Perlukah Menyimpan Skincare di Dalam Kulkas?

Beberapa menganggap skincare yang dingin bisa menenangkan kulit, sehingga lebih nyaman digunakan.

oleh Rusmia Nely diperbarui 02 Jun 2024, 07:00 WIB
Empat produk gel pelembap terbaru dari Wardah SKINVERSE yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit orang Indonesia. (dok. Instagram @wardahbeauty/https://www.instagram.com/p/C7DxnU7rNV9/?igsh=MXV6a3ZnNWdwNDZsbA==/Rusmia Nely)

Liputan6.com, Jakarta - Di antara banyak trik, tidak sedikit beauty enthusiast yang menaruh produk perawatan kecantikan di dalam kulkas. Beberapa menganggap skincare yang dingin bisa menenangkan kulit, sehingga lebih nyaman digunakan. Namun, apakah penting menyimpannya di dalam kulkas dan bagaimana dampaknya pada formulasi produk tersebut?

"Ada yang menyimpannya di kulkas karena suatu produk akan lebih cepat rusak bila terpapar suhu tinggi dan cahaya," sebut Head of Research & Development Wardah Dyah Utami saat ditemui di acara Wardah SKINVERSE Gel Moisturizer Launching di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024.

Uta, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa menjaga kestabilan formula produk merupakan alasan paling tepat untuk menyimpan skincare di kulkas. Tingginya suhu ruangan di negara tropis seperti Indonesia pun jadi salah satu alasan sederhana banyak orang memilih mendinginkan produk perawatan kulit mereka.

Namun, Uta memperingatkan bahwa skincare tidak boleh sampai ke titik beku karena akan merusak sistem formulasi di dalamnya. Ia melarang menaruh skincare di dalam freezer karena bisa menurunkan suhu produk ke level yang ekstrem. "Jadi, aman ya (kalau hanya) disimpan di kulkas," sebut dia.

Mengingat setiap produk skincare yang aman sudah pasti melewati proses riset terlebih dulu, produk itu tetap bisa dipakai sesuai masa penyimpanannya. Selama bungkus tidak rusak, disimpan di tempat yang sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung, skincare seharusnya aman digunakan, menurut Uta.


Empat Permasalahan Kulit yang Berasal dari Genetik Orang Indonesia

Wardah SKINVERSE "Science Powered Skincare" berlangsung di main atrium Senayan City, Jakarta, pada 27 Mei--2 Juni 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Selain soal preservasi, cara pemakaian skincare juga memengaruhi hasil pemakaian. Pengguna harus tahu masalah kulit apa yang dialaminya sebelum memilih jenis skincare yang akan dipakai.

Uta bersama tim riset di Paragon telah mengembangkan penelitian terkait genom kulit pada masyarakat Indonesia sejak 2020. Dari itu, mereka menemukan setidaknya empat masalah utama pada kulit yang memang bawaan genetik.

"(Keempatnya adalah) hiperpigmentasi, kerutan, pembesaran pori, dan kulit kendur," sebut Uta.

Penelitian yang dilakukan terhadap 150 laki-laki dan 365 perempuan dari delapan kelompok etnis terbesar di Indonesia tersebut membeberkan permasalahan kulit secara umum di Indonesia. Meski begitu, permasalahan-permasalahan di atas bisa juga disebabkan faktor lingkungan, seperti cuaca panas dan kelembapan tinggi, serta aktivitas setiap orang yang berbeda-beda.

Penelitian yang masih berlanjut ini diharap bisa memberi pandangan lebih luas soal permasalahan kulit orang Indonesia. Uta juga mengatakan bahwa hasil riset ini jadi basis produksi skincare Wardah dan produk-produk baru yang akan dirilis kemudian.


Hindari Pemakaian Bahan Aktif Iritan Secara Bertumpuk

Arum dan Uta , selaku Kepala Riset dan Pengembangan Wardah menjelaskan bahwa ada beberapa jenis bahan aktif iritan yang tidak boleh digunakan bersamaan karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit wajah. (dok. Liputan6.com/Rusmia Nely)

Meski begitu, pengguna skincare juga harus pandai dalam mengidentifikasi bahan aktif dalam produk perawatan kulit. Uta menyebut, ada bahan yang memang cocok ketika dipakai bersamaan, namun ada pula yang malah menimbulkan efek samping pada kulit.

"Jangan mencampur iritan dengan iritan," sebutnya. Iritan yang ia maksud adalah bahan aktif, seperti retinol dan AHA. Keduanya adalah iritan yang biasa dipakai untuk mengobati permasalahan kulit, termasuk kerutan dan jerawat.

Namun, memakai keduanya secara bersamaan akan menimbulkan peradangan, terutama pada kulit yang sensitif dan tipis. Di sisi lain, waktu pemakaian produk juga bisa memengaruhi hasilnya.

Skincare dengan kandungan vitamin C, misalnya, akan sangat bagus jika dipakai pada pagi hari ketika hendak beraktivitas. Pasalnya, vitamin C yang memiliki kandungan antioksidan bisa membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Sedangkan, pemakaian pelembap dengan bahan, seperti cica, bisa jadi pilihan untuk perawatan di malam hari karena efek menenangkan kulit. Uta juga menegaskan bahwa pemakaian pelembap pada malam hari jadi hal wajib.

"Jangan skip moisturizer malam karena skin barrier kita terlemah saat malam hari," sebutnya.


4 Moisturizer Sesuai dengan Permasalahan Kulit Umum Orang Indonesia

Arum Pratiwi Brand Head of Wardah Skincare Advance, Dyah Utami Head of R&D Wardah, dan Tasya Farasya Beauty & Skincare Influencer dalam acara Wardah SKINVERSE Gel Moisturizer Launching di Jakarta Selatan, Selasa, 28 Mei 2024. (dok. Liputan6.com/Rusmia Nely)

Melihat hasil peneltian terhadap genom kulit masyarakat Indonesia dan permasalahan yang muncul karenanya, Wardah merilis empat jenis moisturizer gel baru sesuai permasalahan kulit masyarakat Indonesia.

Empat produk baru tersebut adalah Calm & Soothe, Deep Water Restore, Radiant Charge, dan Dark Spot Corrector. Keempatnya punya bahan aktif berbeda yang bisa disesuaikan dengan tipe kulit pemakainya.

Calm & Soothe mengandung cica dan panthenol yang bisa melembapkan kulit dan menenangkan kulit kemerahan dan iritasi. Sementara itu, Deep Water Restore mengandung hyaluronic acid dan pentavitin yang berguna untuk mencegah penuaan dan kerutan pada wajah.

Lalu, varian Radiant Charge yang mengandung vitamin C dan adenosine bisa membantu permasalahan kulit kusam. Tidak ketinggalan, Dark Spot Corrector dengan kandungan alpa arbutin dan niacinamidenya akan mengurangi flek hitam dan hiperpigmentasi kulit karena efek sinar matahari dan polusi udara.

Brand Head of Wardah Skincare Advance Arum Pratiwi mengatakan bahwa keempat pelembap ini sudah bisa didapatkan secara langsung lewat toko dan online market. Dalam ukuran 30 gram, produk itu dibanderol mulai dari Rp90 ribuan.

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya