Toyota Meyakini Mobil Konvensional Masih Punya Masa Depan

Toyota memang cukup lamban untuk berbisnis di pasar kendaraan listrik, karena memang pabrikan asal Jepang ini memiliki rencana yang cukup matang untuk mobil dengan mesin pembakaran internal alias ICE

oleh Arief Aszhari diperbarui 30 Mei 2024, 06:04 WIB
Toyota Buka Pemesanan GR Corolla di IIMS 2024 (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota dinilai lamban untuk berbisnis di pasar kendaraan listrik, karena memang pabrikan asal Jepang ini memiliki rencana yang cukup matang untuk mobil dengan mesin pembakaran dalam alias internal combustion engine (ICE).

Divisi Motorsport dan mobil sport perusahaan, Gazoo Racing percaya bahwa mesin pembakaran masih memiliki masa depan yang cerah.

Disitat dari Motor1, investasi masih terus dilakukan untuk teknologi ICE, yang akan digunakan model-model masa depan di luar GR86, GR Yaris, GR Corolla, dan GR Supra.

Berbicara dengan majalah Australia, Car Expert, Presiden Toyota Gazoo Racing, Tomoya Takahashi, mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk membuat mobil listrik berperforma tinggi.

Dirinya melanjutkan, dengan mengatakan bahwa GR bermaksud menggunakan mesin pembakaran internal sebanyak mungkin.

Menurutnya, bukan tak mungkin akan ada masa ketika mesin bensin dilarang, tetapi mesin pembakaran internal tidaklah buruk, dan musuhnya adalah karbon.

Sebelumnya, Toyota juga telah kerja sama dengan Subaru dan Mazda untuk mengembangkan mesin ICE yang lebih ramah lingkungan.

Unit tersebut, akan dapat mengkonsumsi berbagai bahan bakar netral karbon seperti bahan bakar sintetis, biofuel, dan hidrogen cair, dengan tujuan mendekarbonasi mesin tersebut.

 


Kolaborasi 3 Merek

Kolaborasi trio produsen mobil asal Jepang ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin secara mandiri, tetapi juga untuk mengoptimalkan integrasinya dengan unit penggerak listrik, yang akan menjadikannya sebagai sebuah mesin hybrid.

"Mencapai masyarakat netral karbon adalah tantangan yang harus dilakukan oleh seluruh industri dan masyarakat Jepang secara keseluruhan. Selagi kami terus menyempurnakan teknologi elektrifikasi, kami juga akan menyempurnakan mesin yang berlawanan secara horizontal dengan tujuan menggunakan bahan bakar netral karbon di masa depan," ungkap Atsushi Osaki, CEO Subaru Corporation melalui keterangan resminya, Selasa (28/5/2024).

Mesin dari kolaborasi tiga jenama ini akan menghadirkan efisiensi ruang dan bobot yang lebih baik dengan desain yang lebih ringkas dan kompak.

Ukuran yang lebih kecil nantinya akan memungkinkan penurunan kap mesin yang dapat mendukung desain aerodinamis lebih baik sekaligus meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.

Infografis Jangan Pakai GPS Saat Berkendara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya