Liputan6.com, Jakarta - Ternyata ulama besar gurunya para kiai di Nusantara, Syaikhona Kholil Bangkalan, doanya pernah ditertawakan justru oleh orang yang meminta bantuannya,
Padahal orang tersebut menemui Mbah Kholil untuk minta bantuan kesembuhan penyakit langka. Saat Mbah Kholil berdoa justru ditertawakan. Begini kisah selengkapnya.
Syaikh Kholil Bangkalan adalah seorang ulama besar dari tanah Madura yang diakui kealiman, kefaqihan, dan keluhuran ahlaknya. Tak sekadar ulama, beliau adalah waliyullah yang tentu dianugerahi beragam karomah.
Beliau juga adalah gurunya para ulama di masanya. Banyak ulama besar yang berguru kepada beliau, diantara murid beliau yang paling terkenal adalah KH Hasyim Asy’ari.
Selain masyhur karena ilmunya, Mbah Kholil Bangkalan pun masyhur dengan kesaktian dan karomah-karomahnya.
Selain itu, Syaikhona Kholil juga dikenal oleh masyarakat luas dan khususnya warga sekitar Bangkalan sebagai kiai kharismatik.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Orang Tubuhnya Bengkak Menemui Syaikhona Kholil
Mengutip islamindonesia.com, Suatu ketika di daerah Bangkalan terdapat banyak hewan penyengat yang sangat meresahkan termasuk kalajengking. Hewan-hewan penyengat tersebut kian banyak ketika musim hujan terutama saat malam hari.
Alkisah, ada seseorang tersengat di bagian tubuhnya dan bengkak, segala upaya pengobatan dilakukan namun tak berhasil.
Setelah berbagai cara dilakukan, orang itu pun merasa putus asa dan hampir menyerah. Namun suatu ketika ada seseorang yang mengarahkannya untuk dibawa kepada Syaikhona Kholil.
Singkat cerita, orang itu pun bertemu dengan Syaikhona Kholil dan telah mengutarakan maksudnya untuk berobat.
Syaikhona Kholil yang menerima kedatangan orang tersebut mempersilakannya duduk dan bersiap mengobati.
Begitu tahu apa yang harus diobati, Syaikhona Kholil pun membacakan semacam mantra dan menepuk bagian yang bengkak itu berulang kali.
Advertisement
Begini Mantra Syaikhona Kholil Bangkalan
Mantra yang Syaikhona Kholil bacakan berbahasa Madura, dan di antaranya menyebut alat kelamin laki-laki dan perempuan.
Beliau hanya menyebutnya sebanyak tiga kali dan diakhiri dengan kata “sembuh” juga tiga kali sambil menepuk bagian yang bengkak tersebut.
Mendengar mantra yang Syaikhona Kholil bacakan, orang tersebut tak hentinya tertawa hingga pulang tetap tertawa. Namun tanpa diduga, doa yang Syaikhona Kholil bacakan itu justru ampuh dan menyembuhkan penyakit yang diderita orang tersebut setelah yang bersangkutan tiba kembali di rumahnya.
Begitulah para ulama dan wali terdahulu memang terkesan seperti bercanda saat melakukan hal tertentu namun tetap saja terbukti ampuh. Hal ini mungkin pengaruh dari keikhlasan mereka dalam berbuat baik kepada sesama yang membutuhkan, yang didasari dengan niat tulus semata mengharap ridha Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul