Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa (28/5/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,44 persen dalam 24 jam dan 0,80 persen sepekan.
Advertisement
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 69.444 atau setara Rp 1,11 miliar (asumsi kurs Rp 16.082 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 1,34 persen sehari terakhir dan 6,47 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 62,44 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,53 persen dan 1,42 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,70 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA naik 1,83 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 5,58 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.534 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik tipis 4,21 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 7,77 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,73 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 1,02 persen dalam 24 jam dan 0,09 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.600 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali perkasa. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 1,59 persen dan 3,63 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.719 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,60 triliun atau setara Rp 41.813 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
60% Investor Kripto di Amerika Serikat Tak Paham Blockchain
Sebelumnya, berdasarkan temuan dari studi Preply, sekitar 40% investor kripto Gen Z di Amerika Serikat (AS) kurang percaya diri terhadap pengetahuan tentang kripto.
Dikutip dari laman Bitcoin.com, Senin (27/5/2024), kurangnya rasa percaya diri ini bahkan lebih terasa di kalangan milenial (35%) dan Gen X (32%). Studi tersebut juga mengungkapkan, 60% investor kripto AS "tidak tahu apa itu blockchain.”
Meskipun demikian, data menunjukkan 27% dari mereka yang belum pernah berinvestasi dalam kripto dan menyatakan minatnya untuk mengambil kelas untuk mempelajari lebih lanjut.
Jika dikelompokkan berdasarkan gender, penelitian ini menemukan 54% pria dan 53% wanita yang disurvei tertarik untuk belajar lebih banyak terkait kripto. Dalam hal minat generasi, Gen X memiliki proporsi individu tertinggi (57%) yang ingin belajar lebih banyak.
Gen Z, dengan 41% menyatakan minatnya untuk belajar tentang kripto, memiliki proporsi individu yang paling rendah yang mau belajar. Studi ini juga menemukan minat terhadap aset digital selain kripto bervariasi dari generasi ke generasi.
Advertisement
Selanjutnya
Misalnya, 12% generasi milenial yang disurvei melaporkan pernah berinvestasi pada token non-fungible (NFT), dibandingkan dengan hanya 4% generasi Baby Boomer.
Mengomentari temuan terkait minat investor kripto terhadap NFT dan metaverse, laporan survei menyatakan: “Hanya 42% responden survei menyatakan keyakinannya terhadap pemahaman mereka tentang NFT dan metaverse. Ini menunjukkan peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang topik ini.
Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa hanya 11% yang tertarik untuk berinvestasi di NFT, sementara 32% yang jauh lebih besar ingin bergabung dengan metaverse. Namun, laporan tersebut mencatat penduduk AS yang telah berinvestasi di NFT juga cenderung berinvestasi di kripto, menunjukkan ini mungkin merupakan langkah pertama untuk mengeksplorasi aset digital lainnya.