Kaus Kaki hingga Perhiasan, Berikut Merek-merek Inggris Favorit Ratu Camilla

Pilihan merek Ratu Camilla atas sejumlah barang menandai kesamaan seleranya dengan sang suami, Raja Charles III.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Mei 2024, 17:01 WIB
Ratu Camilla dari Kerajaan Inggris. (Dok. Toby Melville, Pool via AP, File)

Liputan6.com, London - Gerak-gerik dan apa pun yang melekat pada keluarga kerajaan selalu menjadi sorotan, yang tidak jarang memicu rasa penasaran. Seperti halnya, merek apa saja yang mereka gunakan?

Belum lama ini, Ratu Camilla memberikan royal warrant kepada tujuh perusahaan, termasuk Shane Connolly & Company, yang menyuplai rangkaian bunga pada upacara penobatan tahun lalu dan pernikahan dirinya dan Raja Charles III pada tahun 2005. Selain itu, department store kelas atas di pusat Kota London, Fortnum & Mason, juga mendapat royal warrant.

Mengutip dari situs resmi Kerajaan Inggris, royal warrant adalah surat perintah penunjukkan kerajaan yang diberikan sebagai tanda pengakuan kepada orang atau perusahaan yang secara teratur memasok barang atau jasa kepada Rumah Tangga Kerajaan.

Ketujuh perusahaan yang dipilih oleh Ratu Camilla ini termasuk di antara 145 perusahaan yang sebelumnya dipilih oleh Raja Charles III. Berikut ulasan singkatnya:

Perusahaan lain yang masuk dalam daftar favorit Ratu Camilla termasuk Wartski, bisnis perhiasan yang berbasis di London; Corgi Hosiery Ltd, produsen kaus kaki independen asal Welsh; Corney & Barrow, sebuah perusahaan wine di London; D. R. Harris & Co, spesialis dalam sabun, cukur, dan perawatan kulit; Frank Smythson Limited, produsen peralatan tulis dan kantor; dan Camel Valley, sebuah kebun anggur di Cornwall yang dipercaya membuat sparkling wines untuk para bangsawan.

"Yang Mulia (Ratu Camilla) sangat tertarik dengan pengembangan wine Inggris," kata Direktur Pelaksana Camel Valley Bob Lindo seperti dilansir CNN, Senin (27/5/2024) seraya menambahkan bahwa beliau telah menjadi sumber dorongan dan antusiasme yang luar biasa.

"Dan ketika sekarang ditunjuk sebagai salah satu pemegang royal warrant pertamanya adalah hal yang sangat istimewa."


Pertimbangan Ketat Terkait ESG

Ratu Camilla dari Kerajaan Inggris. (Dok. AFP)

Mendapatkan stempel persetujuan kerajaan membutuhkan waktu beberapa tahun dan melibatkan proses pengajuan yang sulit.

"Jika Anda telah menawarkan barang Anda ke salah satu istana kerajaan yang memberikan barang tersebut selama lebih dari lima tahun terus menerus, Anda berhak mengajukan permohonan," tutur Pakar keuangan khusus merek David Haigh.

Menurut CEO Fortnum & Mason Tom Athron, tahun ini ada fokus yang ketat terkait masa depan yang berkelanjutan.

Haigh juga menyadari adanya pergeseran menuju praktik lingkungan yang baik.

"Tampaknya cukup jelas bahwa jika ada masalah (Environmental, Social, and Governance/ESG) dengan perusahaan, mereka tidak akan mendapatkan royal warrant," ujarnya.

"Hal ini sebenarnya memberikan keuntungan ganda bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Jika seseorang di keluarga kerajaan menggunakan produk Anda, mereka menyukainya dan menganggapnya bagus, itu satu hal. Jika di sisi lain mereka mendukung fakta bahwa Anda memiliki standar ESG yang tinggi, maka di dunia saat ini, hal tersebut sangat berharga."


Menguntungkan Perusahaan Inggris

Ratu Camilla dari Kerajaan Inggris. (Dok. AP Photo/Kin Cheung)

Asosiasi Pemegang Royal Warrant menyebutkan bahwa penggunaan royal warrant dapat ditelusuri kembali ke abad pertengahan ketika Henry II pertama kali memberikan Piagam Kerajaan kepada Weavers’s Company. Baru pada Abad ke-15, royal warrant pertama diberikan, termasuk kepada sosok yang pertama kali memperkenalkan mesin cetak di Inggris, William Caxton.

Perusahaan terpilih diberikan izin untuk menggunakan lambang kerajaan pada kemasan, kendaraan, dan iklan mereka selama lima tahun. Saat ini, tindakan secara resmi mendukung merek-merek tertentu tetap menjadi salah satu kekuasaan terakhir monarki Inggris yang tidak dipengaruhi oleh parlemen.

Haigh menuturkan, penelitian yang dilakukan oleh konsultannya tahun lalu menunjukkan bahwa pelanggan bersedia membayar antara 12 persen dan 24 persen ekstra untuk merek yang memiliki royal warrant.

"Tidak ada keraguan bahwa begitu Anda mendapatkan royal warrant, hal itu akan membuat perbedaan," ungkap Haigh.

"Hal ini juga dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan Inggris di panggung internasional. Ada banyak situasi di mana merek-merek Inggris terus maju di negara-negara seperti Amerika, Timur Tengah, China, dan memiliki royal warrant jelas membantu."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya