Liputan6.com, Jakarta - Tiga juri MasterChef Indonesia, yakni Chef Juna, Chef Arnold Poernomo, dan Chef Renatta, kembali berkolaborasi. Bukan tampil di ajang kompetisi memasak untuk mengevaluasi hasil masakan para kontestan, melainkan menciptakan menu comfort food yang bisa menarik banyak pembeli.
Inspirasinya datang dari kesukaan masyarakat Indonesia akan nasi. Sumber karbohidrat itu dimakan 98 persen keluarga Indonesia setiap harinya, menurut data BPS pada 2023.
Advertisement
Hasil kreasi mereka terwujud dalam bentuk rice box yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Dalam kolaborasi berjudul "CollabforNation: Selamat Makan Indonesia", ketiga koki itu mengeluarkan tiga menu comfort food yang dekat dengan hati mereka.
Chef Juna sebagai putra berdarah Manado mengadaptasi masakan Manado ekstrem, Paniki yang awalnya terbuat dari kelelawar menjadi ayam. Bumbu paniki yang gurih dan creamy beradu dengan potongan ayam goreng tanpa tulang, di makan bersama nasi, telur, dan irisan timun.
"Nasi Ayam Paniki lahir dari kecintaan saya terhadap daerah Manado, terutama hidangan khasnya, yakni Paniki. Paniki biasanya terkenal dengan protein kelelawar, dan saya sangat suka sekali. Tetapi saya tahu, tidak semua orang bisa menikmati kelelawar, karenanya saya mengganti protein tersebut dengan ayam yang diolah dengan resep bumbu paniki," kata Juna.
Menu ini bisa dinikmati di seluruh gerai dailybox dan Mangkokku pada 4 Mei--16 Juni 2024. Selain Chef Juna, Chef Renatta dan Chef Arnold juga memasak kembali menu comfort food ala mereka.
Chef Renatta dan Chef Arnold Bawa Kenangan Bersama Keluarga
Renatta Moeloek yang ikut dalam kolaborasi ini memilih untuk menyajikan hidangan kornet lidah sapi. Renatta mengaku makanan itu mengingatkannya dengan sosok sang nenek yang biasa memasakkan resep ini untuk dirinya.
"Kornet lidah sapi adalah comfort food keluarga saya. Nenek saya selalu menyajikan kornet lidah saat hari spesial dengan teknik corning ala western yang terkenal di kalangan keluarga Sunda, yaitu lidah sapi direndam menggunakan garam berhari-hari," ia menerangkan.
Chef Arnold juga memilih masakan yang dekat dengan keluarganya. Kali ini ia memilih untuk menyajikan menu sederhana yang mungkin juga jadi masakan harian sejuta penduduk Indonesia, yaitu omelet alias dadar telur.
Arnold mengatakan bahwa menu ini terinspirasi dari sang ibu yang sering menyajikannya omelet sejak kecil. Menu sederhana ini hadir bersama dengan udang kristal lembut dan kailan goreng yang ditumis dengan berbagai rempah sehingga rasanya sangat nikmat dan nyaman.
"Telur adalah comfort food sejak kecil yang sering dibuatkan oleh ibu saya. Untuk kolaborasi spesial ini, saya menghadirkan Nasi Omelete Udang yang berisi olahan telur lembut dan fluffy,” kata Chef Arnold.
Advertisement
Modifikasi Paniki dengan Daging Ayam yang Halal dan Lembut
Menu Nasi Kornet Lidah akan hadir di semua gerai dailybox dan Mangkokku pada 17 Juni--11 Juli 2024, sedangkan menu Nasi Omelette Udang akan menyusul pada 12 Juli--4 Agutus 2024. Ketiga menu tadi bisa dipesan mulai dari harga Rp55 ribu.
Menu Ayam Paniki yang sudah bisa dipesan adalah modifikasi dari resep paniki Manado yang gurih dan sedikit pedas. Chef Juna mengganti daging kelelawar dengan potongan ayam tanpa tulang lembut sehingga bisa dinikmati lebih banyak orang.
Satu boks menu Ayam Paniki kolaborasi dailybox dan Mangkokku ini berisikan nasi, ayam paniki, telur mata sapi, dan irisan timun. Ayam paniki yang disajikan punya rasa agak pedas menyala karena menggunakan potongan cabai hijau. Bumbu kuning yang kental ternyata punya cita rasa lembut mirip dengan ayam kari susu India. Bedanya bumbu yang diberikan punya rasa menyengat khas cabai.
Makanan ini sangat cocok sebagai comfort food karena rasanya yang nyaman di lidah dan saat masuk ke tenggorokan. Selain itu, tambahan telur mata sapi dengan kuning telur setengah matang menambah kelezatan bumbu paniki. Jangan takut akan merasa enek karena hidangan ini juga menambahkan side dish irisan timun yang segar dan cukup untuk mencuci mulut di setiap suapan.
Paniki, Hidangan Rica Manado Ekstrem dengan Kelelawar yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Asma
Sulawesi Utara tak hanya dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah, namun juga memiliki segudang resep masakan dengan cita rasanya yang khas. Diolah menggunakan bahan dan rempah asli Nusantara, masakan Minahasa satu ini menjadi sangat digemari banyak orang, apalagi beberapa kuliner daerah tersebut terbuat dari bahan utama yang tak biasa, paniki salah satunya.
Paniki merupakan daging kelelawar. Kelelawar yang biasa dikonsumsi dalam budaya Minahasa hanya kelelawar hutan pemakan buah. Kelelawar jenis ini banyak dijual di Pasar Tradisional Tomohon.
Sebelum diolah menjadi masakan yang lezat, daging paniki lebih dulu dibrongot, atau dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu yang ada pada tubuhnya. Setelah itu barulah dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam bumbu rempah yang sudah ditumis sebelumnya.
Daging paniki sangat gurih namun kenyal, bagian sayap merupakan bagian yang paling digemari oleh masyarakat Minahasa. Tak heran jika masyarakat Minahasa sangat menggemari masakan daging paniki, karena selain mengandung protein yang tinggi, daging ini juga mengandung zat kitotefin yang dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit asma.
Advertisement