Nusantara Regas Sukses Cetak Pendapatan USD 81 Juta, Ini Sumbernya

Nusantara Regas mencatatkan pendapatan USD 81,08 juta dari hasil jasa regasifikasi LNG dengan menggunakan fasilitas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mei 2024, 08:13 WIB
PT Nusantara Regas menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2023 di Jakarta. Nusantara Regas mencatatkan pendapatan USD 81,08 juta dari hasil jasa regasifikasi LNG dengan menggunakan fasilitas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta PT Nusantara Regas menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2023 di Jakarta. Dalam RUPS yang dihadiri oleh perwakilan Pemegang Saham, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara, Tbk, Dewan Komisaris serta Direksi, Nusantara Regas mencatatkan pendapatan USD 81,08 juta dari hasil jasa regasifikasi LNG dengan menggunakan fasilitas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat.

Dalam kinerja operasinya, Nusantara Regas telah menyalurkan gas 89,54 Juta MMBTU dari hasil penerimaan 32,45 kargo LNG untuk pembangkit listrik vital di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Nusantara Regas juga membuktikan kehandalan operasi dengan pencapaian Plant Availability Factor mencapai 97,37% dan Plant Thermal Efficiency mencapai 98,54%.

Dari awal beroperasi pada 2011 hingga 2023, Nusantara Regas berhasil mencatatkan 12.564.153 jam kerja selamat yang membuktikan komitmen pelaksanaan HSSE yang serius dan konsisten.

“Pencapaian bersinar 2023 ini bukti upaya kami untuk memberi nilai tambah bagi para stakeholders. Kami berterima kasih atas dukungan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, para Perwira Nusantara Regas dan seluruh mitra bisnis. Ini menjadikan kami optimis meraih pencapaian lebih baik lagi,” ujar Direktur Utama PT Nusantara Regas, Mohd. Iskandar Mirza dikutip Minggu (26/5/2024).

Perluasan Bisnis

Dalam rangka perluasan bisnis, ke depan NR memfokuskan pengembangan langkah Perusahaan sebagai penyedia infrastruktur gas LNG retail di Indonesia guna mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan. NR juga akan mengintergrasikan fasilitasnya bersama Subholding Gas Pertamina demi mendukung ketahanan energi bagi masyarakat.

”Kami yakin LNG adalah masa depan energi Indonesia dan ketahanan serta ketersediaan energi tidak lagi bisa ditawar. Kami sangat yakin bisa ambil peran besar salah satunya adalah penyediaan fasilitas LNG Bunkering dan Breakbulking sehingga mendukung kemandirian energi Indonesia. Ini menambah portofolio kami yang sebelumnya menjadi Perusahaan yang mengoperasikan FSRU pertama di Asia Tenggara ini,” tambah Mirza.

Pada tahun 2023, NR mencatatkan berbagai prestasi penghargaan terkait Cost Optimization salah satunya Best Collaboration bersama PT Pertamina Trans Kontinental, Cost Optimization Tahun 2022 serta Cost Saving terbesar di lingkungan Subholding Gas Pertamina. Sejumlah penghargaan bergengsi di bidang HSSE, CSR, Governance, Risk dan Compliance juga diperoleh Perusahaan.

Nusantara Regas adalah afiliasi PT Pertamina (Persero) yang didirikan bersama PT Perusahaan Gas Negara, Tbk yang berperan mengoperasikan Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat di Perairan Teluk Jakarta, pipa bawah laut, dan Onshore Receiving Facility Muara Karang, DKI Jakarta. Fasilitas ini menerima dan memproses LNG untuk energi tiga pembangkit listrik yang punya peran vital di Jakarta dan Jawa Barat.


15 BBTUD Gas Bumi Hasil Regasifikasi Diserap Sektor Industri

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)

Sebelumnya, PT PGN Tbk mencatat penerapan gas bumi dari hasil regasifikasi LNG sebesar 15 BBTUD pada Mei 2024. Hal ini menunjukan layanan beyond pipeline menjangkau seluruh sektor pelanggan termasuk Industri yang belum mendapatkan jaringan infrastruktur maupun layanan gas pipa

Direktur Sales dan Operasi Ratih Esti Prihatini mengatakan, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG mulai Mei 2024.

