Melihat Proyek Penyaluran Air Bersih dari Lokasi Pascatambang

Proyek penyaluran air bersih dari lanskap pascatambang ini dibangun MMS Group Indonesia dalam total area 8,6 hektare dengan volume air mencapai 2,7 juta meter kubik.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mei 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi pendistribusian air bersih (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta MMS Group Indonesia (MMSGI) bersama 15 perusahaan terkemuka lainnya berpartisipasi mengikuti Sustainable Development Goals Innovation (SDGI) Accelerator for Young Professional, memberdayakan talenta muda untuk berinovasi sejalan dengan program SDGI.

MMS Group Indonesia membawa tema “Reviving Hope: From Mining Void to Clean Water for All”, yang memiliki tujuan untuk mengembangkan model sirkular dalam mengatasi masalah air bersih di empat desa di Kutai Kartanegara dengan dampak positif bagi masa depan berkelanjutan.

Berdasarkan hasil riset mendalam dari pihak internal, air yang berada di lanskap pascatambang dapat dimanfaatkan sebagai reservoir air berkualitas murni. Menyadari potensi transformatif ini, MMSGI mencari peluang untuk menyediakan air bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.

Program air bersih ini mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) serta SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) karena akses terhadap air bersih meembantu meningkatkan kesehatan masyarakat.

Proyek penyaluran air bersih dari lanskap pascatambang ini dibangun dalam total area 8,6 hektare dengan volume air mencapai 2,7 juta meter kubik. Proyek program sirkulasi air bersih dari lanskap pascatambang ini mampu menjangkau hingga sekitar 3,000 warga di empat desa di Kutai Kartanegara yaitu Sentuk, Lung Anai, Rempanga dan Donomulyo.

CEO MMSGI Sendy Grety mengungkapkan, jika bisa dikelola dengan baik, program model sirkular air bersih dari lanskap pascatambang ini akan meminimalisir dampak terhadap lingkungan sosial.

“Lanskap pascatambang menghadirkan tantangan yang beragam, padahal aset pascatambang sebenarnya bisa ditransformasikan menjadi penghidupan dan lingkungan pascatambang yang berkelanjutan” ujarnya.

 

 


Proyek Sirkular Air Bersih

MMS Group Indonesia (MMSGI) bersama 15 perusahaan terkemuka lainnya berpartisipasi mengikuti Sustainable Development Goals Innovation (SDGI) Accelerator for Young Professional, memberdayakan talenta muda untuk berinovasi sejalan dengan program SDGI.

Proyek sirkular air bersih dari lanskap pascatambang ini melibatkan pembangunan infrastruktur air inovatif dengan memanfaatkan teknologi pompa hidram yang tidak memerlukan Listrik, mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, Infrastruktur) & SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Dengan melaksanakan proyek di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA), inisiatif ini tidak hanya memastikan kepemilikan dan pemberdayaan lokal tetapi juga menumbuhkan ketahanan ekonomi masyarakat pascatambang yang mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).

Keterlibatan BUMDESA, ekosistem pendukung, pemerintah, masyarakat serta swasta membuat model sirkular yang berkelanjutan sesuai dengan SDG 17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan)

Acara ini merupakan bagian dari UN Global Compact yang diselenggarakan oleh Indonesia Global Compact Networks (IGCN) demi mendukung generasi inovator masa depan melalui SDGI Accelerator bagi para profesional muda.

Fokusnya adalah pada pengembangan dan penerapan solusi inovatif melalui teknologi, inisiatif, dan model bisnis terbaru yang berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan perusahaan.


Ratusan Negara Peserta World Water Forum Bali Sepakat Pengelolaan Sungai Jadi Prioritas Politik

Anak-anak bermain dan berenang di Sungai Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (5/7/2019). Tingginya suhu udara Ibu Kota akibat musim kemarau menyebabkan anak-anak tersebut berenang di Sungai Kalimalang meski dengan kondisi seadanya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jelang agenda penutupan pada Jumat, 24 Mei 2024, World Water Forum ke-10 Bali telah menyepakati beberapa komitmen. Salah satunya Bali Basin Action Champions Agenda, komitmen baru dalam mendukung pengelolaan wilayah sungai sebagai booster pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Para peserta segmen wilayah sungai menyambut baik keputusan World Water Forum ke-10 untuk lebih mengonsolidasikan pengelolaan wilayah sungai sebagai prioritas politik dengan terus memasukkan isu wilayah sungai pada segmen politik tingkat tinggi," ujar Sekretaris Jenderal International Network of Basin Organisations (INBO), Eric Tardieu, Jumat (24/5/2024).

Bali Basin Champions Agenda mencakup langkah kolaboratif seperti peluncuran Twin Basin Initiative (TBI), sebuah program global peningkatan kapasitas dan pertukaran pengalaman antarsesama organisasi dari seluruh dunia.

 Itu bekerja dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Integrated Water Resources Management/IWRM) di tingkat wilayah sungai nasional maupun lintas negara.

Untuk mencapai hal ini, TBI akan mendukung kegiatan peningkatan kapasitas bersama, seperti webinar, pertukaran tatap muka, kunjungan studi, serta penyebaran pembelajaran dalam skala global seperti peer to peer dan ke masyarakat.

INBO, sebuah organisasi dengan perhatian kepada implementasi pengelolaan sumber daya air terpadu baik dalam wilayah sungai nasional maupun lintas negara, danau dan akuifer, dari sisi tata kelola yang terpadu, perencanaan strategis, sistem informasi bersama, pembiayaan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, preservasi keanekaragaman hayati, serta kerja sama lintas negara.

Sejumlah pihak turut berkontribusi dalam program ini. Komisi Eropa berkontribusi dalam bentuk proyek global peer-to-peer untuk organisasi wilayah sungai dan peningkatan kapasitas dan program kembaran IWRM antarorganisasi wilayah sungai.

Lalu Badan Pembangunan Perancis berkontribusi dalam bentuk Proyek DYNOBA (peningkatan kapasitas organisasi wilayah sungai lintas negara di Afrika).

 


Dibuka Menteri Basuki

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditemani oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Selasa (24/11/2023). Adapun peninjauan itu dilakukan di Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur. (FOTO: Agus Suparto/Biro Pers Istana Kepresidenan)

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam pembukaan Basin Segment Day menyatakan, kolaborasi merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan basin atau wilayah sungai.

"Basin Segment Day merupakan kesempatan bernilai untuk membahas langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan kerja sama dan bertukar pengalaman baik tentang pengelolaan basin," kata Basuki.

Untuk diketahui, World Water Forum ke-10 yang berlangsung di bali ini merupakan forum air terbesar di dunia yang dihadiri sebanyak 13.448 orang dari 148 negara. Delegasi VVIP terdiri dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, dan 38 menteri.  

INFOGRAFIS: Gedung-Gedung Jakarta Bakal Dilarang Memakai Air Tanah (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya