YouTube Batasi Gerak Pengguna yang Masih Blokir Iklan, Video Langsung Skip ke Akhir

YouTube meningkatkan sistem keamanan dengan mempercepat video ke bagian akhir bagi pengguna yang masih memakai pemblokir iklan.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 30 Mei 2024, 10:30 WIB
YouTube Tuntut Pengguna Nonaktifkan Adblock dan Aplikasi Sejenis! Ini Alasannya. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Google baru-baru ini meningkatkan sistem keamanan YouTube. Langkah ini dilakukan karena banyaknya pengguna nakal yang memodifikasi YouTube mereka agar tidak menampilkan iklan.

Perlu diketahui, YouTube menganggap penggunaan pemblokir iklan tidak hanya melanggar persyaratan layanannya, tetapi juga membuat pembuat konten tidak mendapatkan bayaran atas kerja keras mereka.

Langkah pemblokiran YouTube yang menggunakan pemblokir iklan sebenarnya sudah diupayakan Google sejak beberapa bulan lalu.

Pada Januari 2024, mereka memperlambat akses pemutaran video bagi pengguna AdBlock, sehingga mau tak mau mereka harus mencabut fitur tersebut agar video YouTube dapat diputar.

Pun demikian, cara tersebut tidak memberikan efek jera. Karenanya, YouTube mencoba cara baru, yakni mempercepat video yang diputar langsung ke bagian akhir, apabila pengguna terdeteksi memakai pemblokir iklan.

Cara ini pun akan terus dilakukan, hingga pengguna menghapus fitur pemblokir iklan. Apabila sistem mendeteksi AdBlock telah dihapus, video dapat diputar sepenuhnya tanpa kendala.

Mengutip laporan Phone Arena, Kamis (30/5/2024), pengguna dengan nama akun SDHD4K di Reddit pun sempat menunjukkan cara kerja sistem ini.

Dalam unggahannya, ia memperlihatkan, YouTube akan langsung melompati video ke bagian akhir, ketika mendeteksi pengguna memakai pemblokir iklan.

Tak hanya itu, YouTube juga mengatur agar ketika pengguna mengatur volume di aplikasi, video akan dibisukan (Mute).

Saat pengguna mencoba mengatur volume lagi, suara akan muncul hanya selama satu detik, lalu kembali dibisukan.

Google sendiri menganggap pemakaian AdBlock memutus saluran pendapatan mereka, mengingat penayangan iklan di YouTube menghasilkan uang sebesar USD 8,09 miliar (Rp 130 triliun) untuk perusahaan induk Google, Alphabet.


YouTube Kembangkan Fitur AI untuk Bantu Kreator Temukan Ide Konten Baru

YouTube mengumumkan sejumlah perubahan tampilan dan fitur baru di aplikasinya. (Dok: YouTube)

Sementara itu, YouTube tengah kembangkan beberapa fitur AI baru yang membantu menyempurnakan platform ini. Banyak dari fitur tersebut yang masih dalam tahap eksperimen.

Di halaman dukungan YouTube, sebagaimana dikutip dari Android Authority, Minggu (5/5/2024), perusahaan telah mengumumkan mereka sedang menguji fitur AI generatif yang dapat memberikan inspirasi bagi content creator untuk video yang akan dibuat.

Alat AI ini didesain untuk membantu kreator YouTube bertukar pikiran tentang ide untuk konten berikutnya. Google juga mengatakan bahwa AI ini akan membantu kreator untuk memahami penonton mereka dan membantu membuat video dengan lebih cepat.

Untuk membantu kreator, AI generatif tersebut akan membantu menghasilkan ide dalam tiga faktor, seperti:

  • Jenis konten yang ingin dilihat lebih oleh penonton/viewers,
  • Sudut pandang baru untuk jenis konten yang belum perah dibuat oleh kreator,
  • Garis besar atau poin penting untuk memulai pembuatan konten.

Fitur AI generatif ini hanya akan dinikmati oleh segelintir kreator saja. Sebab, YouTube mengatakan bahwa fitur ini hanya akan digulirkan untuk kreator yang membuat konten dalam bahasa Inggris.

Kendati demikian, Google akan terbuka untuk memperluas fitur ini. Komitmen tersebut menjelaskan bahwa perusahaan berencana untuk mengembangkan fitur ini lebih jauh sehingga dapat digunakan oleh lebih banyak kreator YouTube.


YouTube Music Rilis Fitur Hum-to-Search

Google mengumumkan bahwa YouTube Music akan menjadi aplikasi bawaan di Android 10 (sumber: YouTube)

Di sisi lain, Google dilaporkan telah kembali menghadirkan fitur inovatif untuk layanannya. Kali ini, giliran YoTube Music yang menghadirkan fitur baru untuk memudahkan pengguna ketika mencari lagu.

Fitur baru yang diberi nama hum-to-search ini memungkinkan pengguna YouTube Music mencari lagu bukan berdasarkan lirik atau judulnya, melainkan melodi lagu tersebut. Jadi, pengguna dapat mencari lagu hanya dengan bersenandung, bernyanyi, atau memainkan melodi.

Sebagai informasi, fitur hum-to-search telah lebih dulu hadir di Google Search sejak 2020, dan kini hadir di layanan YouTube Music. 

Dikutip dari Android Authority, Selasa (28/5/2024), fitur ini awalnya diuji sebagai bagian dari eksperimen di YouTube, sebelum akhirnya kini diluncurkan ke pengguna YouTube Music di Android.

 


Cara Akses Fitur Hum-to-Search

YouTube Music dan YouTube Music Premium. Sumber foto: Document/YouTube.

Untuk mengakses fitur hum-to-search, pengguna dapat mengetuk ikon pencarian kaca pembesar di pojok kanan atas aplikasi YouTube Music. Setelah mengetuk ikon pencarian, terdapat ikon baru berbentuk gelombang yang terletak di samping ikon mikrofon.

Dengan mengetuk ikon tersebut, akan terbuka halaman pencarian berwarna yang meminta pengguna untuk memutar, menyanyikan, atau menyenandungkan lagu. AI Google kemudian akan melakukan pencarian lagu yang sesuai dengan senandung pengguna. 

Disebutkan, fitur ini dapat mencari lagu dengan berbagai bahasa, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa India. Karenanya, ada kemungkinan besar fitur ini akan dapat mendeteksi lebih banyak lagu dari berbagai bahasa.

Saat ini, fitur Hum-to-Search hanya dapat diakses bagi pengguna Android dengan aplikasi YouTube Music versi 7.02. Namun, kemungkinan besar fitur ini juga akan tersedia bagi pengguna iPhone tak lama lagi.

Kehadiran fitur Hum-to-Search di YouTube Music ini pun bisa menjadi pembeda layanan ini dari aplikasi streaming musik lainnya. Sebab, fitur ini memudahkan pengguna melakukan pencarian lagu berdasarkan nadanya saja.

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya