Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperkenalkan sistem transaksi bursa berjangka, BRI menandatangani kerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI). Kerja sama kedua belah pihak pun memberikan keuntungan falam pelayanan transaksi bursa berjangka untuk masyarakat.
Dalam kerja sama itu, BRI berperan sebagai Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM) sementara PT KBI berperan menyediakan layanan terbaik penjaminan penyelesaian transaksi kontrak berjangka, resi gudang, pasar fisik komoditas, serta layanan informasi komoditas secara terintegrasi.
Advertisement
Direktur Retail Funding dan Distribusi BRI, Andrijanto mengatakan bahwa kerja sama itu merupakan sebuah terobosan yang menandai langkah BRI menuju inovasi dalam melakukan transaksi bursa berjangka yang mudah, nyaman, dan inovatif kepada nasabah.
"Keberadaan BRI sebagai BPDM memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan dana margin, di mana dana itu digunakan sebagai jaminan atau margin untuk melakukan transaksi," katanya.
"Keberadaan BRI sebagai BPDM juga mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku terkait dengan pengelolaan dana margin, termasuk persyaratan modal minimum dan perlindungan investor," jelas Andrijanto.
Ia pun menyebut, kerja sama ini tidak hanya menjadi momentum bagi BRI dan PT KBI, namun juga menunjukkan dedikasi BRI untuk memberikan layanan terbaik untuk seluruh nasabah.
"Dengan menjadi Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), kerja sama BRI dan PT KBI ini merupakan perwujudan kehadiran BRI mempermudah segala transaksi khususnya transaksi bursa berjangka,” sebut Andrijanto.
Sediakan Solusi Perbankan Inovatif
Andirjanto mengungkapkan bahwa BRI menjadi pilar penting dalam sektor perbankan di Indonesia, berdedikasi untuk meningkatkan inklusi keuangan dan menyediakan solusi perbankan inovatif kepada beragam nasabah.
"Dengan warisan yang kaya dan komitmen terhadap keunggulan, BRI terus menjadi pelopor dalam industri keuangan yang layananya dapat dinikmati oleh seluruh lapiran masyarakat," ungkapnya.
Andrijanto berharap, dengan kehadiran BRI sebagai BPDM semakin menciptakan peluang alternatif dana pihak ketiga serta memperkuat industri perdagangan komoditi berjangka yang lebih terpercaya, transparan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
"BRI dan KBI memiliki komitmen untuk senantiasa menghadirkan produk terkini yang tentunya aman, nyaman, dan inovatif," ujarnya.
“Dengan kerja sama ini, BRI berharap dapat menjawab tantangan dengan lebih baik, memberikan solusi yang tepat untuk nasabah, memberikan inpirasi yang positif bagi pihak-pihak lain serta senantiasa dapat memberi makna untuk Indonesia," jelas Andrijanto.
Advertisement
Ekosistem Makin Lengkap
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Budi Susanto mengungkapkan bahwa dengan adanya kerja sama ini, ekosistem perdagangan komoditi berjangka menjadi lengkap dan akan membekan lebih banyak opsi transaksi bagi masyarakat.
"Kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam memperkuat ekosistem perdagangan komoditi berjangka di Indonesia dan dengan dukungan BRI sebagai Bank Penyimpan Dana Margin, akan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi," ungkapnya.
"Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa industri perdagangan komoditi berjangka di Indonesia semakin terpercaya dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global," jelas Budi.
Sebagai informasi, selama tahun 2023, PT KBI melakukan kontrak berjangka dan derivatif sebanyak 7.830.098 lot di luar transaksi kontrak single stock yang sebesar 218.853 lot. Sementara itu, volume Transaksi harian termasuk di dalamnya CFD atau tercatat sebesar 30.115,8 lot.
Dan untuk volume rata-rata harian di luar CFD atau Single Stock adalah sebesar 29.293,2 lot.
(*)