Keberminatan pasar akan LNG ini cukup baik, dengan penyerapan industri pada tahap awal sebesar 15 BBTUD dan akan terus meningkat sesuai demand yang ada. Pasokan gas hasil regasifikasi ini dapat didistribusikan PGN kepada pelanggan eksisting maupun pelanggan baru.

"Kami berharap masuknya PGN di era LNG dapat menjadi salah satu solusi yang paling feasible untuk melayani kebutuhan pasar domestik ke depan. Ditambah lagi, karakter geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, maka layanan penyaluran LNG ini sangat memungkinan untuk memenuhi demand antar pulau," ujar Ratih, Rabu (22/05/2024).Dukung Pertumbuhan IndustriMelalui layanan LNG, PGN juga berharap dapat senantiasa mendukung pertumbuhan industri dan retail yang mana kebutuhan gasnya cukup besar untuk operasional. LNG dapat menjadi pertimbangan industri dan retail, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.

"Komitmen PGN adalah tetap membantu pemenuhan kebutuhan energi sektor industri, sehingga industri diharapkan bisa terus tumbuh untuk memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional," kata Ratih.

Menurut dia, komitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke wilayah-wilayah baru harus direalisasikan. Terutama di wilayah yang belum mendapatkan jaringan infrastruktur maupun layanan gas pipa.

“PGN memahami kondisi geografis Indonesia, sehingga memang harus ada model penyaluran gas bumi yang lain yaitu beyond pipeline. Maka LNG sangat feasible untuk keberlanjutan dan menjaga reabilitas pasokan,” ungkap Ratih.

 


FSRU Lampung

FSRU PGN Lampung menerima Kargo LNG kedua dari Kilang LNG Tangguh, di Pantai Labuan Maringgai, Lampung, Senin (25/4). Kargo kedua ini adalah bagian dari 1,1 juta meter kubik LNG dari Tangguh yang akan masuk ke FSRU Lampung tahun ini. (Istimewa)

Sejak lama, FSRU Lampung juga tetap berjalan untuk melayani kebutuhan LNG dan gas dari hasil regasifikasi LNG FSRU Lampung disalurkan untuk sektor kelistrikkan.

Adapun volume penyaluran LNG FSRU Lampung pada peride Januari-April 2024 sebesar 70.075 M³ pada 13 Februari 2024, 134.006 M³ pada 12 Maret 2024, dan 133.990 M³ pada 18 April 2024

Kemudian, atas kerja sama dengan seluruh stakeholder dan bertepatan dengan HUT PGN ke-59 pada 13 Mei 2024, gas hasil regasifikasi LNG FSRU Lampung mulai dialirkan untuk industri dimana kondisi demand semakin meningkat.

FSRU Lampung memiliki kapabilitas untuk menjaga reabilitas dan demand kebutuhan gas. Bersama infrastruktur terintegrasi pipa transmisi Sout Sumatera Eest Java (SSWJ), pemrosesan LNG di FSRU Lampung terus meningkat dalam melayani kebutuhan pelanggan dari tahun ke tahun.

 


Penyaluran

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.

Pada 2023, rata-rata penyaluran LNG FSRU Lampung sebesar 54.07 BBTUD dan sepanjang Januari-April 2024 rata-rata penyaluran LNG FSRU Lampung sebesar 56,03 BBTUD.

“PGN sudah mengalirkan gas hasil regasifikasi LNG dari infrastruktur FSRU Lampung yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera-West Java (SSWJ). Ketika kondisi pasokan fluktuatif, FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat menjadi backbone kestabilan layanan dan enabler supply point yang bersumber dari LNG,” tutur Ratih.

Untuk memperkuat layanan LNG kedepan, PGN akan menambah fasilitas LNG dengan membangun infrastruktur Hub yang direncanakan di beberapa titik diantaranya di Aceh, Arun, dan Bontang.

“Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berupaya optimal untuk pengelolaan dan optimalisasi LNG berjalan dengan tepat. Tidak hanya untuk melengkapi availability dan accessibility energy di dalam negeri, LNG menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa transisi menuju Target Net Zero Emission tahun 2060,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya