Industri Game, Solusi Kreatif Atasi Pengangguran Gen Z Indonesia

Saat ini, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) mendominasi pasar di Indonesia.

oleh Tim Regional diperbarui 06 Jun 2024, 14:44 WIB
Ilustrasi main game (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z di Indonesia menghadapi tantangan besar dengan tingginya tingkat pengangguran, hal ini menjadi headline di hampir semua media besar Indonesia belakangan ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hampir 10 juta penduduk Indonesia yang berusia 15-24 tahun tergolong NEET (Not in Employment, Education, or Training).

Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi bonus demografi yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju era keemasan pada tahun 2045. Salah satu solusi kreatif yang dapat menjawab masalah ini adalah pengembangan ekosistem industri game. Berikut adalah beberapa alasan yang menjadi pendukung argumen tersebut.

Industri game global, termasuk di Indonesia, terus mengalami pertumbuhan yang pesat, membuka peluang kerja yang luas bagi Generasi Z di berbagai bidang seperti pengembangan game, desain grafis, animasi, pemasaran, manajemen komunitas, esports, dan pembuatan konten.

Selain itu, industri game membutuhkan keterampilan yang relevan dengan minat dan bakat Gen Z, seperti kreativitas, kemampuan teknologi, dan pemecahan masalah, yang menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari pekerjaan sesuai dengan minat mereka.

Berdasarkan data dari Niko Partners, yang melakukan riset di enam negara ASEAN (Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina), pendapatan dari industri game mobile dan PC mencapai 5,8 miliar dolar AS.

Diperkirakan akan tumbuh menjadi 7,2 miliar dolar AS pada 2027, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 5,4%. Dari sisi jumlah konsumen, pada 2023 ada 288,5 juta gamers di enam negara ASEAN, dan diperkirakan akan menjadi 344 juta pada 2027.

Angka yang lebih mencengangkan lagi adalah, ekspor industri kreatif Korea pada 2021. Jika Anda berpikir musik K-POP menghasilkan sangat besar, ternyata hanya menghasilkan sekitar 775 juta dolar AS, bandingkan dengan ekspor industri game Korea yang mencapai hampir 8,7 miliar dolar AS.

Salah satu potensi terbesar dalam industri game adalah dari ekosistem Intellectual Property (IP). IP yang kuat bisa dikembangkan menjadi berbagai produk lain, seperti merchandise, film, komik, dan media lainnya.

Ini menunjukkan peluang besar bagi Indonesia untuk serius menggarap industri game. Indonesia tidak hanya memiliki potensi pasar yang besar di dalam negeri, tetapi juga berpotensi mengekspor game ke negara lain.

Dengan mengembangkan ekosistem IP yang kuat, Indonesia bisa memaksimalkan potensi ini, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data dari Statista tahun 2024, Honor of Kings adalah game MOBA (multiplayer online battle arena) mobile dengan pendapatan tertinggi di dunia pada November 2023, menghasilkan lebih dari 103 juta dolar AS melalui pendapatan pembelian dalam aplikasi.

Game ini hanya tersedia di China, sementara versi internasionalnya, Arena of Valor, menghasilkan sekitar 137 ribu dolar AS selama periode yang sama. Edisi China dari League of Legends: Wild Rift menempati peringkat kedua dengan pendapatan bulanan sebesar 24,12 juta dolar AS.

Di Indonesia, terdapat game MOBA yang sudah lama hadir yaitu Lokapala, yang memiliki potensi besar untuk merajai pasar MOBA di Indonesia dan ASEAN jika fokus menggarap Gen Z di kelas menengah bawah.

Saat ini, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) mendominasi pasar di Indonesia. Berdasarkan peringkat dari Statista, MLBB menempati peringkat ketiga di dunia dengan pendapatan sebesar 17,2 juta dolar AS, menjadikannya pemegang pangsa pasar terbesar MOBA di luar China.

Segmen konsumen Mobile Legends di Indonesia saat ini didominasi oleh kelas menengah atas karena membutuhkan koneksi internet yang stabil dan perangkat dengan spesifikasi tinggi.

Di sisi lain, Lokapala dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan meraih pasar yang lebih luas jika dikelola dengan baik.

Mendorong pertumbuhan game lokal seperti Lokapala dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kedaulatan digital di Indonesia. Menurut laporan State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.

AI, pengeluaran konsumen untuk game mobile di Indonesia mencapai angka 0,41 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 6,3 triliun sepanjang tahun 2023, meningkat sebesar 0,04 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya.

 


Kewirausahaan dalam Industri Game

Digital Business & Metaverse Expert, Principal Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN), Tuhu Nugraha. (Liputan6.com/ ist)

Industri game juga menawarkan peluang kewirausahaan yang luas bagi Generasi Z yang memiliki ide kreatif dan semangat untuk membangun bisnis sendiri.

Selain mengembangkan game indie, Gen Z dapat terjun ke berbagai sektor industri pendukung dalam ekosistem game, seperti studio animasi, desain karakter, musik dan sound design, serta penyedia layanan pemasaran digital.

Sebagai contoh, studio animasi dapat bekerja sama dengan pengembang game untuk menciptakan karakter yang menarik dan dunia yang imersif, sementara desainer karakter dapat menyediakan jasa pembuatan avatar atau skin khusus yang dapat dijual sebagai konten tambahan dalam game.

Selain itu, musik dan sound design yang berkualitas tinggi sangat penting untuk meningkatkan pengalaman bermain, membuka peluang bagi komposer muda dan sound designer untuk berkontribusi dalam industri ini.

Platform seperti YouTube dan Twitch memungkinkan siapa saja untuk menjadi kreator konten dan menghasilkan pendapatan melalui iklan, donasi, dan sponsor.

Ini memberikan peluang besar bagi Gen Z untuk menghasilkan uang dari hobi mereka dan mengurangi ketergantungan pada pekerjaan di sektor formal.

Konten kreatif seperti video gameplay, tutorial, ulasan game, dan siaran langsung turnamen esports dapat menarik penonton yang besar dan setia, menciptakan aliran pendapatan yang berkelanjutan.

Selain itu, ada peluang dalam pengembangan platform distribusi digital dan marketplace khusus game. Pengusaha muda dapat membangun platform yang mendukung pengembang game lokal untuk memasarkan dan menjual produk mereka, baik dalam bentuk game penuh, atau item virtual.

Hal ini tidak hanya memperluas akses pasar bagi pengembang game, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri secara keseluruhan.

Dengan beragam peluang kewirausahaan ini, industri game memberikan Generasi Z ruang untuk mengekspresikan kreativitas mereka, berinovasi, dan menciptakan nilai ekonomi yang signifikan. Ini tidak hanya membantu mengatasi pengangguran, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang lebih luas.

Untuk mewujudkan potensi ini, beberapa langkah konkret perlu diambil. Pertama, meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri game.

Hal ini melibatkan penyesuaian kurikulum di sekolah dan universitas agar sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri game, seperti pemrograman, desain grafis, animasi, dan manajemen proyek.

Kedua, memberikan insentif bagi perusahaan game lokal untuk berkembang dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah dapat memberikan insentif pajak, hibah penelitian dan pengembangan, serta subsidi untuk perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan game dan teknologi terkait.

Ketiga, mempermudah akses permodalan bagi para pengembang game indie. Pemerintah dan sektor swasta dapat mendirikan dana khusus atau program pinjaman lunak untuk mendukung pengembang game indie. Ini akan membantu mereka mendapatkan modal yang diperlukan untuk mengembangkan dan memasarkan game mereka.

Keempat, mendorong kolaborasi antara industri game dan institusi pendidikan untuk menciptakan program pelatihan dan magang yang efektif. Kolaborasi ini dapat mencakup program magang di perusahaan game, workshop, dan pelatihan keterampilan khusus yang diselenggarakan oleh para profesional di industri game.

Kelima, memberikan dukungan permodalan dan stimulus pemerintah untuk industri pendukung game seperti IP, pembuat konten, dan studio animasi. Dukungan ini bisa berupa fasilitas pinjaman lunak, pendanaan hibah, dan insentif pajak untuk mendukung pengembangan IP yang kuat, produksi konten kreatif, dan animasi berkualitas tinggi.

Terakhir, membuat regulasi yang mendukung pertumbuhan industri game dan melindungi hak-hak pekerja. Pemerintah perlu menciptakan lingkungan regulasi yang kondusif bagi pertumbuhan industri game, termasuk perlindungan hak cipta, keamanan digital, dan standar kerja yang adil bagi para pekerja di industri ini.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memaksimalkan potensi industri game, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan langkah-langkah tersebut, industri game dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dalam mengatasi masalah pengangguran di kalangan Generasi Z dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.

Potensi besar ini harus dimanfaatkan dengan baik agar kita dapat mengoptimalkan bonus demografi dan mencapai Indonesia Emas 2045.

Tuhu Nugraha / Digital Business & Metaverse Expert, Principal Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya