Kunjungan ke Nigeria Bikin Geram Kerajaan Inggris, Meghan Markle dan Pangeran Harry Bersiap Lawatan Lagi

Pangeran Harry dan Meghan Markle mungkin menjadikan lawatan luar negeri sebagai bagian dari repertoar mereka menyusul keberhasilan perjalanan baru-baru ini ke Nigeria.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Jun 2024, 17:27 WIB
Meghan Markle dan Pangeran Harry. (AP Photo/Sunday Alamba)

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle mungkin menjadikan lawatan luar negeri sebagai bagian dari repertoar mereka menyusul keberhasilan perjalanan baru-baru ini ke Nigeria. Kabar ini muncul setelah kunjungan pasangan Sussex ke negara Afrika itu dilaporkan membuat geram Kerajaan Inggris.

Mengutip NY Post, Senin, 27 Mei 2024, Harry dan Meghan Markle diundang ke Nigeria oleh Christopher Musa, pejabat militer berpangkat tertinggi di negara itu. Mereka diterima dengan hangat oleh penduduk setempat dan politisi berpengaruh.

"Tidak diragukan lagi, ini merupakan kesuksesan luar biasa," pakar kerajaan Richard Fitzwilliams mengatakan pada The Mirror. Ia menyebut bahwa Ghana mungkin jadi tujuan kunjungan selanjutnya, meski "belum ada rencana yang dibuat," menurutnya.

Fitzwilliams memperingatkan bahwa pasangan Sussex tidak boleh bertindak berlebihan dengan melakukan kunjungan, baik dalam maupun luar negeri secara teratur. Pasalnya, itu "sesuatu yang biasanya dilakukan anggota keluarga kerajaan yang bekerja."

"Kunjungan kuasi-kerajaan lain mungkin akan membuat pasangan Sussex jadi bahan olok-olok," tegasnya. "Mereka hanya bertahan kurang dari dua tahun sebagai pekerja senior bangsawan. Awalnya, pasangan ini dianggap cocok untuk kunjungan, terutama yang berhubungan dengan Persemakmuran. Namun, mereka memilih untuk pergi."

Harry dan Meghan mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan pada 2020, dan saat ini tinggal di Montecito, California. Walau tidak lagi bekerja untuk Kerajaan Inggris, pasangan ini tetap mempertahankan gelar bangsawan mereka.


Kesuksesan Kunjungan ke Nigeria

Pangeran Harry dan Meghan Markle bereaksi ketika Gubernur Negara Bagian Lagos, Babajide Sanwo-Olu, memberi pidato di Rumah Gubernur Negara Bagian di Lagos pada 12 Mei. 2024 saat mengunjungi Nigeria sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Invictus Games. (Kola SULAIMON/AFP)

Fitzwilliams mengklaim bahwa kunjungan ke Nigeria mungkin sukses karena Meghan memiliki akar leluhur di sana. "Kembali pada ketentutan mereka, tapi tanpa tujuan, (lawatan) tidak akan ada artinya," katanya.

Perjalanan ke Nigeria, sebagaimana telah disebut, konon membuat marah Raja Charles dan Pangeran William. Penulis kerajaan Tom Quinn mengatakan pada The Mirror bahwa raja dan ahli warisnya kesal karena tugas keluarga Sussex di Nigeria memiliki semua ciri khas lawatan tradisional mereka.

"Semua yang Anda harapkan dari kunjungan resmi kerajaan ada di sana: pertemuan, kunjungan ke sekolah dan badan amal, hingga (menemui) tentara yang terluka dan orang cacat," katanya. "Charles dikatakan lebih marah dari siapa pun."

"Pidato Meghan dan Harry, serta seluruh sikap mereka dirancang untuk memberi kesan bahwa mereka masih bangsawan yang dibayar penuh (karena bekerja untuk kerajaan)," sebut Quinn, seraya menambahkan bahwa William dan Raja Charles "tidak menyukai hal itu sedikit pun."


Pernyataan Berani

Pangeran Harry dan Meghan Markle memenuhi undangan Departemen Pertahanan Nigeria. (dok. Kola SULAIMON / AFP)

Penulis kerajaan mengatakan, ada ketakutan di kalangan anggota keluarga Kerajaan Inggris bahwa Meghan dan Harry akan "berusaha mengambil tindakan cepat." Pihaknya percaya bahwa perjalanan ke Nigeria telah "mengonfirmasi ketakutan terburuk mereka."

Quinn menjelaskan, "Seolah-olah Harry dan Meghan membangkang. Perjalanan mereka ke Nigeria adalah pernyataan berani bahwa mereka menolak menerima keduanya tidak lagi bekerja sebagai bangsawan."

"William dan Charles menggaruk-garuk kepala dan berpikir, 'Bagaimana kita bisa mengendalikan situasi mimpi buruk ini?'" Melihat kembali perjalanan Meghan dan Harry, Quinn mengatakan, "Mudah untuk melihat mengapa para bangsawan senior khawatir."

"Bagi Charles dan William, Meghan dan Harry seolah-olah berkata, 'Kami tidak memerlukan izin kalian untuk bekerja sebagai bangsawan. Kami akan melakukannya dengan cara kami sendiri, kapan pun dan di mana pun kami mau.'"

Di salah satu agenda di Nigeria, Meghan memakai gaun yang dituduh menyindir Kerajaan Inggris. Pada hari pertama, Duchess of Sussex mengenakan maxidress sutra "Windsor" tanpa lengan yang dirancang desainer Heidi Merrick. Ia dilengkapi tampilan dengan perhiasan emas, termasuk jam tangan tank Cartier dan sepasang anting vintage dari Lanvin.


Gaun Meghan Markle

Meghan Markle kunjungi Abuja, Nigeria, 10 Mei 2024. (dok. Kola Sulaimon / AFP)

Nama gaun tersebut membuat warga jagat maya heboh. Di X, dulunya Twitter, warganet berspekulasi bahwa nama busana Meghan Markle mengacu pada marga keluarga Kerajaan Inggris, Windsor. "Saya yakin dia melakukan ini dengan sengaja. Penghujatan adalah tujuannya, bukan persetujuan. Dia mengambil satu halaman dari buku pegangan Wallis," tulis seorang pengguna, mengacu pada sosialita Amerika Wallis Simpson, yang suaminya, Raja Edward VIII, turun takhta untuk menikahinya pada 1936.

Di hari yang sama, Meghan kemudian mengenakan ansambel serba putih dari Altuzarra yang terdiri dari blazer dan celana panjang dalam potongan flare. Duchess menambahkan sepatu pump suede Manolo Blahnik, anting Ariel Gordon, dan kalung Aurate ke dalam tatanan gayanya.

Selanjutnya, ia menyaksikan pertandingan bola voli dengan organisasi mitra Invictus Games, Nigeria Unconquered. Di momen itu, Meghan memadukan gaun Johanna Ortiz bermotif daun dengan kacamata hitam Heidi Merrick, sepasang anting Jennifer Meyer, dan sandal Emme Parsons.

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya