Pria Hilang 26 Tahun Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumah, Ungkap Kisah Tragis

Puluhan tahun pria ini ternyata ada di rumah tetangga.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 26 Mei 2024, 15:30 WIB
Keluarga-keluarga tersebut mengangkat foto orang yang mereka cintai yang hilang di tengah perang saudara di Aljazair, selama demonstrasi mingguan di Aljir pada bulan September 1998 (Sumber: AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pria Aljazair yang hilang selama 26 tahun akhirnya ditemukan hidup di bawah tanah, hanya 200 meter dari rumah lamanya. Omar bin Omran, yang menghilang pada usia 19 tahun selama perang saudara di negara itu pada tahun 1998, menjadi pusat perhatian setelah kehadirannya yang mengejutkan.

Kisahnya yang mengejutkan ini mencuat setelah Kementerian Kehakiman Aljazair mengonfirmasi penemuan Omar, yang telah lama dianggap hilang atau bahkan tewas. Tersembunyi di ruang bawah tanah tetangganya, berusia 61 tahun, Omar akhirnya ditemukan, mengakhiri lebih dari seperempat abad kepergian misteriusnya.

Pihak berwenang menggambarkan penemuan ini sebagai "keji" dan sedang menyelidiki kasus tersebut. Omar saat ini menerima perawatan medis dan psikologis setelah pengalaman traumatis yang dialaminya. 

Pejabat pengadilan menyebutkan tersangka dilaporkan berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, namun ditahan dan ditangkap. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari Al Jazeera, Minggu (26/5/2024). 


Ditemukan di Tumpukan Jerami

Keluarga Omar bin Omran mengira dia meninggal saat perang saudara di Aljazair (Sumber: Ennahar TV)

Kisah tragis ini semakin menarik perhatian publik karena tersangka penculiknya adalah penjaga pintu tetangganya sendiri. Rekaman yang mengejutkan menunjukkan Omar dibantu keluar dari ruang bawah tanah yang tertutup jerami tempat dia disekap sejak tahun 1997. 

Motif dari penculikan tersebut masih menjadi bagian dari penyelidikan, dengan dugaan perselisihan warisan antara saudara kandung yang mungkin menjadi pemicunya. Bagi keluarga Omar, penemuan ini adalah titik terang dalam periode kegelapan mereka. Meskipun ibunya meninggal pada tahun 2013 dan banyak yang telah berputus asa, mereka tetap berharap akan keberadaan Omar.

“Kami menemukan korban Omar bin Omran, berusia 45 tahun, di ruang bawah tanah tetangganya, BA, berusia 61 tahun,” ungkap seorang pejabat pengadilan dalam pernyataannya.


Korban Diberi ‘Mantra’

Sayangnya, ibu Omar meninggal dunia sebelum ia ditemukan. (ABO ABOOD via UNILAD)

Setelah saudara laki-laki tersangka memposting informasi penculikan di media sosial, penemuan Omar di bawah tanah menjadi sorotan. Tersangka, seorang penjaga pintu berusia 61 tahun di El Guedid, ditahan setelah upaya pelariannya dari tempat kejadian.

Omar B, korban penculikan mengungkapkan bahwa dia merasa terikat oleh 'mantra' yang diberikan oleh penculiknya, sehingga tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Kisah Omar juga mencerminkan tragedi yang melanda banyak keluarga Aljazair selama perang saudara yang mematikan pada tahun 1990an. Dalam apa yang dikenal sebagai "Dekade Hitam," ribuan orang tewas dan puluhan ribu lainnya hilang, meninggalkan luka yang dalam di komunitas tersebut.

Meskipun perang telah berakhir, banyak yang masih mencari keadilan bagi orang-orang yang hilang selama konflik tersebut. Menurut SOS Disparus, sekitar 8.000 warga Aljazair dilaporkan hilang antara tahun 1992 dan 1998 saja, menyisakan luka yang belum sembuh sepenuhnya dalam sejarah negara itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya