titik acuan penting.