Melihat Pembersihan Ranjau Anti-Tank di Afghanistan

Upaya pembersihan ranjau anti-tank di desa-desa di Afghanistan terus dilakukan oleh tim penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust. Ranjau anti-tank bisa meledak setiap saat dan menimbulkan korban jiwa, yang sebagian besar adalah anak-anak. Afghanistan merupakan salah satu dari beberapa negara di mana sebagian besar wilayahnya dipenuhi dengan bom dan ranjau darat.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 27 Mei 2024, 12:00 WIB
Pembersihan Ranjau Darat di Afghanistan
Upaya pembersihan ranjau anti-tank di desa-desa di Afghanistan terus dilakukan oleh tim penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust. Ranjau anti-tank bisa meledak setiap saat dan menimbulkan korban jiwa, yang sebagian besar adalah anak-anak. Afghanistan merupakan salah satu dari beberapa negara di mana sebagian besar wilayahnya dipenuhi dengan bom dan ranjau darat.
Foto yang diambil pada tanggal 13 Mei 2024 memperlihatkan para penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust membersihkan ranjau anti-tank di desa Qala Khail, provinsi Ghazni. (Wakil KOHSAR/AFP)
Ranjau anti-tank bisa meledak setiap saat dan menimbulkan korban jiwa, yang sebagian besar adalah anak-anak. (Wakil KOHSAR/AFP)
Seorang penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust bersiap meledakkan ranjau yang belum meledak (UXO) di sebuah bukit di distrik Deh Sabz, Kabul pada tanggal 21 Mei 2024. (Wakil KOHSAR/AFP)
Afghanistan merupakan salah satu dari beberapa negara di mana sebagian besar wilayahnya dipenuhi dengan bom dan ranjau darat. (Wakil KOHSAR/AFP)
Sejumlah ranjau ditanam oleh para pemberontak untuk menarget konvoi-konvoi militer pemerintah. (Wakil KOHSAR/AFP)
Ironisnya, warga sipil terutama anak-anak sering menjadi korban. (Wakil KOHSAR/AFP)
Para penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust meledakkan ranjau yang belum meledak (UXO) di sebuah bukit di distrik Deh Sabz, Kabul, pada 21 Mei 2024. (Wakil KOHSAR/AFP)
Gumpalan awan hitam mewarnai langit usai para penjinak ranjau Afghanistan dari Halo Trust meledakkan ranjau anti-tank di desa Qach Qala, provinsi Ghazni, pada 14 Mei 2024 lalu. (Wakil KOHSAR/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya