Menilik Sejuta Manfaat Membaca Nyaring, Bikin Erat Hubungan Orangtua dan Anak

Selain menumbuhkan minat baca pada anak-anak, membaca nyaring juga penting dalam perkembangan psikologi anak-anak.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 28 Mei 2024, 18:31 WIB
Pelatihan Membaca Nyaring yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Selasa (28/5/2024). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Orang tua, guru, dan pustakawan merupakan pilar utama dalam membentuk fondasi lingkungan yang mendukung pertumbuhan literasi anak-anak. Dengan cara tersebut, mereka memiliki akses yang memadai untuk mendapatkan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

"Integrasi yang dihasilkan dari ketiganya mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan serta menumbuhkan kecintaan mereka dalam membaca. Dan ini akan membawa manfaat besar di masa depan," ujar pendiri Komunitas Reading Bugs, Rosi Setiawan pada kesempatan Pelatihan Membaca Nyaring yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Selasa (28/5/2024).

Misalnya peran guru, Rosi mencontohkan, mereka memiliki kekuatan memilih teks-teks yang menarik minat baca siswa, termasuk cara membaca dengan ekspresi yang tepat. Siswa pun memahami arti membaca dengan jelas dan ekspresif.

"Dengan membaca nyaring siswa diberikan kesempatan untuk mendengarkan pembacaan orang lain, sehingga membantu mengembangkan kosa kata lisan dan tulisan mereka," tambah Rosi Pentingnya peran orang tua dalam membacakan nyaring untuk anak-anak juga disoroti oleh pegiat literasi Unik Pratisi.

Menurut Unik, koneksi emosional yang dibangun antara orang tua dan anak saat membaca nyaring penting dalam perkembangan anak-anak.

"Aktivitas ini bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang menciptakan momen berbagi dan kedekatan yang memperkuat hubungan keluarga," terang Unik.

 


Orantua Madrasah Pertama Anak-Anak

Selain itu, aktivitas membaca nyaring bagi orang tua juga mampu menghidupkan pemahaman peran orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anak. Yang dibutuhkan hanyalah konsistensi agar membaca nyaring dapat menjadi kegiatan rutin di rumah.

Bahkan, ketika kegiatan membaca nyaring dilakukan di perpustakaan yang tentu melibatkan pustakawan justru dapat meningkatkan angka kunjungan masyarakat ke perpustakaan.

"Buku akan terlihat lebih inklusif melalui berbagai kegiatan keliterasian yang diselenggarakan oleh pustakawan," tandas Pustakawan Julia Nashri

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya