Hancur Akibat Banjir, Perbaikan Jalan Batas Kota Padang Butuh Waktu Lama

Kondisi Ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) mengalami kerusakan yang cukup parah, dimana jalan sepanjang 6 km tidak dapat dilalui akibat terdampak banjir.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Mei 2024, 10:30 WIB
Kondisi Ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) mengalami kerusakan yang cukup parah akibat banjir. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca bencana banjir yang terjadi di Sumatra Barat, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatra Barat Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR menunjuk PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) untuk mempercepat pemulihan melalui penanganan ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) yang terdampak.

Kondisi Ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) mengalami kerusakan yang cukup parah, dimana jalan sepanjang 6 km tidak dapat dilalui akibat terdampak banjir.

"HKI diberikan amanah untuk membantu pemulihan pasca bencana di Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin, dimana terdapat sepuluh titik yang perlu segera ditangani," ujar Project Manager Penanganan Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) Eka Satriades, Senin (27/5/2024).

 

Kondisi Ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) mengalami kerusakan yang cukup parah akibat banjir. (Dok Kementerian PUPR)

Penanganan titik kerusakan dimulai dari Mei 2024 dan ditargetkan rampung di akhir Juli 2024. "Saat ini, HKI tengah mengerjakan penanganan di Km 64, dan berfokus di Km 64+100 dan 64+200. Dua titik ini menjadi perhatian utama dimana kondisi jalan putus total akibat banjir," imbuhnya.

Seusai banjir menyebabkan kerusakan di Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin, HKI langsung melakukan mobilisasi alat-alat berat seperi excavator dan alat pendukung lainnya dari proyek HKI terdekat untuk membersihkan sisa material akibat terjangan banjir.

"Kini, HKI tengah melaksanakan sejumlah pekerjaan seperti normalisasi sungai dan menimbun badan jalan, agar jalan segera dapat digunakan fungsional oleh masyarakat setempat," terang Eka.

 

Kondisi Ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin (N.040) mengalami kerusakan yang cukup parah akibat banjir. (Dok Kementerian PUPR)

Mengingat lokasi titik penanganan yang sebagian besar terdampak banjir, ia menambahkan, maka akses pun menjadi tantangan dalam penyelesaian pekerjaan ini. Terdapat titik-titik tertentu yang masih sulit untuk dijangkau akibat terdampak banjir, ditambah lagi dengan kondisi cuaca yang masih sering hujan.

"Namun demikian, kami berkomitmen untuk memberikan upaya terbaik agar Ruas Jalan Batas Kota Padang Panjang-Sicincin bisa segera kembali digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kami mohon doa restu dan dukungan dari berbagai pihak agar semua berjalan dengan lancar," tutur Eka.


Banjir Muara Enim Sumsel: 1.237 Rumah Warga Terendam, 6.605 Orang Terdampak

Sebanyak 4 desa di Muara Enim, Sumatera Selatan, terendam banjir akibat Sungai Enim meluap tak mampu membendung debit air hujan yang turun dengan intensitas tinggi pada Kamis (24/5/2024). (Liputan6.com/ Dok BNPB)

Sebelumnya, sebanyak 4 desa di Muara Enim, Sumatera Selatan, terendam banjir akibat Sungai Enim meluap tak mampu membendung debit air hujan yang turun dengan intensitas tinggi pada Kamis (24/5/2024).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, wilayah yang terdampak banjir Muara Enim meliputi Desa Keban Agung (Kelurahan Pasar Tanjung Enim), Desa Darmo, Desa Lingga, dan Desa Tegarejo (Kelurahan Tanjung Selatan) yang masing-masing masuk wilayah administratif Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.

 Pusdalops BNPB mengonfirmasi berdasarkan pantauan tim petugas gabungan di lapangan kondisi mutakhir banjir tersebut memiliki ketinggian muka air sekitar 40 centimeter hingga 2 meter.

"Pencatatan sementara ada sebanyak 6.605 orang warga yang terdampak banjir tersebut," ujarnya.

Data yang didapatkan tim BNPB sementara ini setidaknya sebanyak 1.237 unit rumah terendam, dan beberapa akses jalan tidak bisa dilintasi kendaraan karena terendam banjir.

Terlepas dari itu, ia memastikan saat ini tim gabungan terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, Basarnas daerah setempat bersiaga di lokasi bencana.

 


Tim Gabungan

Puluhan personel tim gabungan itu membawa serta beberapa unit perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir aliran Sungai Enim.

Posko Penanganan Darurat pun sudah didirikan, yakni berlokasi di halaman Masjid As Sada, Kelurahan Pasar Tanjung, Kecamatan Lawang Kidul.

Dengan didirikannya posko tersebut, tim gabungan pun dilaporkan sudah mulai memberikan bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan lainnya bagi para korban.

Infografis Petaka Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya