Liputan6.com, Bandung - Pada 2021 lalu, Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat (Dispora Jabar), melakukan pendataan terhadap sejumlah wilayah yang dianggap potensial untuk gelaran sport tourism. Hasilnya, terdapar 42 titik wilayah Jawa Barat yang memenuhi kriteria tersebut.
Kepala Dispora Jabar Asep Sukmana menyebut, 42 itu tersebar di 11 kabupaten dan kota di Jawa Barat, antara lain Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung Barat. Adapun titik lainnya, ialah Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, juga Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Asep, banyaknya titik sport tourism di wilayah Jawa Barat ini tak lain berkat suksesnya penyelenggaraan berbagai even olahraga di tahun-tahun sebelumnya.
"Wilayah Jabar yang dijadikan tempat sport tourism semakin bertambah di setiap tahunnya sebagai akibat dari suksesnya penyelenggaraan olahraga di daerah pada tahun-tahun sebelumnya," terang Asep pada Rabu (22/5/2024) di Bandung.
Tak hanya itu, Dispora Jabar juga telah melakukan pemetaan terkait jenis olahraga apa saja yang cocok dilakukan berdasarkan karakter geografis di tiap daerah. Hasilnya, sejauh ini terkumpul sebelas jenis olahraga yang sesuai dengan titik-titik sport tourism di Jawa Barat, antara lain bersepeda, climbing, arung jeram, scuba diving, golf, surfing, hiking, triathlon, motocross, paralayang, dan lari.
Dari kesebelas jenis itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berfokus pada olahraga lari dan bersepeda di tahun 2024.
"Untuk tahun 2024, Pemerintah Provinsi Jabar fokus pada olahraga lari dan sepeda dalam rangka mengangkat sport tourism. Di antaranya, ada Jabar Run 10K dan Jabar Ultra di Kabupaten Kuningan, lalu Cycling de Jabar yang rutenya dari Cirebon sampai Pangandaran," ujar Asep, menerangkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Jawa Barat Surganya Peminat Sport Tourism
Dalam praktiknya, berolahraga sembari pelesiran sudah sejak lama dilakukan masyarakat, tak terkecuali di Jawa Barat. Maka pemakaian istilah sport tourism, yang merupakan frasa pinjaman dari luar, semata bertujuan untuk mengemas kegiatan itu dalam sebutan yang lebih simpel dan terkesan catchy, guna menggaet minat orang sebanyak-banyaknya.
Di Jawa Barat sendiri, istilah sport tourism kian popular setidaknya sejak tahun 2017, ketika Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan sejumlah pihak menggelar acara Bandung West Java Marathon. Gubernur Jawa Barat ketika itu, Ahmad Heryawan (Aher) pun, postitif dalam menanggapi ajang full marathon tersebut.
"Sangat baik, ditandai sebelumnya oleh berbagai kegiatan termasuk penghijauan. Mudah-mudahan berdampak positif bagi promosi Jawa Barat, promosi Bandung, karena ini diadakan di Jawa Barat. Saya tantang juga mereka supaya ini jadi kalender tahunan dan dipromosikan atau yang menjadi tempat adalah Jawa Barat, tidak hanya Bandung maksud saya," tutur Aher, sebagaimana terlansir di situs resmi Dispora Jabar, Jumat 28 April 2017.
Sebagai satu wilayah kaya pesona di Indonesia, Jawa Barat sendiri memiliki banyak faktor yang mendukung digelarnya berbagai ajang sport tourism. Dilansir portaljabarprovgoid, pesona Jabar mempunyai banyak destinasi wisata yang bervariasi. Mulai destinasi wisata alam sebanyak 1.436, wisata budaya 585, dan wisata buatan sebagnyak 758, yang meliputi keindahan gunung, laut, dan cekungan alam yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para peminat sport torism.
Banyaknya fasilitas akomodasi, seperti tempat makan dan penginapan di setiap daerah, tak hanya memanjakan para peserta yang kelak melakukan kegiatan sport tourism di Jabar misalnya, tetapi juga turut berdampak positif bagi warga yang memiliki usaha di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
Penulis Arby Salim
Advertisement