Layanan Asuransi Terintegrasi Kredit Digital Pertama di Indonesia Banjir Peminat

JULO Protect Plus, berupa layanan asuransi terintegrasi dengan penggunaan kredit digital pertama di Indonesia oleh PT JULO Teknologi Finansial (JULO) yang berkolaborasi dengan Qoala dan Sompo mendapat sambutan positif dari masyarakat.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mei 2024, 19:15 WIB
Ilustrasi asuransi. JULO Protect Plus, berupa layanan asuransi terintegrasi dengan penggunaan kredit digital pertama di Indonesia oleh PT JULO Teknologi Finansial (JULO) yang berkolaborasi dengan Qoala dan Sompo mendapat sambutan positif dari masyarakat. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta JULO Protect Plus, berupa layanan asuransi terintegrasi dengan penggunaan kredit digital pertama di Indonesia oleh PT JULO Teknologi Finansial (JULO) yang berkolaborasi dengan Qoala dan Sompo mendapat sambutan positif dari masyarakat.

"Hanya dalam 3 bulan sejak peluncuran JULO Protect Plus Desember 2023, jumlah pengguna baru layanan ini melonjak secara signifikan setiap bulan hingga mencapai 500 persen," kata Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita dikutip dari Antara, Minggu (26/5/2024).

Didukung oleh Qoala, perusahaan insurtech omnichannel yang menghadirkan solusi asuransi melalui platform digital terintegrasi dan Sompo Insurance, perusahaan asuransi global dengan rekam jejak lebih dari 48 tahun di Indonesia, JULO Protect Plus berhasil melindungi lebih dari 200.000 smartphone yang dimiliki oleh pengguna.

Dengan kemudahan proses registrasi hingga klaim online dengan bermodalkan aplikasi JULO, pengguna dapat mengakses layanan asuransi tersebut kapanpun dan di manapun tanpa perlu terbelenggu oleh batasan konvensional. Menawarkan pengalaman proteksi gawai efisien, semakin banyak pengguna JULO yang terlindungi dan menikmati manfaat dari fitur JULO Protect Plus.

Dikatakan dengan manfaat perlindungan smartphone dari beragam risiko bahaya pencurian dan kerusakan secara insidentil, pertumbuhan masif berikut menunjukkan bahwa kolaborasi fitur JULO Protect Plus mampu menjadi solusi di tengah masyarakat Indonesia pada era digital saat ini.

Terkait layanan asuransi JULO Protect Plus, Direktur Utama PT. JULO Teknologi Finansial (JULO) Harri Suhendra menyampaikan, rendahnya penetrasi asuransi di tengah masyarakat Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, di mana salah satu faktor utamanya disebabkan oleh minimnya literasi serta biaya akan akses asuransi.

Melihat permasalahan tersebut, kolaborasi JULO Protect Plus bersama Sompo dan Qoala hadir menawarkan manfaat proteksi yang terintegrasi di dalam fitur aplikasi JULO kredit digital.

"Sudah menjadi suatu komitmen bagi kami untuk senantiasa berinovasi melalui teknologi, termasuk meningkatkan inklusi asuransi melalui inklusi finansial dan berkontribusi untuk pertumbuhan masyarakat Indonesia," katanya.

 


Layani Masyarakat

Ilustrasi aplikasi Julo. (Foto: Julo)

Telah aktif melayani masyarakat Indonesia selama 7 tahun terakhir, JULO secara konsisten meluncurkan beragam inovasi produk meliputi transaksi tunai dan non-tunai - mencakup isi saldo e-wallet, pembayaran e-commerce, dan pembayaran tagihan online - dengan visi membuat masyarakat Indonesia semakin berdaya dengan akses kredit digital.

Dalam setahun terakhir, JULO telah meluncurkan fitur biaya pendidikan, layanan pembiayaan pendidikan yang mencakup lebih dari 250.000 institusi pendidikan formal dan non-formal di seluruh Indonesia.

Mendukung pemberdayaan masyarakat lebih lanjut, JULO juga merilis fitur Biaya Kesehatan, menawarkan fitur pembiayaan layanan kesehatan yang terhubung dengan lebih dari 25.000 fasilitas kesehatan seluruh Indonesia - mencakup rumah sakit, klinik, dokter gigi, apotek, hingga biaya pengecekan medis di laboratorium.


Literasi Keuangan Minim, Pengantin Baru Sebaiknya Atur Uang Pelan-pelan

Ilustrasi asuransi

Indonesia masih dihadapkan dengan angka literasi keuangan yang masih minim, berbanding terbalik dengan tingkat inklusi keuangan. Angka inklusi keuangan mampu mencapai 85 persen, berbanding dengan literasi keuangan yang hanya mencapai 49 persen.

Kondisi ini patut diwaspadai di tengah gencarnya perluasan akses kredit digital, khususnya bagi para pengantin baru agar lebih bijak secara finansial guna membina keluarga barunya.

Menyikapi situasi tersebut, Senior Digital Marketing Manager PT JULO Teknologi Finansial Darwin Nursamsur coba membagikan tips mengelola keuangan efektif pasca pernikahan secara praktis.

"Mungkin sulit rasanya bagi banyak orang untuk memulai kebiasaan perencanaan keuangan karena terdengar ribet, padahal bisa banget dimulai pelan-pelan," ujar Darwin, Minggu (11/2/2024).

 Menurut dia, pengantin baru tak perlu memikirkan hal yang terlalu kompleks. Cukup berpikir rencana jangka pendek untuk sepekan, dan itu bisa dicatat lewat media sederhana semisal pakai kertas dan pena.

"Nanti begitu sudah terbiasa, baru mulai alokasi persentase tiap bulannya. Apalagi setelah menikah, perencanaan keuangan sangat penting untuk memfasilitasi pernikahan yang kuat dan stabil," imbuhnya.

 


Harus Punya Pemahaman yang Memadai

Ilustrasi Formulir Asuransi Kesehatan (freepik/osaba)

CEO & Cofounder JULO, Adrianus Hitijahubessy pun terus mengajak masyarakat untuk semakin berdaya dengan peningkatan literasi dan inklusi finansial melalui perluasan akses kredit digital.

Sejalan dengan Roadmap OJK terbaru mengenai Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) 2023-2028 terkait peningkatan literasi keuangan masyarakat.

Adrianus lantas berkaca pada 7 tahun pengalamannya bersama JULO, yang mampu menyalurkan total kredit melebihi Rp 15 triliun kepada lebih dari 2 juta pengguna di seluruh Indonesia sejak 2016.

Meski begitu, ia tetap mengambil perhatian pada masyarakat yang semakin terpapar dengan jasa keuangan tanpa dibarengi dengan pemahaman yang memadai.

*Oleh sebab itu, peningkatan inklusi serta literasi keuangan secara bersamaan menjadi bagian untuk membuat masyarakat Indonesia semakin berdaya secara finansial," tegas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya