Politikus AS Nikki Haley Dikecam Usai Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel, Berikut Profilnya

Politikus AS Nikki Haley tengah mendapatkan kritikan dari publik setelah kedapatan menulis kalimat 'Habisi Mereka' di Rudal milik Israel.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 29 Mei 2024, 15:02 WIB
Nikki Haley dari Partai Republik AS mundur dari bursa capres AS, menyisakan Donald Trump sebagai calon utama dari partai tersebut untuk melaju ke Pilpres AS 2024. (AP)

Liputan6.com, Bandung - Politikus sekaligus mantan kandidat calon presiden Amerika Serikat, Nikki Haley baru-baru ini mendapatkan kritikan dari publik. Pasalnya Nikki Haley telah mengunjungi pos militer di perbatasan utara Israel pada Selasa (28/5/2024).

Nikki juga terpantau mengabadikan momen kunjungannya ke daerah tersebut dan mengunggah fotonya ke media sosial Instagram pribadinya. Melalui salah satu foto Nikki Haley terlihat menulis kalimat “Finish Them” atau “Habisi Mereka” di sebuah rudal Israel.

Foto tersebut juga diunggah di media sosial X (sebelumnya Twitter) milik anggota parlemen Israel dan mantan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon. Unggahan tersebut kini membuat banyak publik khususnya warganet geram dengan tindakannya yang dinilai tidak memiliki empati.

Melansir dari The Guardian Nikki juga menulis catatan yang berbunyi “Finish Them, America loves Israel” atau “Habisi mereka, Amerika cinta Israel”. Kemudian terlihat menandatangani roket tersebut ketika masa kunjungan ke Israel.

Diketahui kunjungannya dilakukan ke Memorial Day hanya beberapa hari setelah Israel menggempur Rafah dengan serangan udara dan menewaskan puluhan orang. Kunjungannya juga ditemani oleh mantan duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon.

Sebagai informasi belakangan ini nama Nikki Haley tengah ramai dibicarakan setelah ia secara terang-terangan menyatakan akan memilih Donald Trump dalam Pilpres AS 2024. Pemilihan Presiden tersebut diketahui akan digelar pada November mendatang.

Pernyataan Nikki Haley tersebut sempat mengejutkan beberapa pihak mengingat persaingan sengit yang sempat dijalani oleh kedua kandidat untuk menjadi calon presiden dari Partai Republik.

Selama pemilihan pendahuluan berlangsung kedua kandidat tersebut bahkan sempat mengecam satu sama lain. Sementara Trump sendiri dilaporkan telah mengesampingkan Haley sebagai calon wakil presidennya.


Lantas Siapa Nikki Haley?

Nikki Haley dari Partai Republik AS mundur dari bursa capres AS, menyisakan Donald Trump sebagai calon utama dari partai tersebut untuk melaju ke Pilpres AS 2024. (AP)

Melansir dari beberapa sumber Nikki Haley mempunyai nama lengkap Nimarata Randhawa Haley dan lahir pada tanggal 20 Januari 1972 di Bamberg, Carolina Selatan. Haley dikenal sebagai mantan duta besar AS untuk PBB.

Saat itu ia bertugas di pemerintahan Donald Trump dari tahun 2017 hingga 2018 dan menjadi orang ke-29 yang menjabat posisi tersebut. Diketahui Nikki merupakan keturunan imigran Sikh yaitu Dr. Ajit Singh Randhawa dan Raj Kaur Randhawa.

Perempuan berusia 52 tahun itu memiliki dua saudara laki-laki bernama Mitti dan Charan serta satu saudara perempuan bernama Simran. Nikki Haley pernah menempuh pendidikan di Orangeburg Preparatory School dan meraih gelar B.S. di bidang akuntansi dari Clemson University pada 1994.

Setelah menyelesaikan pendidikannya Nikki mulai bekerja di sebuah perusahaan limbah dan daur ulang bernama FCR Corporation. Kemudian menjadi kepala keuangan (CFO) untuk bisnis pakaian keluarganya.

Secara pribadi Nikki Haley telah menikah dengan MIchael Haley dan mempunyai dua orang anak. Suaminya dikenal sebagai anggota Garda Nasional AS dan pernah menghabiskan waktu 11 bulan di Afghanistan untuk melatih petani lokal menanam jenis tanaman baru.


Sempat Berniat Jadi Calon Presiden AS

Dubes AS untuk PBB Nikki Haley (AP Photo/Bebeto Matthews)

Melansir dari situs Forbes Nikki Haley sempat mengumumkan niatnya untuk menjadi calon Presiden AS dari Partai Republik pada Februari 2023. Namun dua hari setelah pengumumannya mantan pembawa acara CNN, Don Lemon memicu kehebohan.

Diketahui Don memicu kehebohan di dunia maya setelah menyiratkan bahwa Haley merupakan seorang wanita berusia 50-an yang tidak dalam kondisi prima. Namun dengan kehebohan tersebut Haley mengklaim kembali sebagai seruan kampanye “di masa jayaku”.

Sebagai informasi sebelum berniat jadi calon Presiden AS Nikki Haley termasuk dalam orang Amerika keturunan India pertama yang bertugas di kabinet kepresidenan. Saat itu ia dilantik sebagai duta besar AS untuk PBB pada tahun 2017.

Kemudian Nikki Haley juga sempat menjabat sebagai gubernur Carolina Selatan dari tahun 2010 hingga 2014.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya