Dulu Harus Roadshow Buat Cari Peserta, Kompetisi Barista di Indonesia Kini Diserbu Ratusan Pendaftar dalam 1 Menit

Saat kompetisi barista nasional pertama kali pada 2007, pesertanya masih sedikit. Waktu itu kafe-kafe kopi masih jarang di kota-kota besar

oleh Henry diperbarui 28 Mei 2024, 16:45 WIB
Media Workshop Indomilk Coffeepreneur di Jakarta.  foto: dok. Indolakto

Liputan6.com, Jakarta - Prestasi gemilang belu lama ini ditorehkan Mikael Jasin yang dinobatkan sebagai juara World Barista Championship 2024. Kontes pencarian barista nomor satu dunia yang berlangsung di Busan, Korea Selatan, pada 1--4 Mei 2024 itu diyakini juga mengangkat pamor Indonesia sebagai salah satu produsen kopi dunia.

Menurut ahli kopi yang juga juri berbagai kompetisi barista nasional dan internasional Hendri Kurniawan, prestasi yang diraih Mikael Jasin sangat pantas didapatkan karena ia sudah ditempa melalui berbagai kompetisi yang pernah diikutinya.

"Ini juga bisa berdampak positif bukan hanya bagi profesi barista tapi juga industri kopi di Indonesia. Ini juga bisa berpengaruh pada dunia kuliner dan wisata Indonesia, apalagi bakal ada event World Coffee di Jakarta," kata Hendri saat ditemui di acara Media Workshop Indomilk Coffeepreneur di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 27 Mei 2024.

Pameran perdagangan World of Coffee itu rencananya bakal digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada pertengahan Mei 2025. Dalam pameran itu juga akan ada kompetisi barista yang diikuti beberapa negara.

"Dulu kayaknya belum terbayangkan bakal ada barista Indonesia yang jadi juara dunia dan kita jadi tuan rumah kompetisi barista internasional. Waktu kita bikin kompetisi barista nasional pertama kali di tahun 2007, pesertanya masih sedikit dan lombanya masih dua tahun sekali," kenang Hendri.

Menurut pria yang memiliki sekolah kopi di Jakarta dan Yogyakarta ini, saat itu kafe-kafe kopi masih jarang di kota-kota besar. Mayoritas masih terpusat di Jakarta dan sekitarnya. Profesi barista pun masih belum dikenal banyak orang. Ketika pendaftaran kompetisi barista dibuka, panitia harus panjang lebar menjelaskan mengenai acara yang dilombakan.


Profesi Barista Terkesan Keren

Mikael Jasin Juara Dunia Barista World Championship 2024 Lewat 2 Racikan Kopi Andalannya.  foto: Youtube World Coffee Championships

"Kami harus roadshow dulu, waktu pertama itu keliling lima kota untuk memperkenalkan profesi barista,” ungkap Hendri. "Kita keliling ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar. Dari mulai mengenalkan orang yang tak tahu apa itu barista, hingga orang pun ingin jadi barista. Mungkin profesi itu terkesan keren," ungkap Hendri.

"Kalau sekarang sudah jauh berbeda, begitu pendaftaran dibuka, satu menit langsung full. Ratusan orang yang daftar," sambungnya. Hendri mulai menjadi juri nasional pada 2009 dan pada 2011 ia menjadi organizer.

Pada 2013, Hendri go international dengan menjadi juri dalam World Barista Championship 2013 di Melbourne. Sampai saat ini, ia sudah menjadi juri 14 kejuaraan dunia untuk semua cabang. Posisinya kini sebagai head judge untuk kompetisi kopi dunia dan punya kewenangan mensertifikasi barista.

Selain profesi barista makin diminati, budaya minum kopi terutama di kalangan Gen Z dan milenial semakin diminati. Kopi susu menjadi andalan bagi barista untuk meracik kopi yang enak. Minuman kopi berbasis susu seperti cappucino, latte, dan es kopi gula aren masih menjadi favorit konsumen di Indonesia saat ini.

 


Bisnis Kopi yang Berkelanjutan

Media Workshop Indomilk Coffeepreneur di Jakarta. foto: dok. Indolakto

PT Indolakto entitas anak dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melalui brand Indomilk, kembali mengadakan Workshop Indomilk Coffeepreneur yang sudah memasuki tahun ke-3 dan akan digelar di 11 kota di Indonesia mulai Mei hingga Oktober 2024. Workshop sudah dimulai pada Senin, 27 Mei 2024, di Titik Temu Café, SCBD, Jakarta Selatan yang dipandu oleh Restu Sadam, Professional Barista dan juara pertama Indonesia Latte Art Champion 2019 dan 2021.

Melalui workshop ini, Indomilk melatih dan mengedukasi para pelaku usaha kopi, mulai dari tim R&D, headbar, sampai barista untuk berani eksplorasi dalam membuat aneka minuman kopi maupun minuman lain yang menggunakan campuran susu. Program ini juga dibuat untuk mendukung para coffeepreneur agar terus berkreasi sehingga bisa membangun bisnis kopi yang berkelanjutan mengikuti perkembangan tren dan selera konsumen masa kini.

Dengan meningkatnya daya beli dan paparan terhadap tren industri kopi global, generasi muda Indonesia telah memasuki budaya kopi gelombang keempat. Kopi lokal berkualitas dan minuman es kopi berbasis susu dalam berbagai rasa yang sesuai dengan selera lokal, kini sedang menjadi tren.


Mengedukasi Para Coffeepreneur Termasuk Barista

Media Workshop Indomilk Coffeepreneur di Jakarta. (Liputan6.com/Henry)

"Selera konsumen dan tren minuman kopi terus berubah. Oleh karena itu, melalui program Indomilk Coffeepreneur ini, kami secara konsisten ingin mengedukasi para coffeepreneur, termasuk barista, untuk terus berkreasi menciptakan minuman inspiratif baru favorit anak muda, terutama yang berbasis susu," jelas Prita Utami, Trade Marketing Food Service Manager PT Indolakto.

Setiap jenis minuman punya karakter yang unik, sehingga harus didukung dengan pemilihan jenis susu yang tepat untuk memperkuat karakter minuman tersebut. "Rangkaian susu Indomilk, mulai dari fresh milk, UHT, susu evaporasi hingga susu kental manis bisa jadi opsi yang tepat bagi para coffeepreneur untuk memulai berkreasi,” ujar Prita.

Indomilk Good Milk Fresh Milk cocok dipakai untuk membuat specialty coffee, seperti latte ataupun cappucino; Indomilk Good Milk UHT Full Cream untuk membuat minuman kopi dingin, serta susu evaporasi dan kental manis Tiga Sapi yang biasa digunakan sebagai campuran ala kopi tradisional.

 

Infografis 6 Jenis Minuman Kopi yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya