Liputan6.com, Jakarta - Selain memiliki sumber daya alam batu bara yang melimpah, pertanian dan perkebunan yang subur, Kabupaten Berau Kaltim juga menyimpan banyak keindahan alam yang patut menjadi destinasi wisata kelas dunia. Hal itu dibuktikan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik sendiri dalam kunjungan kerjanya ke Bumi Batiwakkal.
Advertisement
"Berau akan kita perjuangkan menjadi kabupaten destinasi pariwisata unggulan di Kaltim," kata Pj Gubernur Akmal Malik akhir pekan kemarin.
Setelah menyaksikan langsung sejumlah destinasi wisata di Kecamatan Biduk-Biduk, Akmal menilai potensi pariwisata Kabupaten Berau ternyata sangat luar biasa.
Menurutnya, beberapa destinasi wisata memiliki potensi besar. Selain lokasinya yang bagus, pemandangan menawan, serta alam dan hutan yang sejuk. Transportasi menuju destinasi wisata juga sudah cukup memadai.
Destinasi wisata pertama yang dikunjungi Akmal Malik adalah keindahan laut Teluk Sumbang di Kampung Teluk Sumbang. Menggunakan paddling, Akmal Malik mengitari Teluk Sumbang yang terhubung langsung dengan Selat Makassar itu.
"Saya tadi main paddling sambil melihat terumbu karang yang ada di sepanjang pesisir Teluk Sumbang ini," kata Akmal usai mendayung paddling sekitar satu jam di Teluk Sumbang.
Dalam pantauannya, ia melihat di beberapa titik ada terumbu karang yang rusak karena bom ikan. Menurutnya ini tidak boleh terjadi lagi di laut Kaltim, termasuk juga di Teluk Sumbang.
"Di beberapa titik saya lihat bekas bom ikan. Saya lihat karangnya baru tumbuh. Ini tugas kita untuk menjaga konservasi laut," tegas Akmal di Lamin Guntur Camping and Playground, salah satu destinasi wisata Teluk Sumbang.
"Ini tempat bagus, sekali lagi tolong dijaga. Jangan gunakan bom ikan lagi. Pariwisata kita punya potensi yang sangat luar biasa," pesan Akmal.
Sedangkan untuk promosi wisata di kawasan Teluk Sumbang, kepada pemilik Lamin Guntur Camping and Playground, Ronald Lolang, Akmal Malik menyarankan untuk digelar ajang wisata berskala nasional, bahkan internasional.
Ajang wisata yang disarankan Akmal adalah forest run atau lomba lari menyisir hutan Teluk Sumbang. Alasannya, selain memiliki keindahan laut, Teluk Sumbang juga masih menyimpan potensi hutan yang lebat.
"Kuncinya bikin event. Karena di sini masih kawasan hutan. Saya sarankan bikin forest run 10k. Karena di sini aspalnya juga sudah bagus," saran Akmal.
Namun sebelum itu, harus dipastikan lebih dulu kesiapan akomodasi dan dukungan masyarakat setempat. Tidak perlu bangun hotel, masyarakat cukup menyiapkan guest house yang bersih dan nyaman.
"Kunci pariwisata itu hospitality, keramahan. Setelah itu, kita juga harus siapkan air, listrik dan internet," sambung Akmal.
Secara umum Akmal mengaku bangga karena warga Teluk Sumbang senantiasa menjaga alam dan investor pariwisata juga peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Warga setempat mengakui dengan patroli rutin dari TNI Angkatan Laut tidak ada lagi penggunaan bom ikan di Teluk Sumbang. Selain menikmati keindahan laut Teluk Sumbang, Akmal Malik juga mengunjungi destinasi wisata unggulan lainnya, Labuan Cermin.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu kembali dibuat terpukau oleh kesejukan dan keindahan danau dua rasa di Kampung Labuan Kelambu itu.
"Jujur ini tempat wisata paling keren yang pernah saya datangi. Keren sekali," ucap Akmal di atas paddling usai mengitari danau Labuan Cermin.
Keunggulan tempat wisata danau ini, puji Akmal, selain dikelilingi pohon alam yang masih asli, Labuan Cermin pun memiliki keunikan tersendiri dari air danaunya.
Air danau selalu terlihat jernih, sehingga pengunjung bisa dengan mudah melihat dasar laut.
"Di sini ada perpaduan antara air laut dan air tawar. Dan air tawarnya sangat jernih. Kita bisa melihat permukaan dasar danau dengan sangat bagus," puji Akmal lagi.
Meski Labuan Cermin harus ditempuh cukup panjang dari Tanjung Redeb, tiba di sini rasa lelah akan terbayar lunas.
Butuh Pasokan Listrik yang Prima
Menggunakan speed boat dari Tanjung Redeb ke Biduk-Biduk perlu waktu sekitar 4 jam. Sedangkan menggunakan jalur darat waktu tempuh sekitar 5-6 jam dengan kondisi jalan sudah beraspal dan cor beton berkat bantuan Pemprov Kaltim.
"Satu jam dari Balikpapan (menggunakan pesawat), empat jam dari Tanjung Redeb (menggunakan speed boat) saya tidak menyesal karena tempatnya keren, luar biasa. Mari berlibur ke Labuan Cermin," ajak Akmal dengan senyum semringah.
Selain di Labuan Cermin, Jumat sore, Pj Gubernur Akmal Malik juga melanjutkan paddling di laut Pulau Kaniungan. Keindahan laut Pulau Kaniungan pun tak kalah menawan dibanding Teluk Sumbang dan Labuan Cermin.
Mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Berau, Akmal Malik melakukan diskusi di VIP Room Bandara Kalimarau, Sabtu (25/5/2024).
Bincang santai itu dihadiri Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, Sekda Berau Muhammad Said, Asisten 3 Setkab Berau Maulidiyah, Staf Ahli Bupati Jaka Siswanta, Kepala Unit Bandara Kalimarau Ferdinan Nurdin dan perwakilan Dinas Pariwisata Berau.
Akmal menceritakan kisahnya setelah tiga hari meninjau langsung sejumlah titik lokasi destinasi di Kecamatan Biduk-Biduk. Ia menemukan masalah utama pengembangan pariwisata di kawasan-kawasan itu adalah listrik.
Salah satu contoh wisata pantai di Kampung Teluk Sumbang. Masyarakat dan pengelola destinasi pariwisata setempat belum mendapat pasokan listrik yang cukup. Pengelola wisata masih menggunakan genset pribadi tanpa kipas angin, apalagi air conditioner (AC). Padahal itu sangat dibutuhkan para wisatawan yang ingin bermalam di sana.
"Harus ada AC, atau minimal kipas angin. Di laut memang banyak angin. Tapi kita tidak bisa atur kapan angin datang. Sedangkan gerahnya sudah pasti datang kalau angin belum datang," canda Akmal.
Menyikapi kondisi tersebut, Akmal Malik langsung menghubungi GM PLN. Ia menyampaikan persoalan listrik di Teluk Sumbang.
"Prinsipnya, GM PLN tadi sudah siap bantu. Jadi Bu Bupati, intinya itu komunikasi," ucap Akmal.
Namun sebelum usulan resmi disampaikan ke PLN, Akmal meminta agar secara detail dilakukan pemetaan kebutuhan listrik di Teluk Sumbang dan Tanjung Redeb untuk segera diusulkan dan diproses lebih lanjut oleh PLN.
"Beberapa daerah destinasi wisata punya potensi besar, lokasinya keren, jalan sudah bagus, tapi listrik belum ada. Ini harus segera kita selesaikan," tandasnya.
Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah bersama instansi terkait membantu mendorong pemasaran berbagai destinasi wisata itu di tempat-tempat umum, seperti di bandara. Masyarakat luas kata Akmal, perlu diberikan informasi yang cukup agar mereka mendapat gambaran untuk datang ke berbagai destinasi wisata di Berau.
Misal informasi tentang jarak destinasi wisata dari Tanjung Redeb. Lalu berapa hotel atau home stay/guest house yang tersedia lengkap dengan tarifnya. Kemudian juga informasi tentang sarana transportasi yang bisa digunakan. Baik melalui jalur darat, laut maupun udara.
"Informasi itu harus kita siapkan sejak kedatangan. Sedangkan di tempat tujuan itu pelayanan dan hospitality. Kita juga perlu memperbanyak promosi, termasuk menggunakan berbagai aplikasi media sosial generasi milenial," pungkas Akmal.
Advertisement