Sido Muncul Incar Kontribusi 15% dari Penjualan Internasional

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), Budiyanto menjelaskan, target tersebut seiring dengan optimisme terhadap kinerja positif SIDO hingga akhir tahun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Mei 2024, 16:30 WIB
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar kontribusi hingga 15 persen dari penjualan luar negeri. (Foto: Arthur Gideon/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar kontribusi hingga 15 persen dari penjualan luar negeri.

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Budiyanto menjelaskan, target tersebut seiring dengan optimisme terhadap kinerja positif SIDO hingga akhir tahun, didukung oleh pemulihan belanja konsumen dan berbagai inisiatif strategis.

"Target kontribusi dari pasar ekspor diharapkan ada di 15 persen mungkin untuk 3-5 tahun ke depan. Saat ini ekspor kontribusinya di 7 persen," kata Budiyanto dalam webinar Indonesia Investment Education, Minggu (26/5/2024).

Dalam rangka genjot penjualan, perusahaan fokus pada pengenalan produk baru, memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan produk, meningkatkan kualitas outlet melalui aplikasi MY SIDO MUNCUL, memperluas dan meningkatkan kinerja pasar ekspor, serta menjaga efisiensi biaya.

Secara umum, SIDO mengincar pertumbuhan di atas 10 persen, baik dari sisi penjualan maupun laba. Selain itu perusahaan juga telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penunjukan Sub Distributor dengan PT Atri Distribusindo yang merupakan grup Alfamart untuk mempersingkat jalur distribusi modern trade channel dalam meningkatkan penjualan serta marjin laba.  Kerja sama serupa akan dikembangkan untuk modern trade channel perusahaan lainnya.

"Kita punya target untuk domestik, kami memastikan masyarakat Indonesia aware dan mencintai produk SIDO. Setelah aware, harus tersedia di tempat terdekat dari rumah. Dua hal itu terus kami penetrasi. Jadi kami berusaha memastikan posisi SIDO diingat dan mudah didapat," ujar Budiyanto.

.

 


Kinerja Kuartal I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Pada kuartal pertama tahun ini, SIDO mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1,05 triliun, mengalami peningkatan lebih dari 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Semua segmen bisnis mengalami pertumbuhan penjualan, didorong oleh peningkatan volume baik di pasar domestik maupun internasional. Penjualan ekspor juga tumbuh sebesar 44%, dengan kontribusi 7% terhadap total penjualan pada kuartal pertama 2024.

Tren peningkatan belanja konsumen di tahun 2024 mulai terlihat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, berbagai program pemasaran dan promosi, serta penggunaan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek, berhasil meningkatkan kinerja SIDO pada kuartal pertama tahun ini.

Dari segi profitabilitas, margin laba kotor meningkat menjadi 59% pada kuartal pertama 2024, naik dari 53% pada kuartal pertama 2023.

Peningkatan laba kotor didorong oleh efisiensi dalam biaya operasional tidak langsung dan harga bahan baku yang lebih rendah, terutama untuk segmen makanan dan minuman setelah normalisasi rantai pasokan. Beban operasional, termasuk beban iklan dan promosi, serta beban administrasi dan umum, tumbuh sekitar 10%, tetapi tetap lebih rendah dari pertumbuhan penjualan.

Akibatnya, marjin laba operasional meningkat menjadi 47% dibandingkan dengan 42% pada 2023. Laba bersih setelah pajak mencapai Rp 390 miliar pada kuartal pertama 2024


Sido Muncul Tebar Dividen Final Rp 540 Miliar, Cair Kapan?

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan membagikan dividen final Rp 540 miliar atau Rp 18 per saham.

Rencana tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sido Muncul yang diselenggarakan pada 15 Mei 2024.

Secara keseluruhan, perseroan membagikan dividen Rp 918 miliar atau 30,6 per saham. Besaran dividen itu laba setara 96,56 persen laba tahun buku 2023. Jumlah tersebut termasuk dividen interim sebesar Rp 378 miliar atau Rp 12,6 per saham yang telah dibagikan pada 20 November 2023.

Data keuangan perseroan per 31 Desember 2023 membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 950,65 miliar.

Bersamaan dengan itu, tercatat saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 911,15 miliar dengan total ekuitas Rp 3,39 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/5/2024), berikut jadwal pembagian dividen final PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk:

  • Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 27 Mei 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Mei 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 29 Mei 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 30 Mei 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 29 Mei 2024
  • Tanggal pembayaran dividen: 6 Juni 2024
  •  

Kinerja 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya diberitakan, PT Industri Jamu dan farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, kinerja Sido Muncul mengalami penurunan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SIDO membukukan penjualan Rp 3,56 triliun pada 2023. Penjualan itu turun 7,77 persen dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,86 triliun.

Seiring dengan penurunan penjualan, maka beban pokok penjualan ikut susut menjadi Rp 1,55 triliun pada 2023 dari Rp 1,7 triliun pada 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 1,02 triliun pada 2023, turun 6,91 persen dari Rp 1,17 triliun pada 2022.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 570,39 miliar, beban umum dan administrasi RP 204,6 miliar, beban lain-lain Rp 78,62 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 25,78 miliar. Pada periode ini, perseroan juga membukukan penghasilan keuangan Rp 29,35 miliar dengan biaya keuangan Rp 681 juta.

Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 950,65 miliar.

Laba itu turun 13,95 persen dari laba tahun berjalan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,1 triliun. Sehingga laba per saham turun menjadi 31,69 per lembar pada 2023 dibanding 36,82 per lembar pada 2022.

Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 tercatat sebesar Rp 3,89 triliun, turun dari Rp 4,08 triliun pada akhir 2022.Liabilitas hingga akhir 2023 juga turun menjadi Rp 504,77 miliar dari Rp 575,97 miliar pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas SIDO pada 2023 turun menjadi Rp 3,89 triliun dari Rp 3,51 triliun pada akhir 2022.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya