Ngetren Banget, Doa Pernikahan dengan Kata 'Samawa', Bolehkah?

Ucapan 'Samawa' adalah singkatan salah kaprah. Doa 'Samawa' salah, ini doa yang benar untuk pasangan pengantin

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2024, 10:30 WIB
ilustrasi pengantin baru. [@theleonardi]

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun belakangan kalangan muda memberikan doa dalam sebuah pernikahan, mungkin maksudnya sakinah, mawadah warohmah, namun hanya diucapkan kata 'samawa'. Ucapan semacam ini ngetren sekali.

Biasanya kalau tidak dalam kartu ucapan, paling tidak ucapan tersebut dikirimkan dengan aplikasi sosial media. Ada juga yang mengartikan samawa itu dengan arti semoga awet.

Ucapan "samawa" atau "semoga Awet" merupakan singkatan dari "Semoga Awet Bahagia". Hal ini umumnya diucapkan kepada pasangan yang baru menikah sebagai harapan agar kebahagiaan dalam pernikahan mereka dapat berlangsung selamanya.

Tindakan memberi ucapan "Samawa" bisa dianggap sebagai bentuk doa dan dukungan dari teman-teman yang berharap yang terbaik bagi pasangan yang baru menikah.

Ini bisa dianggap sebagai ungkapan simpati dan kebahagiaan mereka terhadap peristiwa penting dalam kehidupan teman mereka.

 

Simak Video Pilihan:


Ucapan Samawa Itu Bukan Doa

Ilustrasi Mimpi Kembali Menjadi Pengantin Bersama Suami Credit: unpslash.com/Brooke

Namun benarkah doa yang disingkat semacam ini dalam Islam? Jangan jangan niat mendoakan baik, justru tidka tepat caranya.

Mengutip muslimah.or.id, singkatan seperti itu tidak dibenarkan dan tidak dianggap doa.

Lantas, mengapa sebagian kita malas berdoa atau mendoakan orang lain sehingga harus disingkat-singkat? Apa merasa doa itu tidak penting?

Hal tersebut tudak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Yang dicontohkan oleh Nabi adalah mendoakan keberkahan.


Ini Doa yang Diajarkan Rasulullah

Ilustrasi pernikahan, pengantin. (Photo by Jonathan Borba on Unsplash)

Doa yang diajarkan oleh Nabi bagi pasangan pengantin:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ

Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khayrin.

“Semoga Allah memberikan keberkahan padamu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Daud no. 2130, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Atau dalam riwayat lain versi ringkasnya cukup:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ

Baarakallahu lak

“Semoga Allah memberikan keberkahan padamu” (HR. At Tirmidzi no.1094, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Boleh juga dengan bahasa Indonesia: “Semoga berkah ya…” atau “Semoga Allah berkahi…” dan semisalnya.

Ucapan samawa singkatannya pun keliru. Jika yang dimaksud adalah sakinah (langgeng), mawaddah (penuh cinta), dan rahmah (penuh sayang), semestinya disingkat samara bukan samawa. Karena “wa” di sana adalah kata sambung, artinya: dan. Wallahu a’lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya