Foto yang diambil pada tanggal 13 Mei 2024 memperlihatkan para penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust membersihkan ranjau anti-tank di desa Qala Khail, provinsi Ghazni. (Wakil KOHSAR/AFP)
Ranjau anti-tank bisa meledak setiap saat dan menimbulkan korban jiwa, yang sebagian besar adalah anak-anak. (Wakil KOHSAR/AFP)
Seorang penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust bersiap meledakkan ranjau yang belum meledak (UXO) di sebuah bukit di distrik Deh Sabz, Kabul pada tanggal 21 Mei 2024. (Wakil KOHSAR/AFP)
Afghanistan merupakan salah satu dari beberapa negara di mana sebagian besar wilayahnya dipenuhi dengan bom dan ranjau darat. (Wakil KOHSAR/AFP)
Sejumlah ranjau ditanam oleh para pemberontak untuk menarget konvoi-konvoi militer pemerintah. (Wakil KOHSAR/AFP)
Ironisnya, warga sipil terutama anak-anak sering menjadi korban. (Wakil KOHSAR/AFP)
Para penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust meledakkan ranjau yang belum meledak (UXO) di sebuah bukit di distrik Deh Sabz, Kabul, pada 21 Mei 2024. (Wakil KOHSAR/AFP)
Gumpalan awan hitam mewarnai langit usai para penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust meledakkan ranjau anti-tank di desa Qach Qala, provinsi Ghazni, pada 14 Mei 2024 lalu. (Wakil KOHSAR/AFP)