5 Cara Mengatasi Gatal pada Area Kewanitaan, Biar Enggak Ganggu Aktivitas Harian

Rasa gatal pada daerah kewanitaan banyak mengganggu aktivitas sehari-hari.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 29 Mei 2024, 16:00 WIB
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Gatal pada daerah kewanitaan seringkali menjadi masalah yang mengganggu bagi banyak wanita. Meskipun demikian, ada beragam tips dan trik yang bisa membantu mengatasi masalah ini tanpa harus ribet.

Dari perawatan sederhana di rumah hingga pilihan produk yang tepat, ada banyak cara untuk mengurangi gatal dan ketidaknyamanan yang mungkin Anda alami. 

Sebelum mencoba perawatan sederhana di rumah untuk mengatasi gatal di area kewanitaan, penting untuk berkonsultasi dengan layanan kesehatan Anda.

Hal ini terutama penting bagi wanita yang sedang hamil atau memiliki kondisi kesehatan yang mendasari. Konsultasi dengan dokter dapat membantu memastikan bahwa penyebab gatal didiagnosis dengan tepat dan pengobatan yang tepat diberikan.

Perawatan rumahan yang digunakan untuk mengatasi gatal di area kewanitaan dapat bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya. 

Dilansir dari Health dan Forbes Health, berikut merupakan beberapa cara mengurangi gatal pada Miss v yang dapat dilakukan di rumah.

1. Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan 

Menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik dapat membantu meredakan gejala gatal dan merupakan cara yang sederhana dan aman untuk mengelola rasa tidak nyaman tersebut. Berikut beberapa tips praktik kebersihan yang dapat membantu:

  • Membersihkan area vagina:
  1. Hindari penggunaan sabun beraroma atau sabun keras yang dapat mengiritasi kulit sensitif.
  2. Anda juga dapat membersihkan area vagina hanya dengan air hangat, tanpa sabun.
  3. Pastikan untuk membilas area vagina dengan air bersih hingga tidak ada sabun yang tertinggal.
  4. Keringkan area vagina dengan handuk yang lembut dan bersih.

2. Perhatikan Kebiasaan Saat Buang Air Kecil

ilustrasi buang air kecil. (Foto: Pixabay)

Untuk menjaga kesehatan area vagina, penting untuk memastikan area tersebut selalu bersih dan kering. Setelah buang air kecil, biasakan untuk mengeringkan area vagina dengan handuk lembut dan bersih. Selain itu, luangkan waktu sesekali untuk tidak menggunakan celana dalam.

Hal ini bertujuan memberikan sirkulasi udara yang baik pada area vagina. Pakaian ketat juga sebaiknya dihindari karena dapat memerangkap panas dan kelembapan, yang berpotensi menimbulkan iritasi dan pertumbuhan bakteri.


3. Konsumsi Probiotik

Ilustrasi probiotik/Copyright unsplash.com/Daily Nouri

Gatal pada vagina merupakan masalah yang umum dialami wanita dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah bakteri vaginosis.

Bakteri vaginosis terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan bakteri di vagina, di mana bakteri "jahat" (patogen) berkembang biak secara berlebihan dan mengganggu keseimbangan bakteri "baik" (Lactobacillus).

Probiotik, sering disebut sebagai "bakteri baik", telah lama diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan, termasuk untuk kesehatan vagina. Probiotik dapat membantu menyeimbangkan flora bakteri di vagina, sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan meredakan gejala seperti gatal, keputihan yang tidak normal, dan bau tidak sedap.

Selain membantu mengatasi bakteri vaginosis, probiotik juga mungkin bermanfaat bagi kesehatan vagina secara keseluruhan. Probiotik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh di vagina, sehingga membuatnya lebih kuat melawan infeksi. Probiotik juga dapat membantu menjaga kelembaban dan keasaman alami vagina, yang penting untuk kesehatan vagina secara keseluruhan.


4. Hindari Pemakaian Produk Kewanitaan yang Mengandung Parfum

Perlukah Pakai Pantyliner?

Untuk menjaga kesehatan area genital, penting untuk menghindari produk-produk beraroma.

"Semua produk mewah yang dipasarkan untuk kebersihan vulva/vagina tidak diperlukan," kata dokter obstetri dan ginekologi Suzanne Bovone Smith.

"Untuk membersihkan vulva, sabun tanpa aroma dan air sudah cukup."

Hal ini juga berlaku untuk pembalut dan tampon. Bahan kimia yang digunakan untuk menciptakan aroma pada produk-produk ini dapat mengiritasi jaringan sensitif pada vagina dan vulva. Selain itu, Dr. Bovone juga menyarankan untuk menghindari penggunaan pantyliner. Produk ini dapat menyebabkan dermatitis kontak yang dapat menyebabkan gatal.

Dengan menghindari produk-produk beraroma, Anda dapat membantu menjaga kesehatan area genital dan mencegah iritasi.


5. Memeriksakan Diri ke Dokter

Ilustrasi memeriksakan diri ke dokter / by freepik

Jika Anda mengalami gatal pada vagina, penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. "Sebuah kultur vagina dan/atau biopsi mungkin diperlukan untuk menentukan diagnosis," kata Dr. Bovone.

Sebelum menemui dokter, penting untuk mencatat gejala dengan tepat, termasuk lokasi gatal dan kapan gatal itu terjadi.

"Saya selalu menanyakan apakah gatalnya vulvar (eksternal) atau vaginal (internal)," katanya.

"Terkadang sulit bagi pasien untuk membedakannya, tetapi penting untuk melakukannya sebelum pemeriksaan."

Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan, seperti kapan gatal tersebut mulai, apakah ada perubahan dalam produk kebersihan yang Anda gunakan, dan apakah Anda mengalami gejala tambahan.

"Sampel dari keputihan dapat diambil dan dilihat di bawah mikroskop untuk melihat apakah ada infeksi jamur atau bakteri," kata Dr. Bovone.

"Kami juga bisa memeriksa pH dari keputihan, yang membantu menentukan apa yang sedang terjadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya