Liputan6.com, Jakarta Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau sering disebut dengan bursa Asia bergerak beragam pada perdagangan Rabu ini. Hal ini usai Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi baru di Wall Street yang melampaui 17.000 untuk pertama kalinya, didukung oleh kenaikan 7% pada saham teknologi Nvidia.
Investor akan menilai angka inflasi Australia untuk bulan April, dengan tingkat inflasi diperkirakan akan turun menjadi 3,4% dari 3,5% di bulan Maret.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Rabu (29/5/2024), S&P/ASX 200 Australia memulai perdagangan dengan turun 0,29%, menjelang pengumuman CPI.
Di Jepang, Nikkei 225 dibuka naik 0,18%, sedangkan indeks saham Topix yang memiliki basis lebih luas sedikit di atas garis datar.
Kospi Korea Selatan turun 0,26% dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,44%.
Indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di 18,697, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan HSI di 18,821.16.
Sementara itu di Wall Street Amerika Serikat (AS), S&P 500 naik tipis hanya 0,02%, sedangkan Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,55%.
Sementara reli Nvidia menyamarkan masalah di pasar yang lebih luas, saham blue-chip Dow Jones terbebani oleh penurunan saham Merck dan saham layanan kesehatan lainnya.
Sementara itu, lebih dari 350 saham di S&P 500 bernilai negatif pada sesi tersebut. Sektor layanan kesehatan, industri dan keuangan dalam indeks ini semuanya berakhir lebih dari 1% di zona merah.
Bursa Asia Mendatar di Tengah Sinyal Penurunan Bunga Bank Sentral Eropa
Kemarin, bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau sering disebut dengan bursa Asia bergerak terbatas pada perdagangan Selasa ini. Hal ini dipengaruhi oleh komentar dari pejabat bank Sentral Eropa atau European Central Bank (EBC) yang mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga.
Mengutip CNBC, Selasa (28/5/2024), Indeks saham S&P/ASX 200 Australia naik sedikit. Indeks acuan di Australia ini mencatat kenaikan 0,14%. Australia diperkirakan akan merilis data penjualan ritelnya hari ini.
Sedangkan Nikkei 225 Jepang juga diperdagangkan mendekati garis datar, dengan Topix yang berbasis saham-saham yang luas juga bergerak datar.
Kospi Korea Selatan sedikit lebih tinggi, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,42%.
Namun, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 18.803, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI sebelumnya di 18.827,35.
Dalam pidatonya pada hari Senin, anggota dewan pemerintahan ECB Olli Rehn dan kepala bank sentral Finlandia menekankan inflasi di kawasan euro turun secara berkelanjutan. Dia menambahkan: “Waktunya sudah tiba di bulan Juni untuk melonggarkan kebijakan moneter dan mulai menurunkan suku bunga.”
Inflasi di zona euro tetap stabil di angka 2,4% pada bulan April, menandai bulan ketujuh berturut-turut inflasi berada di bawah 3%, meskipun terjadi sedikit peningkatan pada bulan Desember. Data untuk bulan Mei akan keluar pada hari Jumat.
Sementara itu, Kepala Ekonom ECB Philip Lane mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, “Kecuali ada kejutan besar, pada saat ini kita melihat cukup banyak hal yang bisa menghilangkan pembatasan tingkat atas.”
Komentar tersebut muncul menjelang pertemuan bank sentral berikutnya pada tanggal 6 Juni. Pasar kini menunjukkan peluang yang sangat tinggi untuk memotong suku bunga utama ECB sebesar seperempat persen, dari 4% saat ini.
Advertisement
Wall Street
Di bursa saham AS, Wall Street tak ada perdagangan pada Senin karena libur nasional. Sedangkan bursa berjangka untuk ketiga indeks utama meningkat.
Kontrak berjangka untuk indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 0,09%, sedangkan kontrak dengan S&P500 naik 0,13%. Nasdaq berjangka mengalami kenaikan terbesar, naik 0,21%.
Super Micro Computer muncul sebagai kesayangan investor di awal tahun ini, bahkan memberikan keuntungan lebih tinggi dibanding dengan Nvidia.
Super Micro Computer yang membuat sistem kecerdasan buatan dan server yang pemrosesan grafis, adalah perusahaan AI baru yang sedang populer. Kekayaannya terikat dengan Nvidia, yang bermitra dengannya.
Saham Super Micro Computer melonjak hingga mencapai level tertinggi dalam setahun pada pertengahan Maret, namun sejak saat itu sahamnya berfluktuasi – turun pada akhir April dan dijual lagi pada awal Mei.