Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kurikulum sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) harus humanis, beretika dan futuristic.
Menhub Budi Karya menyampaikan hal itu saat memberikan pengarahan di hadapan civitas akademika dari sejumlah sekolah kedinasan, seperti Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPI Curug), Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD), Politeknik Pelayaran Banten, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), yang berlangsung di PPI Curug, Tanggerang, Banten.
Advertisement
"Saya berpesan agar sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan BPSDMP harus memiliki kurikulum yang humanis, beretika dan futuristik. Tinggalkan budaya kekerasan yang selama ini sangat merugikan,” ujar Budi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/5/2024).
Selain itu, Menhub Budi mendorong sekolah-sekolah kedinasan di bawah BPSDMP melakukan pembaharuan sehingga menjadi lebih produktif dan kompetitif dalam beraktivitas.
"Para pengajar bisa memberikan tugas yang bersifat kelompok dan berbasis digital untuk merangsang peserta didik agar lebih aktif dan kreatif dan kompetitif dalam lingkungan kampus," ujar Budi.
Budi menuturkan, dunia pendidikan di Indonesia saat ini secara garis besar sudah berubah, termasuk dalam hal silabus yang lebih beragam, seperti halnya tentang ekonomi, hubungan antarmanusia, hingga bisnis baru yang kompetitif.
Selain itu, hampir semua kampus di Indonesia juga melakukan peningkatan agar mampu bersaing dengan dunia luar yang terus berkembang. “Kalian harus bersaing secara sehat dalam hal prestasi. Lantaran, di masa depan, kalian lah yang akan memegang kendali di dunia transportasi,” ujar dia.
Bangun Karakter dan Skill Baru
Kemudian, Menhub juga menekankan pentingnya mega shifting di dunia pendidikan. Dia menuturkan, peserta didik harus membangun karakter dan skill baru agar mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada di masa depan. Sementara itu, Menhub pun mengatakan, butuh kesadaran dari semua pihak, khususnya mahasiswa, untuk menyukseskan reformasi di sekolah-sekolah BPSDMP.
"Pakai hati untuk berubah. Reformasi jangan hanya menjadi jargon, tapi harus benar-benar diimplementasikan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, dilaksanakan pula sharing session dengan narasumber Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi serta Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Maulidin, dan dipandu oleh Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.
Topik yang dibahas adalah terkait dunia penerbangan, mulai dari peluang hingga tantangan di sektor aviasi. Turut hadir dalam kegiatan ini Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPSDMP Subagiyo, Sekretaris BPSDMP Wisnu Handoko, Direktur PTDI-STTD Hananto Prakoso, Plh. Direktur PPI Curug I Wayan Juliarta, Kapus Udara Achmad Setiyo Prabowo, Kapusbang SDM Aparatur Perhubungan Arief Affandi, dan Ketua STIP Tri Cahyadi.
Advertisement
Buntut Kekerasan STIP Jakarta, Kemenhub Evaluasi Seluruh Sekolah Kedinasan
Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati buka suara terkait adanya tindak kekerasan di Sekolah Tinggi Pelayaran, atau STIP Jakarta di bawah Kementerian Perhubungan.
Adapun Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan langsung melakukan evaluasi terhadap pola pengasuhan untuk pembenahan ke depan.
"Meskipun tindak kekerasan ini sama sekali tidak ditolerir dan tidak diperbolehkan di lingkungan sekolah, namun demikian pembenahan ini tetap perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang," tegas Adita dikutip dari siaran video, Senin (6/5/2024).
Tim investigasi internal pun dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap kasus kekerasan di STIP Jakarta. Tak hanya di lingkungan kampus, evaluasi pola pengasuhan ini juga akan diterapkan di sekolah kedinasan lain di bawah Kementerian Perhubungan.
"Hasil evaluasi dari unsur-unsur kampus STIP ini nantinya akan diterapkan juga pada sekolah lain di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Sekali lagi, hal ini untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang," ia menambahkan.
Untuk proses hukum yang berjalan di STIP Jakarta, imbuh Adita, Kemenhub mendukung sepenuhnya dan akan bekerjasama dengan Polres Jakarta Utara. Seluruh unsur di dalam STIP Jakarta pun didesak kooperatif dan bekerjasama mendukung sepenuhnya proses hukum yang tengah berjalan.
Sanksi Tegas
"Sementara itu, untuk dapat mendukung proses hukum tetap berjalan sekolah tetap dapat melaksanakan proses pembelajaran, telah diambil langkah-langkah dengan menerapkan sistem pembelajaran hybrid per tingkat semester, dan setiap minggunya dilaksanakan secara bergantian," tutur dia.
Selain itu, untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, sekolah juga telah melakukan penambahan CCTV pada blank spot di tiap sudut kampus, meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kekerasan, serta melibatkan secara aktif stakeholders yang berkaitan erat dengan proses pembentukan karakter, termasuk ikatan alumni dan pelaut.
"Sanksi tegas juga akan diberlakukan, yakni dikeluarkan dengan tidak hormat dari pendidikan jika ditemukan adanya taruna yang melakukan tindakan kekerasan," pungkas Adita.
Advertisement