Ingin Sehat Sampai Tua demi Pasangan dan Anak, Surya Saputra Rutinkan Nabung Kalsium dan Injak Bumi

Surya Saputra mengaku baru kembali rutin menabung kalsium untuk menjaga kesehatannya empat lima tahun terakhir.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Mei 2024, 12:19 WIB
Surya Saputra. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti kebanyakan mimpi para orangtua yang ingin mendampingi anaknya selama mungkin, begitu pula yang diharapkan Surya Saputra. Bintang film Arisan itu ingin memiliki umur panjang dalam keadaan sehat paripurna agar bisa membimbing anak kembarnya, Tatjana dan Bima, hingga dewasa.

"Seperti orang lain, pengen berlama-lama dengan pasangan kita, dengan anak-anak kita dalam kondisi sehat. Caranya mulai dari sekarang. Jangan lupa untuk nabung kalsium, perbaiki lifestyle, mulai hidup sehat, mulai aware," katanya saat menjadi bintang tamu dalam acara peluncuran Enstrasol Can Susu Steril di Jakarta, 22 Mei 2024.

Menabung kalsium yang dimaksud Surya adalah membiasakan mengasup kalsium dengan rutin minum susu. Kebiasaan itu sempat ia tinggalkan selepas SMA lantaran merasa susu adalah minuman bagi anak kecil. Belakangan, setelah ia mengalami cedera punggung ditambah usianya sudah 40 tahun ke atas, ia menyadari pentingnya kesehatan tulang.

"Mulai bener-bener aktif itu (minum susu), empat lima tahun ke belakang karena ada cedera punggung pula," ujarnya.

Kebiasaan itu ia ajarkan pula kepada kedua anaknya. Mereka, kata Surya, selalu diingatkan menghabiskan susu sebelum berangkat sekolah. Ia berharap didikannya itu akan diteruskan mereka hingga dewasa.

Menurut Surya, susu kaya nutrisi, tak hanya kalsium tetapi juga antioksidan. Senyawa itu penting untuk membantu menangkal radikal bebas, terlebih lingkungan sekitarnya tidak selalu mendukung untuk bisa hidup sehat. Misalnya, asap knalpot, asap rokok dari orang sekitar, hingga polusi udara.

"Menghindari orang ngerokok ya gampang-gampang susah. Cuma kita bekali diri, penuhi kebutuhan mineral, vitamin, nutrisi," ucapnya.


Biasakan Berolahraga

Surya Saputra dan putrinya, Tatjana. (dok. Instagram @suryasaputra507/https://www.instagram.com/p/C4Sj7V8vfxx/?img_index=1/Dinny Mutiah)

Selain itu, Surya juga membiasakan berolahraga. Silat masih ditekuninya walau tidak terlalu aktif. Yang paling minimal adalah peregangan. Ada beberapa pose yoga yang biasa dilakukannya sebelum ia beraktivitas, seperti cat cow pose dan cobra, yang cocok untuk melatih fleksibilitas tulang.

"Kalau memang ada waktu, pakai sepatu olahraga, celana pendek, lari aja. Saya selalu ada sepatu di mobil. Tinggal nanti mandi, udah deh," imbuhnya.

Selain lari, ia juga terbiasa nyeker alias menginjak bumi. Ia meyakini itu bisa mempercepat proses penyembuhan sel-sel rusak di dalam tubuh.

Terlepas dari manfaatnya yang besar untuk kesehatan, ia menyadari bahwa tak semua orang berolahraga. Kuncinya, kata dia, ada pada alokasi waktu. Menurut Surya, setiap orang harus menyediakan waktu untuk merawat dirinya.

"Kadang-kadang penghalangnya itu waktu. Merasa kita dikejar deadline. Kapan olahraga, kadang me time aja kurang. Saran saya, make time, sayangin badan kita mulai dari sekarang," ujarnya.


Konsumsi Susu Tak Wajib, tapi...

Ilustrasi Produk Susu Hasil Pasteurisasi Credit: unsplash.com/EnginAkyurt

Sementara itu, spesialis gizi klinik dr. Raissa E. Djuanda, SpGK menerangkan bahwa susu untuk orang dewasa bersifat asupan tambahan. Tanpa susu pun, sesoerang masih bisa mencukup kebutuhan nutrisi sehari-hari.

"Asal makan seimbang, itu sudah baik. Tapi kenyataannya, orang-orang mau serba cepat, serba praktis. Karena demikian, bisa dengan nambah susu yang kandungan nutrisinya sudah lengkap," katanya.

Jumlah susu yang disarankan adalah 1--2 gelas per hari untuk orang dewasa. Kelebihan minum susu tak baik untuk tubuh karena orang tersebut bisa malas makanan padat, padahal diperlukan agar bisa memberikan nutrisi sekaligus mengaktifkan enzim pencernaan di dalam tubuh.

Selain kalsium, susu yang mengandung antioksidan juga diperlukan agar tubuh bisa menangkal efek radikal bebas. Ia menerangkan, radikal bebas dapat menimbulkan stres oksidatif dan kerusakan DNA yang dapat memicu penyakit degeneratif, seperti stroke, penyakit jantung, kanker, hingga autoimun.

"Radikal bebas itu selain dari dalam tubuh, dari juga juga bisa didapatkan lewat radiasi sinar UV, polusi, asap rokok, setiap hari terpapar dengan radikal bebas. Belum lagi makan berlebihan, enggak sehat, merokok, ditambah begadang mulu," ucapnya.


Sumber Antioksidan Alami

Ilustrasi Makanan Berat Sumber Vitamin dan Mineral. Credit via Shutterstock.com

Antioksidan bisa ditemukan di berbagai sumber makanan, contohnya daun katuk, kemangi, ginseng, hingga bunga kecombrang. Tidak hanya dedaunan, antioksidan juga ditemukan di berbagai umbi dan rimpang seperti ubi jalar, kunyit, temulawak, bahkan bunga seperti telang. Sementara, buah-buahan kaya antioksidan seperti jambu biji, mangga, pepaya, delima, stroberi, dan  buah zaitun. 

Adapun buah zaitun sudah dikenal kaya manfaat sejak dulu. Secara klinis buah zaitun mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas empat kali lebih kuat dibandingkan vitamin C, karena buah zaitun mengandung zat aktif hydroxytyrosol yang merupakan antioksidan kuat dalam menangkal radikal bebas.

Hydroxytyrosol sebagai antioksidan mendorong kerja lebih cepat osteoblast (sel pembentuk tulang) dari osteoklas (sel pengikis tulang) sehingga tidak terjadi resorpsi tulang. Keberadaan zat aktif inilah yang membantu mempercepat penyerapan kalsium pada tulang.

"Buah zaitun sendiri dikenal karena kandungan antioksidan dan antiinflamasi alami. Selain minyak zaitun yang sudah terkenal banyak khasiatnya untuk kecantikan dan kesehatan, ekstrak buahnya ternyata juga bermanfaat baik untuk mendukung kesehatan kita sehari-hari Jangan lupa juga untuk melengkapi gaya hidup sehat dengan aktivitas fisik dan olahraga yang rutin," papar dr. Raissa. 

 

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya