Setelah batik dan wayang, kini giliran noken dari Papua mendapat pengakuan dari Unesco sebagai warisan dunia asli Indonesia. Pemerintah pun membangun museum noken untuk melestarikan warisan budaya Papua ini.
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV Jumat (12/4/2013), Unesco kemudian mengakui noken sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia kategori warisan budaya yang perlu dilestarikan pada 4 Desember 2012.
Pengakuan tersebut disampaikan melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, yang menyerahkan piagam sertifikat Unesco kepada Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinal.
Noken terbuat dari serat akar kayu dan dimiliki semua suku di tanah Papua, yang jumlahnya sekitar 250 suku.
Tas noken yang menjadi warisan budaya itu dijual Rp 300 ribu untuk ukuran besar, dan Rp 100 ribu untuk ukuran kecil. Tas serbaguna itu dirajut dengan tangan sehingga membutuhkan waktu lama untuk membuat satu tas. (Tnt)
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV Jumat (12/4/2013), Unesco kemudian mengakui noken sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia kategori warisan budaya yang perlu dilestarikan pada 4 Desember 2012.
Pengakuan tersebut disampaikan melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, yang menyerahkan piagam sertifikat Unesco kepada Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinal.
Noken terbuat dari serat akar kayu dan dimiliki semua suku di tanah Papua, yang jumlahnya sekitar 250 suku.
Tas noken yang menjadi warisan budaya itu dijual Rp 300 ribu untuk ukuran besar, dan Rp 100 ribu untuk ukuran kecil. Tas serbaguna itu dirajut dengan tangan sehingga membutuhkan waktu lama untuk membuat satu tas. (Tnt)