Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri mencetuskan model baru untuk seluruh visi misi disiapkan dari partai bagi para kader yang mengikuti kompetisi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Menurutnya, model baru ini dimaksud agar setiap kandidat tidak perlu membuat visi misi ketika maju Pilkada. Sehingga, kata Megawati, semua visi-misi yang dipegang para calon sesuai dengan semangat partai.
Advertisement
"Saya ingin nanti model, nanti kalau Pilkada itu, tidak ada, kan harus bikin visi misi, visi misi dari partai. Kalau ada yang tidak setuju, tidak jadi," ujar Megawati Soekarnoputri di acara rakernas ke-V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5).
Dia menyebut, model ini disiapkan agar para setiap kandidat Pilkada sampai tingkat di bawah kepala desa memahami tujuan dari partai.
Sebab, kata Megawati, sejauh ini kerap kali para kandidat kader PDIP membuat visi misi tidak sejalan dengan partai.
"Kalau yang dari lain saya tidak mau urusin terserah. Tapi kalau dari kita tidak seperti sekarang kan saya lihat centang perenang, blang vonteng wua," kelakar Megawati.
"Kalau nanti ditanya, saya kan suka ngobrol kalau kepala desa. Kok pintar ya kamu buat visi misi, ini pikiranmu dewe. Boten, yang lucunya dia hebat kan boten kayaknya dia bangga, hehe ini kan pakai konsultan bu. Awas lho yah gitu ya, kalau masih gitu," sambung dia.
Oleh kaerna itu, Megawati menegaskan, setiap visi misi yang disiapkan PDIP, telah senafas dengan pola pembangunan semesta dan terencana buatan dari Presiden Pertama Indonesia Sukarno.
"Karena kita sudah bedah, jadi dapat dipertanggungjawabkan, karena itu yang seharusnya lah dibuat oleh Bung Karno tetapi saat Pak Harto di rubah disembunyikan," ucap dia.
Rencana yang Telah Disiapkan Sukarno
Padahal, menurut Megawatim rencana yang telah disiapkan Sukarno dengan melibatkan 600 doktor kala itu. Sehingga, dia berharap tujuan besar dari Soekarno bisa dijalankan demi terciptanya konsep semesta dan terencana.
"Baru setelah, itu kan saya cari apa si yang disembunyi sembunyikan ketika dibedah ada timnya waduh saya bilang. Coba sayang banget ini, hanya karena itu katanya buatan bung karno, ya jaman bung karno memang tapi yang buat 600 doktor loh. Gawat deh," jelas Megawati.
Sebagai informasi, Rakernas V PDIP digelar pada 24-26 Mei 2024 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.
Adapun Rakernas kali ini mengusung tema 'Satyam Eva Jayate: Kebenaran Pasti Menang' dan subtema 'Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran'.
Sebanyak 4.858 peserta yang terdiri dari fungsionaris DPP Partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD dan DPC Partai, Anggota DPR RI, badan dan sayap partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPLN dari 16 negara, Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota, Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP, serta calon anggota DPR RI terpilih pemilu 2024 yang non-incumbent hadir langsung dalam Rakernas V Partai.
Reporter: Bachtiarudin Alam (Merdeka.com)
Advertisement
Tutup Rakernas PDIP, Megawati: Pemimpin Jangan Mudah Silau Kemajuan Bangsa Lain
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menyampaikan pidato politik pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Dalam pidato politiknya, Megawati meminta para kader PDIP mengajarkan rakyat untuk memilih pemimpin yang benar. Sehingga jangan sampai masyarakat Indonesia salah memilih pemimpin.
"Tolong diajarkan kepada rakyat, rakyat itu perlu pertolongan, mereka haus akan sebuah guidance, diajari kalau milih pemimpin itu piye toh? Dulu saya gitu loh ngajari lek kepingin jadi pemimpin itu piye carane?. Saya bahasa Jawa karena dapil saya itu. Kados pundi buk? Golekono sing apik sing tresno karo wong cilik," ujar Megawati.
Menurut Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) ini, sosok pemimpin harus percaya diri dan tidak mudah latah dengan kemajuan bangsa lain.
"Jadi apa, makanya pemimpin itu adalah merasa dia itu bagaimana bangsa. Jadi aduh jangan deh tidak percaya diri, bermental pengikut dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain, maka sama artinya dengan mengukur mental merdeka bangsa, jadi ngekor kita," tutur Megawati Soekarnoputri.
Singgung Fenomena Latah dengan Budaya Korea
Megawati kemudian menyinggung soal fenomena masyarakat Indonesia yang latah dengan budaya asing, seperti menggunakan isyarat jari tangan berbentuk love yang kerap dilakukan oleh idol Korea Selatan.
"Makanya tadi saya bilang, ibu-ibu mejeng terus gini (menunjukkan jari tangan sign love), apa tadi saranghaeyo? Itu bahasanya aja udah Bahasa Korea," katanya.
Menurut dia, bangsa Indonesia seharusnya bangga dengan penggunaan tradisi dan bahasanya sendiri.
"Lebih baik kalau memang mau ngomong begini emmuah (isyarat mencium jauh) aku cinta padamu. Bukannya menghina, itu biarin miliknya orang Korea. Kan kita punya sendiri budaya kita, agar kemerdekaan itu bisa kekal dan abadi," ucap Megawati.
Advertisement